Penduduk Unit Penangkapan Ikan

tertinggi di wilayah ini dapat mencapai 33ºC sedangkan suhu terendah sekitar 24ºC. Suhu di wilayah ini cenderung tidak fluktuatif, sementara itu wilayah ini juga dikenal dipengaruhi oleh angin kumbang yang bertiup relatif kencang, terkadang berputar dan bersifat kering http:www.jabarprov.go.id. Iklim dan curah hujan di Kabupaten Cirebon dipengaruhi oleh keadaan alamnya yang sebagian besar terdiri atas daerah pantai, terutama bagian utara, timur, dan barat, sedangkan di sebelah selatan adalah daerah perbukitan. Menurut Schmidt dan Ferguson bahwa Kabupaten Cirebon termasuk kategori iklim tipe C dan D dengan jumlah curah hujan rata-rata per tahun berkisar antara 1000-3000 mm. Iklim kabupaten Cirebon bersifat tropis dengan jumlah curah hujan tertinggi terdapat di bagian tengah dan selatan yaitu daerah perbukitan di kaki gunung Ciremai Kecamatan Beber, Sumber, Palimanan dan Plumbon sedangkan curah hujan terendah umumnya di wilayah pesisir dan wilayah dataran di bagian utara Anonymous, 2007.

4.2 Penduduk

Kabupaten Cirebon adalah salah satu kabupaten di Jawa Barat yang mempunyai luas wilayah terkecil kedua setelah Kabupaten Purwakarta tetapi mempunyai jumlah penduduk yang cukup besar. Jumlah penduduk Kabupaten Cirebon pada tahun 2007 adalah sebanyak 2.107.945 jiwa, terdiri atas laki-laki 1.057.750 jiwa dan perempuan 1.050.195 jiwa dengan luas wilayah administratif 990,36 km 2 . Rata-rata kepadatan penduduk di wilayah Kabupaten Cirebon adalah sebesar 2.128 jiwa per km 2 dari total penduduk sebanyak 2.107.945 jiwa. Jumlah penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Sumber yaitu sebanyak 84.710 jiwa dengan sebaran distribusi penduduk sebesar 4,02 dan yang terkecil adalah Kecamatan Pasaleman dengan jumlah penduduk hanya 26.678 jiwa dengan sebaran distribusi penduduk sebesar 1,27 Anonymous, 2008. Salah satu kecamatan di Kabupaten Cirebon adalah kecamatan Mundu, yang memiliki luas wilayah 25,58 km 2 dengan jumlah penduduk pada tahun 2007 sebanyak 66.461 jiwa. Jumlah penduduk di Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon disajikan dalam Tabel 3 berikut : Tabel 3 Jumlah penduduk Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon tahun 2007 Keterangan: L=laki-laki; P=perempuan Sumber : Kantor Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon, 2008 Jumlah penduduk Kecamatan Mundu tahun 2007 berjumlah 66.461 orang yang terdiri atas jenis kelamin laki-laki 33.554 orang dan perempun 32.907 orang. 4.3 Prasarana umum 4.3.1 Transportasi Keberadaan sarana penghubung untuk transportasi darat di Kabupaten Cirebon relatif cukup baik dilihat dari kondisi jalan kabupaten, jalan propinsi dan jalan negara yang hampir semuanya berkondisi baiksedang. Tingkat pengelolaan jalan untuk kategori jalan kabupaten membentang sepanjang 643,16 km seperti disajikan dalam Tabel 4. No Desa Jumlah Penduduk jiwa L P L+P 1 Waruduwur 2.001 1.986 3.987 2 Citemu 1.724 1.809 3.533 3 Mundu Pesisir 2.843 2.828 5.671 4 Suci 1.536 1.410 2.946 5 Banjarwangunan 4.972 4.789 9.761 6 Pamengkang 4.685 4.841 9.526 7 Setupatok 4.268 4.367 8.635 8 Sinarrancang 1.419 1.333 2.752 9 Penpen 3.976 3.770 7.746 10 Mundumesigit 2.119 1.866 3.985 11 Bandengan 1.637 1.633 3.270 12 Luwung 2.374 2.275 4.649 Jumlah 33.554 32.907 66.461 Tabel 4 Panjang jalan kilometer menurut jenis dan kondisi dirinci per tingkat pengelolaan jalan di Kabupaten Cirebon tahun 2007 Jenis dan kondisi jalan Panjang jalan km Jalan kabupaten Jalan propinsi Jalan negara Jenis permukaan Aspal 643,16 53,20 88,50 Kondisi jalan Baik 247,26 41,5 65 Sedang 21,4 11,7 23,5 Rusak 139,3 - - Rusak berat 46,2 - - Jumlah 643,16 53,20 88,50 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Cirebon, 2008 Sarana transportasi darat di Kecamatan Mundu terdiri atas sepeda, delman, becak, sepeda motor, mikrolet, mobil dinas, mobil pribadi dan truk sebagaimana tertera pada Tabel 5. Sepeda motor merupakan sarana transportasi paling dominan di Kecamatan Mundu yaitu sebesar 2.406 unit dibandingkan dengan yang lain. Adapun sarana transportasi darat di Desa Bandengan pada umumnya cukup tersedia, beberapa jenis yang digunakan adalah truk 2 unit, mobil pribadi 14 unit, sepeda motor 135 unit, becak 28 unit dan sepeda 32 unit. Adapun jalan yang menghubungkan dari Tempat Pelelangan Ikan TPI Bandengan menuju jalan raya sudah beraspal sehingga memudahkan jenis transportasi tersebut untuk melakukan kegiatan pengangkutan barang. Tabel 5 Jumlah sarana transportasi darat menurut jenis sarana dan desa di Kecamatan Mundu tahun 2007 No Desa Sepeda unit Delman unit Becak unit Sepeda motor unit Mikrolet unit Mobil dinas unit Mobil pribadi unit Truk unit 1 Waruduwur 25 2 80 15 3 2 Citemu 30 3 56 3 3 Bandengan 32 28 135 14 2 4 Mundu Pesisir 48 35 218 10 2 16 35 5 Suci 31 13 72 8 1 6 Banjarwangunan 45 10 500 15 7 Pamengkang 47 54 200 13 12 8 Setupatok 49 181 421 15 9 Sinarrancang 31 70 4 10 Penpen 215 6 3 526 1 3 11 Mundumesigit 44 4 78 2 12 Luwung 51 12 50 3 2 2 Jumlah 648 6 345 2.406 14 4 110 53 Sumber : Kantor Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon, 2008

