deteksi kurang dari 1 ppm, dan pelaksanaannya relatif sederhana Gandjar dan Rohman, 2007.
Mesin dengan sistem atomisasi ada beberapa macam yaitu dengan menggunakan nyala flame dan dengan menggunakan pembakaran graphite
furnace. Mesin yang menggunakan sistem nyala disebut flame atomic absorption spesctrophotometry, biasanya untuk mengukur logam dalam jumlah
relatif besar dalam ppm dan dapat juga digunakan untuk mengukur dalam jumlah yang kecil ppb dengan menggunakan alat tambahan berupa alat
generasi uap Darmono, 1995. Mesin dengan sistem pembakaran atau disebut graphite furnace atomic
absoption spectrophotometry, biasanya lebih sensitif dan alat ini sering disebut Zeman AAS yang dapat mengukur logam sampai ppb. Biasanya larutan yang
diperlukan hanya 1-100 µ l dengan temperatur pembakaran mencapai 3000
o
C pembakaran secara elektrik. Proses atomisasi dengan temperatur tinggi
tersebut dapat menyempurnakan proses pengatoman dari larutan sampel Darmono, 1995.
2.7 Instrumentasi Spektrofotometri Serapan Atom
Menurut Gandjar dan Rohman 2007, Instrumentasi Spektrofotometri Serapan Atom SSA terdiri dari:
a. Sumber Sinar
Sumber sinar yang digunakan adalah lampu katoda berongga hallow cathode lamp. Lampu ini terdiri atas tabung kaca tertutup yang mengandung
suatu katoda dan anoda. Katoda berbentuk silinder berongga yang dilapisi
Universitas Sumatera Utara
dengan logam tertentu. Setiap pengukuran harus menggunakan lampu katoda berongga khusus, misalnya akan menentukan konsentrasi tembaga dari suatu
cuplikan. Maka kita harus menggunakan Hallow Cathode Cu. Hallow Cathode Cu akan memancarkan energi radiasi yang sesuai dengan energi yang
diperlukan untuk transisi elektron atom.
b. Tempat Sampel
Dalam analisis dengan Spektrofotometer Serapan Atom, sampel yang akan dianalisis harus diuraikan menjadi atom-atom netral. Ada berbagai
macam sumber atomisasi yang digunakan untuk mengubah sampel menjadi uap atom-atomnya, yaitu:
1. Dengan nyala
Flame
Nyala digunakan untuk mengubah sampel yang berupa cairan menjadi bentuk uap atom dan untuk proses atomisasi. Sampel masuk ke nyala dalam
bentuk aerosol. Aerosol biasa dihasilkan oleh nebulizer pengabut yang dihubungkan ke nyala oleh ruang penyemprot chamber spray. Suhu yang
dapat dicapai oleh nyala tergantung pada gas yang digunakan, misalnya untuk gas asetilen-udara suhunya sebesar 2200
o
C. Sumber nyala asetilen-udara ini merupakan sumber nyala yang paling banyak digunakan. Pada sumber nyala
ini asetilen sebagai bahan pembakar, sedangkan udara sebagai bahan pengoksidasi.
2. Tanpa nyala
Flameless
Pengatoman dilakukan dalam tungku dari grafit. Sejumlah sampel diambil sedikit hanya beberapa µL, lalu diletakkan dalam tabung grafit,
Universitas Sumatera Utara
kemudian tabung tersebut dipanaskan dengan sistem elektris dengan cara melewatkan arus listrik pada grafit. Akibat pemanasan ini, maka zat yang akan
dianalisis berubah menjadi atom-atom netral dan pada fraksi atom ini dilewatkan suatu sinar yang berasal dari lampu katoda berongga sehingga
terjadilah proses penyerapan energi sinar yang memenuhi kaidah analisis kuantitatif.
Pemanasan tabung ini dilakukan dengan arus listrik yang biasa berlangsung dalam tiga tahap, yaitu pengeringan, pengabuan dan pembakaran
cairan sampel masing-masing dengan temperatur 500, 700, 3000ºC. Semua proses tahapan tersebut berjalan secara elektrik dan otomatik yang dikontrol
dengan komputer.
c. Monokromator
Monokromator merupakan alat untuk memisahkan radiasi yang tidak diperlukan dari spektrum radiasi lain yang dihasilkan oleh Hallow chatode
lamp dan memilih spektrum sesuai dengan panjang gelombang yang digunakan dalam analisis.
d. Detektor
Detektor merupakan alat yang mengubah energi cahaya menjadi energi listrik, yang memberikan suatu isyarat listrik berhubungan dengan daya radiasi
yang diserap oleh permukaan yang peka. Detektor digunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang melalui tempat pengatoman.
Universitas Sumatera Utara
e. Sistem Pengolah
Amplifier
Sistem pengolah atau Amplifier merupakan suatu alat untuk memperkuat signal yang diterima dari detektor sehingga dapat dibaca alat pencatat hasil
atau Readout.
f. Pencatat hasil
Readout
Pencatat hasil atau Readout merupakan suatu alat penunjuk atau suatu sistem pencatatan hasil yang berupa hasil pembacaan. Hasil pembacaan dapat
berupa angka atau berupa kurva yang menggambarkan absorbansi atau intensitas emisi. Menurut Gandjar dan Rohman 2007, susunan komponen alat
Spektrofotometri Serapan Atom dapat dilihat pada Gambar 1 dibawah ini.
Gambar 1 . Komponen Spektrofotometer Serapan Atom
2.8 Gangguan-Gangguan pada Spektrofotometer Serapan Atom