Sejarah singkat Museum Radyapustaka Jam Operasional Tata Pameran

308 b. Masyarakat berkesenian, masyarakat dengan latar belakang kehidupan budaya dan adat istiadatnya, dan dengan lingkungan yang masih mendukung kehidupan budayanya. c. Masyatakat berpendidikan yang mempunyai latar belakang pendidikan yang semakin meningkat, dimana kelompok ini memungkinkan untuk menerima dan menikmati hasil budayanya, yang serius dan kritis d. Potensi industri, pariwisata, perdagangan, sekaligus ekspor-impor non migas yang semakin meningkat, yang mendukung keberadaan museum yang memungkinkan penyebaran hasil-hasil budaya sebagai salah satu wujud pelestarian hasil-hasil budaya.

BAB III STUDI LAPANGAN

A. Tinjauan Museum Radyapustaka 1. Lokasi

Museum Radyapustaka terletak di Kota Surakarta yaitu di Jalan Slamet Riyadi No. 275 Surakarta, bersebelahan dengan Taman Hiburan Sriwedari.

2. Sejarah singkat Museum Radyapustaka

Museum Radyapustaka yang semula bernama “Paheman Radyapustaka”, didirikan tanggal 28 Oktober 1890 pada masa pemerintahan Sunan Pakubuwono IX, oleh Patih Dalem Kraton Surakarta Hadiningrat KRA. Sosrodiningrat IV. Radyapustaka berasal dari kata Radya yang berart keraton atau negara, sedangkan pustaka berarti buku-buku atau perpustakaan, dengan demikian Radyapustaka mempunyai arti sebagai perpustakaan keraton atau perpustakaan negara. 309 Paheman Radyapustaka diketuai oleh RT. Djojonagoro, dufungsikan sebagai tempat berkumpulnya para pakar, pecinta budaya Jawa yang ingin mempelajari dan memperdalam studi “kejawen” ilmu tentang budaya Jawa. Dari studi budaya Jawa tersebut telah banyak dikumpulkan bahan-bahan studi seperti kepustakaan, benda-benda koleksi artefak, arca, gambar dan lukisan wayang. Dari benda-benda yang telah dikumpulkan itu, kemudian ditata dalam berbagai ruang, sehingga dapat dikatakan bahwa Paheman Radyapustaka mempunyai suatu bentuk museum. Pada tahun 1951, perkumpulan Paheman Radyapustaka dijadikan yayasan dengan nama Yayasan Paheman Radyapustaka Surakarta.

3. Jam Operasional

Museum Radyapustaka terbuka untuk umum, sedangkan waktu operasionalnya adalah : a. Hari Selasa-Kamis pukul 08.00-13.00 WIB. b. Hari Jum’at dan Sabtu pukul 08.00-11.00 WIB. c. Hari Minggu pukul 08.00-12.00 WIB. d. Hari Senin dan hari besar tutup.

4. Tata Pameran

Tata pameran Museum Radyapustaka dari halaman paling depan terdapat papan nama yang terbuat dari batu dan dibelakangnya terdapat patung R. Ng. Ronggowarsito yang diresmikan oleh Presiden RI. Pertama yaitu Ir. Soekarno. Di depan kanopi terdapat benda-benda prasejarah seperti 310 batu lumpang, batu lesung, dan lain-lain. Untuk ruang pamer secara berurutan adalah sebagai berikut : a. Ruang koleksi pertama merupakan teras depan, terdapat koleksi arca batu dari Agama Hindu maupun Budha. b. Ruang koleksi kedua, merupakan ruang koleksi wayang. Di tengah-tengah ruangan ini terdapat patung KRA. Sosrodiningrat IV pepatih dalem Keraton Surakarta Hadiningrat. c. Ruang sisi kiri kedua dari pintu masuk merupakan ruang keramik yang terdiri dari berbagai macam keramik, porselen, dan gelas-gelas kristal. d. Ruang yang berhadapan dengan Ruang Keramik adalah tempat penyimpanan keris, diantara ruang ini terdapat ruang penghubung yang terdiri dari koleksi kursi, meja marmer, dan beberapa meriam. Sedangkan didalam vitrin dinding merupakan tempat koleksi senjata tradisional. e. Ruang di sebelah kiri merupakan perpustakaan, sedangkan ruang di depan perpustakaan adalah ruang koleksi perunggu. f. Ruang etnografi yang menyajikan dua peangkat gamelan dengan laras slendro dan pelog., serta koleksi blangkon. Di sisi Ruang Etnografi terdapat ruang memorial Hadiwijaya. Untuk ruang sisi kanan etnografi terdapat ruang koleksi hiasan, haluan perahu Kyai Rajamala, dan lain-lain. g. Ruang miniatur yang menyajikan beberapa miniatur, antara lain : Makam Astana Imogiri, Masjid Agung Demak, Maligi, dan Panggung Sangga Buwana. Gambar 38 311 Pintu masuk museum Sumber : Dok. Pribadi, 2005

5. Koleksi Museum