4.3.2 Komunikasi

Dalam era modernisasi saat ini khususnya dalam sektor komunikasi banyak dikuasai oleh pasar yang mengedepankan kecepatan, kemudahan dan terjangkau. Handphone adalah salah satu produk modernisasi dalam komunikasi, dengan mengandalkan produk SMS Short Message Service dimana semua pengguna dapat dengan mudah berkomunikasi secara cepat, mudah dan murah bahkan saat ini internet telah dapat di download oleh handphone sehingga layanan e-mail lebih mudah dilakukan. Berbagai kemajuan teknologi komunikasi saat ini, sangat berpengaruh terhadap penurunan perkembangan pengiriman surat sebagai media komunikasi pada PT. POS Indonesia persero khususnya di Kabupaten Cirebon pada tahun 2007. Jumlah pengiriman surat pada tahun 2007 sebanyak 618.827 surat dalam dan luar negeri menurun 20 dibandingkan tahun 2006 Anonymous, 2008. Penduduk Desa Bandengan, berdasarkan wawancara terhadap nelayan, belum memiliki sarana komunikasi berupa telepon rumah sehingga menggunakan handphone HP untuk berkomunikasi. Pada umumnya nelayan pemilik kapal atau juragan yang memiliki handphone tersebut, sedangkan nelayan buruh belum memilikinya. Adapun sarana informasi lainnya berupa TV milik pribadi dan radio tidak semua nelayan yang memilikinya.

