IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Fisik Sub DAS Ciliwung Hulu
Berdasarkan Agus dan Hadihardja 2011 penentuan batas sub DAS pada wilayah Ciliwung bagian hulu didasarkan pada bentang alam dan administrasi
adalah sebagai berikut luas DAS Ciliwung Bagian Hulu adalah 14.876 ha terbagi kedalam 4 empat Sub DAS yaitu Sub DAS Ciesek seluas 2.452,78 ha, Sub DAS
Hulu Ciliwung seluas 4.593,03 ha, Sub DAS Cibogo Cisarua seluas 4.110,34 ha, Sub DAS Ciseuseupan Cisukabirus seluas 3.719,85 ha.
DAS Ciliwung Bagian Hulu mempunyai curah hujan rata-rata sebesar 2929 – 4956 mm tahun. Perbedaan bulan basah dan kering sangat mencolok yaitu
10,9 Bulan Basah per tahun dan hanya 0,6 Bulan Kering per tahun. Tipe iklim DAS Ciliwung Bagian Hulu menurut sistem klasifikasi Smith dan
Ferguson 1951 yang didasarkan pada besarnya curah hujan, yaitu Bulan Basah 200 mm dan Bulan Kering 100 mm adalah termasuk ke dalam Tipe A.
4.1.1 Geologi dan Geomorfologi
Formasi batuan yang menutupi wilayah sekitar Bogor terdapat 4 satuan , yaitu bahan volkan, aluvial sungai, breksi bersusunan andesit dan bahan napal
LPT 1986 dalam Aditya, 2007. Jurusan Tanah IPB 1990 menyatakan bahwa kondisi geologi daerah
penelitian dapat dibagi atas 4 formasi geologi, yaitu formasi Qvu: terletak pada bagian atas dari Sub DAS yang mempunyai lereng rata-rata di atas 40. Formasi
ini merupakan endapan lahar, aliran lava, breksi gunung api, batu pasir tufa. Formasi Qvba: terletak pada bagian atas Sub DAS, formasi ini merupakan aliran
basal dari Geger Bentang. Formasi Qvb: terdiri dari breksi gunung api, lahar. Formasi Qv: Formasi ini terletak pada outlet dengan luasan yang kecil, merupakan
lempeng tufa, pasir tufa, konglomerat, dan endapan lahar. Geomorfologi Sub DAS Ciliwung Hulu didominasi oleh dataran volkanik
tua dengan bentuk wilayah bergunung, hanya sebagian kecil yang merupakan dataran alluvial. Geomorfologi daerah ini dibentuk oleh dua gunung api muda,
yaitu Gunung Salak 2.211 m dan Gunung Gede Pangrango 3.019 m. Rangkaian pegunungan api tua yang terdiri dari Gunung Malang 1.262 m,
Gunung Limo, Gunung Kencana, dan Gunung Gendongan Riyadi dalam Janudianto 2004.
4.1.2 Tanah dan Topografi
Tanah-tanah yang terbentuk umumnya berasal dari bahan induk abu volkan dan batuan piroklastik. Pada Peta Tanah Semidetil Tahun 1992 skala
1:50.000 yang dikeluarkan oleh Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, jenis tanah yang terdapat di Sub DAS Ciliwung Hulu meliputi order Andisol, Ultisol,
Inceptisol, dan Entisol yang masing-masing sebesar 38, 11, 48, dan 2,1 Janudianto, 2004.
Keadaan topografi pada DAS Ciliwung Hulu didominasi kelas lereng landai hingga agak curam. Kelas lereng yang ada pada wilayah ini disajikan pada
Tabel 4 Ilma, 2006. Tabel 4. Topografi DAS Ciliwung Hulu
Deskripsi Kelerengan
1 Datar
0-8 2
Agak Landai 8-15
3 Landai
15-30 4
Agak Curam 30-45
5 Curam
45-65 6
Sangat Curam 65
Kelas Lereng No
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Interpretasi Citra Landsat Tahun 1990, 2001 dan 2010