• Citra Landsat ETM 2010, pathrow: 12265 sumber: http:usgsglovis.gov
2. Data Curah hujan harian wilayah Sub DAS Ciliwung Hulu tahun
• 1990: stasiun katulampa sumber BPSDA Ciliwung-Cisadane, stasiun Gunung Mas sumber BPSDA Ciliwung Cisadane dan stasiun Citeko
sumber BMKG Dramaga • 2001: stasiun katulampa sumber BPSDA Ciliwung-Cisadane, stasiun
Gunung Mas sumber BPSDA Ciliwung Cisadane dan stasiun Citeko sumber BPSDA Ciliwung Cisadane
• 2010: stasiun katulampa sumber BPSDA Ciliwung-Cisadane dan BMKG Dramaga, stasiun Gunung Mas sumber BPSDA Ciliwung Cisadane dan
stasiun Citeko sumber BPSDA Ciliwung Cisadane dan BMKG Dramaga
3. Data debit harian dan debit banjir DAS Ciliwung outlet Katulampa tahun
1990, 2001 dan 2010 sumber: Kantor Bendung Katulampa DAS Ciliwung. 4.
Peta Tanah semi detail Daerah Aliran Sungai Ciliwung Hulu Propinsi Jawa Barat Skala 1:50.000 Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat 1992.
5. Data Lapangan berupa penggunaan lahan eksisting.
Alat yang digunakan 1.
Software Arc GIS 9.3, Arc View, Mirosoft Exel, Microsoft word. 2.
Laptop atau komputer. 3.
GPS. 4.
Kamera.
3.3 Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap yaitu: i studi pustaka, ii pengumpulan data, iii analisis data, iv interpretasi data atau hasil dan
pembahasan dan v tahap penulisan skripsi.
3.3.1 Stacking Image
Citra landsat yang didapatkan, masing-masing band masih dalam layer yang berbeda sehingga perlu disatukan dalam satu layer. Stacking image adalah
penggabungan beberapa image yang mempunyai band berbeda menjadi satu
image dan disimpan dalam file .img. Pada penelitian ini digunakan software Arcview untuk melakukan stack image pada citra. Hal yang dilakukan untuk
melakukan stack image yaitu pertama add semua file landsat yang masih terpisah
satu-satu dengan format analysis data source, kemudian urutkan file pada layer
sesuai urutan bandnya dari terendah sampai tinggi. Aktifkan semua image citra
landsat. Setelah itu klik Image Analysis lalu klik stack image. 3.3.2 Koreksi Geometri
Terkadang citra yang didapatkan belum terkoreksi sehingga perlu dikoreksi geometri agar posisi citra cocok dengan koordinat peta dunia yang
sesungguhnya. Ada beberapa cara dalam pengkoreksian, antara lain triangulasi, polynomial, orthorektifikasi dengan menggunakan titik-titik kontrol lapangan
ground control point, proyeksi peta ke peta, dan registrasi titik yang telah diketahui known point registration Supriatna dan Sukartono, 2002. Penelitian
ini menggunakan koreksi dengan cara menyiapkan citra satelit yang telah terkoreksi di daerah yang sama dengan citra yang akan dikoreksi. Koreksi citra
berdasarkan citra satelit lain yang telah dikoreksi disebut image to image
3.3.3 Penajaman Citra
Penajaman citra image enhancement dilakukan untuk memperjelas visualisasi citra agar dapat dilakukan interpretasi citra. Citra landsat yang terdiri
dari berbagai macam band dikombinasikan untuk menghasilkan visualisasi yang jelas agar mudah diinterpretasi. Kombinasi band yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Red 5, Green 4 dan Blue 3. Kombinasi ini sangat tergantung pada intrepeter, sesuai dengan kejelasan yang dapat dilihat dari masing-masing
interpreter. Untuk mengatur kombinasi band di Arc GIS 9.3 caranya klik dua kali
citra yang akan diatur pada layer kemudian pilih menu symbology lalu atur band
yang diinginkan.
3.3.4 Digitasi