4.3.2 Listrik dan Air

Pada tahun 2007 PT. PLN persero Kabupaten Cirebon memiliki pelanggan sebanyak 280.412 orang dengan total tarif sebesar 3.737 RpKWh. Sebagaimana tertera pada Tabel 6. Tabel 6 Banyaknya pelanggan pemakai listrik menurut jenis tarif di Kabupaten Cirebon tahun 2007 Jenis Tarif Jumlah Pelanggan pelanggan Tarif RpKWh Sosial 6.256 463,68 Rumah tangga 265.432 506,32 Bisnis 7.424 721,46 Industri 382 571,88 Pemerintah 918 660,40 Multiguna 813,26 Jumlah 280.412 3.737 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Cirebon, 2008 Jumlah pelanggan pemakai listrik terbesar terdapat pada tarif rumah tangga sebanyak 265.432 pelanggan dengan tarif 506,32 RpKWh. Adapun pengguna jasa listrik di Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon tersebar di 11 desa sebagaimana yang tertera pada Tabel 7. Tabel 7 Pengguna jasa listrik menurut desakelurahan di Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon tahun 2007 No Desakelurahan Pengguna jasa PLN pelanggan 1 Waruduwur 415 2 Citemu 620 3 Bandengan 715 4 Mundupesisir 880 5 Suci 340 6 Banjarwangunan 569 7 Pamengkang 620 8 Setupatok 850 9 Penpen 925 10 Mundumesigit 491 11 Luwung 500 Jumlah 6.925 Sumber : Data monografi Kecamatan Mundu, 2008 Selain listrik prasarana umum lainnya adalah air yang didistribusikan oleh perusahaan daerah air minum PDAM. Pada tahun 2007 total pelanggan yang terdaftar di PDAM Kabupaten Cirebon sebanyak 23.488 pelanggan sebagaimana yang tertera pada Tabel 8. Tabel 8 Banyaknya pelanggan dan air minum yang didistribusikan serta nilainya menurut jenis pelanggan di Kabupaten Cirebon tahun 2007 Jenis pelanggan Jumlah Pelanggan Banyak m 3 Nilai Ribuan Rp Rumah tempat tinggal 22.459 3.772.358 12.099.516,6 Badan sosial dan rumah sakit 324 119.649 165.392,2 Sarana umum 56 50.010 105.087,0 Perusahaan, pertokoan dan industri 4 1.344 9.280,3 Instansi pemerintah 170 126.313 470.869,0 Lain-laintangki 53 11.808 170.876,1 Niaga kecil 389 113.369 384.879,4 Niaga sedang 29 18.537 92.156,9 Niaga besar 4 2.540 14.359,5 Jumlah 23.488 4.215.928 13.407.435,14 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Cirebon, 2008 Jumlah pelanggan pemakai air minum dominan terdapat pada jenis pelanggan rumah tangga sebanyak 22.459 pelanggan dibandingkan dengan lainnya. Adapun pengguna air minum di Kecamatan Mundu pada umumnya menggunakan pompa dan sumur untuk mendapatkan air guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari termasuk di Desa Bandengan. Penduduk nelayan di Desa Bandengan belum memiliki sarana air dari PDAM sehingga menggunakan pompa dan air sumur untuk keperluan hidup sehari-hari seperti minum, mandi, mencuci, wudhu dan sebagainya. Pada tahun 2007 pengguna air minum di Desa Bandengan dengan menggunakan pompa berjumlah 135 pengguna dan sumur 75 pengguna sebagaimana yang tertera pada Tabel 9. Tabel 9 Pengguna jasa air minum di Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon tahun 2007 No Desakelurahan Pengguna jasa air minum pengguna PDAM Badan pengelola air Pompa Sumur 1 Waruduwur 2 175 35 2 Citemu 185 46 3 Bandengan 1 135 75 4 Mundupesisir 41 110 910 5 Suci 95 155 6 Banjarwangunan 276 35 7 Pamengkang 375 25 8 