Sejarah dan Perkembangan Museum

202 Dari pengertian museum di atas, pada hakekatnya pengertian museum yang dianggap aktual dan resmi yaitu pengertian yang dikeluarkan oleh ICOM International Council of Museum.

2. Sejarah dan Perkembangan Museum

Setiap manusia memiliki naluri untuk melakukan pengumpulan collection instinct. Hal ini telah dibuktikan oleh para ahli arkeologi di Eropa bahwa naluri ini telah ada pada manusia Neanderthal di Eropa kira-kira 8500 tahun yang lalu sebagai buktinya dengan ditemukan koleksi berupa kepingan-kepingan oker jenis batuan berwarna, serta kerang-kerangan yang ditemukan di dalam gua-gua bekas tempat tinggal manusia Neanderthal. Kumpulan koleksi ini merupakan bentuk tata pameran tertua di bidang permuseuman, sedangkan lembaga museum tertua di dunia dirintis oleh Ptolomeus I di kota Iskandaria, Mesir sekitar 300 SM. Pada jaman pertengahan, yang dimaksud dengan museum adalah koleksi- koleksi pribadi milik para pangeran, para bangsawan, serta para pelindung, dan pecinta seni budaya yang kaya raya dan makmur, para pecinta ilmu pengetahuan di mana koleksi mencerminkan minat serta perhatian orang-orang tersebut, serta merupakan ajang prestise yang menunjukkan kekayaan dan kedudukan dari pemiliknya. Koleksi mereka tidak dibuka dan diperlihatkan oleh masyarakat umum, tetapi hanya kepada sahabat dekat ataupun orang terpandang lainnya. Pada akhir abad ke-18, di Eropa Barat muncul sejenis museum yang disebut Institutionals Museums. Sejarah perkembangan museum di Indonesia diawali ketika Rumphius mendirikan De Ambonsch Pairtenkamer di Ambon pada tahun 1662. Disusul 203 tanggal 24 April tahun 1778 dinas purbakala Hindia Belanda mendirikan Bataviaasch Genootscap Van Kunsten en Westenchappen yang kini lebih dikenal dengan Museum Nasional atau Museum Gajah yang terletak di Batavia. Perkumpulan ini bertujuan untuk memajukan kesenian dan ilmu pengetahuan di bidang bahasa dan ilmu bumi. Selanjutnya berkembang dan banyak didirikan museum-museum lain, seperti : a. Hartus Botanicus Bogorience pada tahun 1817, yang sekarang dikenal dengan nama Kebun Raya Bogor. b. Herbarium Bogorience pada tahun 1884. c. Setedelijk Historisch Museum Museum Mpu Tantular pada tahun 1922 di Surabaya. d. Museum Bali di Denpasar pada tahun 1932. e. Museum Sonoboedojo di Yogyakarta pada tahun 1935. Setelah Indonesia merdeka, para ilmuwan dan usahawan Belanda pulang ke negerinya, hal ini menyebabkan kondisi permuseuman di Indonesia mengalami kemunduran, sampai akhirnya Indonesia masuk Dewan Museum Internasional ICOM, yang pada akhirnya mulai diadakannya pembinaan museum. Dengan pembinaan museum ini, maka dibentuklah jawatan kebudayaan untuk melakukan pengurusan serta pemeliharaan berbagai unsur kebudayaan baru maupun kuno. Kemudian pada tahun 1957 dibentuk bagian urusan museum pada jawatan tersebut, dan pada tahun 1964 disempurnakan lagi menjadi lembaga museum- museum nasional. Pada tahun 1966, lembaga ini berubah menjadi Direktorat Museum yang kemudian berubah menjadi Direktorat Permuseuman. 204 Secara internasional, kerjasama di bidang kebudayaan dipercayakan kepada UNESCO. Di bidang permuseuman, UNESCO membentuk International Council Of Museum, yang pada tahun 1981 mempunyai kurang lebih 7000 anggota dari negara anggota PBB.

3. Tugas, Fungsi, dan Tujuan Museum a. Tugas Museum