Hati Ayam TINJAUAN PUSTAKA

Dalam kehidupan sehari-hari, ayam hidup berkeliaran bebas dikebun, sawah atau pekarangan rumah. Ditempat itulah banyak dijumpai pakan berupa limbah pertanian dan sisa-sisa makanan. Ayam sangat rajin mengais tanah dalam upaya mendapatkan makanannya Sarwono, 2005.

2.1.2 Ayam Ras

Ayam ras atau disebut juga broiler merupakan hasil persilangan dari ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam. Ayam ras telah dikenal masyarakat Indonesia dengan berbagai kelebihannya, hanya 5-6 minggu sudah bisa dipanen dengan waktu pemeliharaan intensif yang relatif singkat dan menguntungkan. Oleh karena itu, semakin banyak peternak baru serta peternak musiman yang bermunculan diberbagai wilayah Indonesia. Ternak ayam ini telah dikembangkan sangat pesat disetiap Negara. Di Indonesia usaha ternak ayam ras juga sudah dijumpai hampir disetiap provinsi Tim Karya Tani Mandiri, 2009.

2.2 Hati Ayam

Hati ayam merupakan salah satu organ bagian dalam pada tubuh ternak ayam sebagai tempat metabolisme dan organ akumulator. Hati ini berwarna merah agak kecoklatan, lembut dan mudah hancur, tetapi bila dipanaskan akan mengeras. Komposisi kimia hati ini bervariasi, tetapi pada umumnya mempunyai nilai gizi tinggi dengan kandungan protein 19,70; lemak 3,20 dan air 69,70. Mineral yang terdapat pada hati ayam antara lain: zat besi, kalium, magnesium, fosfor, tembaga dan seng Depkes RI, 1996. Universitas Sumatera Utara Hati ayam merupakan bahan makanan yang sering diolah oleh masyarakat Indonesia. Selain lezat, juga memiliki kandungan zat gizi, protein tinggi dan kaya akan folat, vitamin A, zat besi dan beberapa vitamin B, terutama vitamin B 12 yang baik untuk meningkatkan kesuburan serta mencegah kecacatan pada bayi. Kandungan nutrisi penting tersebut menjadikan hati ayam sebagai pilihan yang tepat untuk penderita anemia, ibu hamil atau menyusui. Hati ini dapat diolah menjadi berbagai jenis sajian, mulai dari menjadi campuran bubur ayam, sambal goreng, sampai sate yang lezat dengan memasaknya sampai matang untuk mencegah keracunan makanan yang berasal dari bakteri. Hati ini adalah jenis hati yang mempunyai emulsi cukup halus sehingga mudah diserap oleh usus bayi Anonim, 2006. Selama ini banyak orang yang mengharapkan mendapat asupan kandungan zat gizi dengan mengkonsumsi bahan ini, tetapi ternyata belum aman dan masih perlu berhati-hati. Bahan ini berbahaya jika dikonsumsi berlebih dan pada jangka waktu yang lama sekalipun banyak mengandung zat gizi, terutama untuk anak-anak bayi karena mengandung zat-zat berbahaya yang dapat membawa dampak yang buruk bagi perkembangan tubuh anak dikemudian hari. Mengkonsumsi bahan ini dalam jangka waktu panjang dan berlebih dapat beresiko munculnya berbagai penyakit dan dapat membahayakan kesehatan manusia karena dapat menyebabkan efek buruk pada janin efek teratogenik, dapat mengalami keguguran atau bayi yang dilahirkan cacat efek karsinogenik, mutasi bagi mikroorganisme seperti bakteri efek Universitas Sumatera Utara mutagenik, resisten terhadap antibiotik sendiri dan alergi bintik-bintik dan gatal-gatal pada kulit Anonim, 2006.

2.3 Nutrisi Pakan