Setupatok 200 721 10 Penpen 256 65 11 Mundumesigit 20 175 500 12 Luwung 25 485 Jumlah 61 3 2007 3052 Sumber : Data monografi Kecamatan Mundu, 2008 Pengguna air minum di Kecamatan Mundu yang menggunakan PDAM hanya terdapat di dua desa yaitu Desa Mundupesisir dan Mundumesigit berjumlah 41 dan 20 pengguna, sedangkan desa lainnya di Kecamatan Mundu pada umumnya menggunakan pompa dan sumur dalam mendapatkan air minum. Pengguna jasa air minum menggunakan pompa dan sumur terbanyak terdapat pada Desa Pamengkang sebesar 375 pengguna dan Desa Mundupesisir sebesar 910 pengguna. Pada Desa Bandengan yang terdapat nelayan payang biasanya menggunakan air berasal dari pompa dan sumur. 5 KEADAAN PERIKANAN TANGKAP KECAMATAN MUNDU KABUPATEN CIREBON Perikanan tangkap di Kabupaten Cirebon memiliki prasarana perikanan seperti pangkalan pendaratan ikan PPI. Pangkalan pendaratan ikan yang baik merupakan salah satu pendukung pengembangan pembangunan perikanan, sehingga dapat memberikan kemudahan bagi nelayan untuk melaksanakan kegiatan usahanya guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya. Pangkalan Pendaratan Ikan PPI di Kabupaten Cirebon berjumlah 20 unit, yang terdiri atas PPI inti 2 dan PPI plasma 18 unit. Pangkalan Pendaratan Ikan PPI inti tersebar di Kecamatan Cirebon Utara dan Gebang, sedangkan PPI plasma tersebar di Kecamatan Kapetakan 4 unit, Cirebon Utara 3 unit, Mundu 4 unit, Pangenan 2 unit, Babakan 5 unit dan Losari 2 unit. Salah satu PPI plasma di Kecamatan Mundu adalah PPI Desa Bandengan. Keempat unit PPI plasma di Kecamatan Mundu adalah PPI Mundu Pesisir, PPI Bandengan, PPI Citemu dan PPI Waru Duwur. Prasarana yang dimiliki PPI Bandengan diantaranya Tempat Pelelangan Ikan TPI sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2 Tempat pelelangan ikan Desa Bandengan Kabupaten Cirebon tahun 2008. Tempat Pelelangan Ikan PPI Desa Bandengan yang sudah dibangun sejak tahun 2007, berdasarkan hasil wawancara terhadap nelayan payang, belum memiliki aktivitas pelelangan ikan; sehingga nelayan belum dapat melakukan aktivitas pelelangan hasil tangkapannya di TPI PPI Desa Bandengan. Selama TPI belum beroperasi nelayan kebanyakan menjual hasil tangkapannya kepada tengkulak dengan tingkat harga yang relatif rendah. Dengan adanya kenaikan harga BBM, maka nelayan yang semula melaut dengan menggunakan bahan bakar solar beralih menggunakan minyak tanah. Hal tersebut akan berdampak pada cepat rusaknya mesin kapal dan biaya pemeliharaannya meningkat seperti yang dialami oleh nelayan payang desa Bandengan. Berdasarkan hasil wawancara, minyak tanah yang dipakai ”dioplos” terlebih dahulu dengan oli mesin; hal ini jelas akan mempengaruhi keawetan mesin. Mesin yang seharusnya mampu bertahan untuk dua tahun, kini hanya mampu bertahan hanya sekitar satu tahun. Kerusakan mesin itu bisa dilihat dari suara mesin yang kasar dan cepat panas. Mesin perahu nelayan yang menggunakan campuran minyak tanah dan oli atau solar oplosan akan mengalami rusak berat. Akibatnya mereka menjadi semakin susah karena untuk memperbaiki mesin mengeluarkan biaya yang cukup mahal. Kondisi seperti itulah yang menyebabkan tidak semua nelayan dapat melaut.

