tertinggi yaitu pada hati ayam buras bebas dengan kadar 0,0052±0,0006 mgkg sedangkan kandungan kadmium pada semua jenis hati ayam buras
dengan kadar yang hampir sama. Hal ini disebabkan faktor sistem pemeliharaan yang cenderung dibebaskan, sehingga mengakibatkan organ hati
terjadi pengambilan makanan dari sembarang tempat. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa pada hati ayam buras
mengandung timbal dan kadmium, sedangkan pada hati ayam ras hanya mengandung timbal saja, tidak mengandung kadmium dengan kadar masih
dibawah batas maksimum cemaran timbal dan kadmium yang diizinkan.
4.2.3 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi
Berdasarkan data kurva kalibrasi timbal dan kadmium diperoleh batas deteksi LOD dan batas kuantitasi LOQ untuk logam tersebut. Dari hasil
perhitungan diperoleh LOD untuk pengukuran timbal sebesar 0,2469 ngml,
untuk kadmium 0,6560 ngml, sedangkan LOQ sebesar 0,8232 ngml untuk
timbal dan 2,1868
ngml untuk kadmium.
Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa semua hasil yang diperoleh pada pengukuran sampel berada diatas batas deteksi dan batas kuantitasi.
Perhitungan batas deteksi dan batas kuantitasi dapat dilihat pada Lampiran 15, halaman 83.
4.2.4 Uji Perolehan Kembali Recovery
Hasil uji perolehan kembali recovery kadar timbal dan kadmium setelah penambahan masing-masing larutan standar timbal dan kadmium dalam sampel
Universitas Sumatera Utara
dapat dilihat pada Lampiran 16, halaman 85. Persen recovery timbal dan
kadmium dalam sampel dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Persen Uji Perolehan Kembali
recovery Kadar Timbal dan Kadmium
No. Sampel
Logam Recovery
Syarat rentang persen recovery
1. Hati Ayam
Buras Sawah Timbal
102,04 80-120
2. Hati Ayam
Buras Sawah Kadmium
99,21 80-120
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata hasil uji perolehan kembali recovery untuk kandungan timbal pada hati ayam buras
sawah adalah 102,04 dan untuk kandungan kadmium adalah 99,21. Persen recovery tersebut menunjukkan kecermatan kerja yang baik pada saat
pemeriksaan kadar timbal dan kadmium dalam sampel. Hasil uji perolehan kembali recovery ini memenuhi syarat akurasi yang telah ditetapkan, rata-rata
hasil perolehan kembali recovery berada pada rentang 80-120 Ermer, 2005.
4.2.5 Simpangan Baku Relatif
Dari perhitungan yang dilakukan terhadap data hasil pengukuran kadar logam timbal dan kadmium pada hati ayam buras sawah diperoleh nilai
simpangan baku SD sebesar 0,00018 untuk timbal dan 0,0010 untuk kadmium dan nilai simpangan baku relatif RSD sebesar 2,28 untuk timbal
dan 1,56 untuk kadmium. Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 18, halaman 89. Menurut Harmita 2004, nilai simpangan baku relatif RSD
untuk analit dengan kadar part per million ppm adalah tidak lebih dari 16
Universitas Sumatera Utara
dan untuk analit dengan kadar part per billion ppb RSDnya adalah tidak lebih dari 32. Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa metode yang
dilakukan memiliki presisi yang baik.
4.2.6 Pengujian Beda Nilai Rata-rata Kadar Timbal dan Kadmium dalam Sampel