Komponen Pembentuk Ruang a. Lantai Sistem Interior dan Sistem keamanan a. Pencahayaan

327 Bangunan museum terpisah dan terbagi dalam beberapa zona publik dan semi publik, privat, dan servis. Pada ruang pamer lama, bangunan berbentuk joglo dengan satu lantai. Gedung baru terdiri dari tiga lantai dan basemen, sedangkan untuk ruang pamer baru, berupa terowongan bawah tanah tetapi sekarang belum difungsikan.

b. Grouping

Publik : Lobby, Ruang Pamer, Perpustakaan, dan Ruang Audio Visual Semi publik : Ruang Informasi, Ruang Dokumentasi dan Konservasi, serta Ruang Staf. Ruang Privat : Ruang Kepala Museum, Gudang, dan Laboratorium. Servis : Lavatory dan Musholla.

9. Komponen Pembentuk Ruang a. Lantai

Pada Ruang Pamer lama, menggunakan lantai teraso ukuran 30x30 cm, gedung baru yang terdiri dari tiga lantai, menggunakan lantai keramik ukuran 30x30 cm, sedangkan untuk Ruang Pamer baru bawah tanah, menggunakan lantai keramik dengan tekstur warna kuning kecoklatan, untuk jalan setapak menuju ruang pamer bawah tanah,menggunakan batu alam.

b. Dinding

Seluruh bangunan menggunakan dinding batubata plester dengan finishing cat dinding. 328

c. Langit-Langit

Langit-langit dari Ruang pamer lama menggunakan eternit ukuran 100x100 cm finishing cat dinding warna putih. Bangunan baru tiga lantai, langit-langit secara keseluruhan menggunakan gypsum board putih, sedangkan untuk Ruang Pamer bawah tanah menggunakan plafon beton ekspos dan calsiboard ukuran 30x30 cm, tebal 9 mm, dengan list plipit kayu dengan ukuran list mendatar 1,5x5 cm dan list tegak 1,5x6 cm. Rangka menggunakan balok kruing ukuran 57 untuk balok-balok induk menggunakan ukuran 610.

10. Sistem Interior dan Sistem keamanan a. Pencahayaan

Sistem pencahayaan yang digunakan di Museum Situs Sangiran ada dua, yaitu pencahayaan alami dan buatan, untuk pencahayaan alami menggunakan ventilasi jendela, sedangkan untuk pencahayaan buatan di Ruang Pamer lama menggunakan lampu pijar untuk diorama, sedangkan pada panil menggunakan lampu spot light. Pada Ruang Pamer bawah tanah, pencahayaan alami menggunakan glass box, sedangkan pencahayaan buatan untuk ruang-ruang yang memakai plafon, lampu dipasang in bouw rata dengan plafon. Lampu yang dipasang up bouw menempel pada dak beton atau digantung dengan menggunakan plat baja strip, untuk area diorama menggunakan spot light masing-masing tiga buah.

b. Penghawaan

329 Untuk menjaga sirkulasi udara pada Ruang Pamer Museum Situs Sangiran yang tidak menggunakan AC, maka sistem penghawaan menggunakan kipas anginfan yang dipasang dilangit-langit, sedangkan penghawaan pada ruang pamer bawah tanah menggunakan exhaust fan. Pada Ruang Audio Visual lama menggunakan AC. Gambar 50 Penghawaan dengan exhause fan pada Ruang pamer lama Sumber : Dok. Pribadi, 2005 Gambar 51 Penghawaan dengan AC pada Ruang Audiovisual Sumber : Dok. Pribadi, 2005

c. Akustik

330 Ruang Pamer Museum Situs Sangiran, belum menggunakan sistem akustik secara khusus, untuk gedung tiga lantai, langit-langit menggunakan gypsum board. Pada Ruang Audio Visual lama, dinding menggunakan karpet warna merah tua.

d. Keamanan

Museum Situs Sangiran, hingga sekarang belum menggunakan sistem keamanan mekanis, sistem keamanan masih dilakukan secara manual. Untuk pengamanan lingkungan dari faktor manusia dipasang tulisan- tulisan yang berupa larangan dan pada Ruang Pamer lama, sistem keamanan untuk diorama, menggunakan pagar besi.

C. Tinjauan Museum Cokelat di Chicago