196
khususnya bagi pelajar-pelajar yang ada di Surakarta dan sekitarnya, mengingat Kota Surakarta selain sebagai kota pariwisata, industri, budaya, juga sebagai kota yang
tingkat pendidikannya semakin tinggi. Manfaat museum sebagai tempat wisata terhadap perkembangan
ekonomi, sosial, dan budaya antara lain : a. Memperluas kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, tidak hanya dalam
bidang industri pariwisata saja, melainkan juga sektor-sektor lain yang secara langsung terkait dengan pembangunan pariwisata.
b. Mendorong terciptanya lingkungan hidup yang serasi dan harmonis karena wisatawan yang tujuan utamanya berekreasi menginginkan suatu lingkungan yang
menimbulkan suaana baru dari kejenuhan hidup sehari-hari. c. Meningkatkan pendapatan masyarakat dan daerah yang berasal dari pengeluaran
yang dibelanjakan wisatawan.
C. Batasan Masalah
Sebagai pendekatan perencanaan, maka batasan masalah ditetapkan sebagai berikut : 1. Jenis museum adalah museum cokelat yang menitik beratkan pada bidang
perkembangan cokelat. 2. Bangunan museum terdiri dari Ruang Lobby, Ruang Pamer Tetap dan Ruang
Pamer Temporer. 3. Tingkat museum adalah museum nasionalnusantara, berdasarkan jangkauan
obyek koleksinya. 4. Cakupanlingkup obyek koleksi adalah tentang cokelat.
D. Rumusan Masalah
197
1. Bagaimana merencanakan dan merancang sistem penyajian koleksi ruang pamer melalui penataan ruang, berdasarkan pola gerak pengunjung?
2. Bagaimana merancang fasilitas interior museum dengan tema cokelat secara optimal yang meliputi fungsi informatif, dokumentatif, reservatif dan edukatif,
dan rekreatif tentang cokelat?
E. Tujuan Pembahasan
1. Merencanakan dan merancang sistem penyajian koleksi ruang pamer melalui penataan ruang, berdasarkan pola gerak pengunjung.
2. Merancang fasilitas interior museum secara optimal yang meliputi fungsi informatif, dokumentatif, reservatif dan edukatif, dan rekreatif tentang cokelat.
F. Sasaran Pembahasan
Sasaran yang ingin dicapai dalam perencanaan interior museum cokelat adalah perancangan desain interior museum yang dapat memenuhi segala aktifitas di dalam
museum dan kebutuhan pemakaianya, yaitu pengelola dan terutama pengunjung sebagai sarana edukatif bagi peminat tentang cokelat dengan fasilitas yang
memberikan keamanan serta kenyamanan dengan tetap mengutamakan kebutuhan rekreatif serta estetika.
G. Metodologi
1. Data yang diperlukan sebagai pedoman proses perencanaan dan perancangan interior museum cokelat di Surakarta :
a. Lokasi b. Sejarah museum
c. Aktivitas dan fasilitas
198
d. Unsur pembentuk ruang e. Sistem interior
f. Sistem organisasi g. Sasaran pengunjung
2. Metode pengumpulan data Metode pengumpulan data yang digunakan adalah :
a. Surveyobservasi langsung Sebagai studi banding, survey dilakukan dengan mengamati dan mencatat
dengan sistematis dan jela, sebagai upaya pencatatan data visual. Untuk ilustrasi penyajian data menggunakan gambar foto.
b. Wawancara Metode pengumpulan data dengan tanya jawab yang berlandaskan pada tujuan
perancangan sebagai upaya pencatatan data dokumentasi. c. Literatur
Metode yang bersumber dari arsip, dokumen serta situs internet. d. Perekaman
Perekaman dilakukan dengan pengambilan gambar pemotretan 3. Metode analisis data
Unit analisis dalam perencanaan ini adalah tiap ruang interior. Penelitian dilakukan di museum Surakarta dan dengan mengacu pada museum cokelat di
Chicago, maka teknik analisis yang digunakan adalah analisis antar kasus dengan menggunakan analisis interaktif.
H. Pola Pikir Desain