Analisis Debit Maksimum-Minimum HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Interpretasi Citra Landsat Tahun 1990, 2001 dan 2010

memilih nilai yang lebih tinggi yang dapat diterima. Program lain yang dapat dilakukan pemerintah untuk mengubah arah perubahan penggunaan lahan lainnya adalah dengan penertiban penggunaan lahan sesuai dengan ketentuan RTRW Rencana Tata Ruang Wilayah yang ada. Sehingga penggunaan lahan yang menyimpang dari ketetapan RTRW akan secara paksa diubah. Program ini sudah dijalankan oleh pemerintah setempat terutama untuk penggunaan lahan pemukiman yang tidak memiliki IMB Izin Mendirikan Bangunan.

5.4 Analisis Debit Maksimum-Minimum

Debit maksimum-minimum dapat memberikan gambaran kondisi suatu DAS, berikut akan disajikan kondisi debit maksimum – minimum sub DAS Ciliwung Hulu. Dari Tabel 11 dapat diketahui bahwa debit minimum meningkat pada dua periode tahun, hal ini merupakan hal yang tidak merugikan karena menunjukkan bahwa di musim panas masih tersedia pasokan air. Terjadi peningkatan untuk debit maksimum dari tahun 1990, 2001 dan 2010. Hal ini menunjukkan semakin besar peluang terjadinya banjir pada musim hujan. Kejadian tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sudadi et al. 1991 pada wilayah penelitian yang sama yaitu terjadi peningkatan debit minimum dalam kurun waktu 1981-1985 yang menguntungkan dari segi pemanfaatan dan kelestarian sumberdaya air. Tetapi di lain pihak peningkatan debit maksimum pada kurun waktu yang sama merupakan hal yang sebaliknya, karena dapat memperbesar peluang terjadinya banjir. Hal ini menggambarkan bahwa sub DAS Ciliwung Hulu telah mengalami gangguan. Dari Tabel 11 dapat terlihat bahwa terjadi penurunan rasio debit maksimum-minimum pada periode tahun 1990-2001 dan kenaikan pada tahun 2001-2010. Namun secara umum menggambarkan kondisi yang semakin Tabel 11. Debit maksimum dan Debit Minimum tahun 1990, 2001 dan 2010 1990 198,558 500 397.12 2001 411,675 1,216 338.55 2010 629,968 1,310 480.89 Rasio QmaxQmin Tahun Qmax ltdtk Qmin ltdtk memburuk. Perbandingan debit maksimum dan minimum yang semakin meningkat menggambarkan kondisi DAS yang semakin memburuk, yaitu menunjukkan tingginya debit maksimum saat musim hujan dan rendahnya debit minimum saat musim panas. Apabila fungsi dari suatu DAS terganggu, maka sistem hidrologisnya akan terganggu, penangkapan curah hujan, resapan dan penyimpanan airnya menjadi sangat berkurang atau sistem penyalurannya menjadi sangat boros. Kejadian tersebut akan menyebabkan melimpahnya air pada musim hujan dan sebaliknya sangat minimnya air pada musim kemarau. Hal ini membuat fluktuasi debit sungai sangat tajam. Jika fluktuasi debit sangat tajam, berarti fungsi DAS tidak berjalan dengan baik, yang berarti kualitas DAS tersebut rendah Suripin, 2002.

5.5 Analisis Banjir