5.1 Unit Penangkapan Ikan

Kapal atau perahu penangkap ikan di Kabupaten Cirebon dapat diklasifikasikan menjadi 3 tiga jenis, yaitu perahu tanpa motor PTM, kapal motor KM dan perahu motor tempel PMT. Perahu tanpa motor PTM adalah perahu yang tidak menggunakan mesin atau motor dalam operasi penangkapan ikan, kapal motor KM adalah kapal yang pengoperasiannya menggunakan mesin atau motor dalam inboard motor dimana mesin kapal ditempatkan di dalam kapal itu sendiri, sedangkan perahu motor tempel PMT adalah perahu yang pengoperasiannya menggunakan mesin luar sebagai tenaga penggeraknya yang ditempatkan disamping perahu atau disebut juga dengan outboard motor. Pada tahun 2007 jumlah armada penangkapan ikan di Kabupaten Cirebon sebanyak 4.049 unit. Armada penangkapan ikan yang mendominasi di wilayah Kabupaten tersebut pada tahun yang sama adalah perahu motor tempel PMT sebanyak 4.049 unit atau 98,92 dari seluruh armada yang ada di Kabupaten Cirebon, sedangkan jumlah armada kapal motor KM hanya terdapat 7 unit atau 0,17 . Perkembangan jumlah armada penangkapan ikan di Kabupaten Cirebon per kecamatan pada tahun 2007 disajikan dalam Tabel 10. Tabel 10 Perkembangan jumlah armada penangkapan ikan per kecamatan tahun 2007 Kecamatan Jumlah armada penangkapan unit PTM PMT KM Jumlah unit Kapetakan 725 6 731 17,86 Cirebon utara 21 706 1 728 17,79 Mundu 256 256 6,25 Astanajapura 36 36 0,88 Pangenan 16 311 327 7,99 Gebang 1.588 1.588 38,80 Losari 427 427 10,43 Jumlah 37 4.049 7 4.093 100,00 Keterangan : PTM = Perahu Tanpa Motor; PMT = Perahu Motor Tempel; KM = Kapal Motor Sumber : Laporan Tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon 2008 Menurut Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon 2008, perahu motor tempel di Kecamatan Mundu pada tahun 2007 mengalami penurunan sebesar 13,22 yaitu dari 4.666 unit tahun 2006 menjadi 4.049 unit tahun 2007. Selain unit penangkapan ikan berupa perahu, unit penangkapan ikan lainnya yang digunakan nelayan dalam usaha penangkapan ikan di laut adalah alat tangkap. Alat tangkap yang digunakan oleh nelayan Kabupaten Cirebon sangat bervariasi. Adapun rekapitulasi jumlah alat tangkap yang digunakan nelayan Kabupaten Cirebon per kecamatan menurut jenis alat tangkap pada tahun 2007 disajikan dalam Tabel 11. Jumlah alat tangkap di Kabupaten Cirebon pada tahun 2007 sebanyak 9.216 unit. Jenis alat tangkap yang dominan di wilayah Kabupaten Cirebon pada tahun tersebut adalah pukat tarik ikan dan pukat pantaijaring arad sebanyak 1.648 unit atau 18 dari seluruh jenis alat tangkap yang ada di Kabupaten Cirebon. Tabel 11 Jumlah alat tangkap di Kabupaten Cirebon dirinci menurut jenis alat tangkap tahun 2007 No Jenis alat tangkap Jumlah unit 1 Pukat Tarik Ikan 1.648 18 2 Payang 796 9 3 Dogol 25 4 Pukat PantaiJaring Arad 1.648 18 5 Jaring Insang Hanyut 934 10 6 Jaring Lingkar 16 7 Jaring Insang Tetap 1.415 15 8 Trammel Net 1.168 13 9 Bagan Tancap 52 1 10 Anco 52 1 11 Rawai Tetap 243 3 12 Perangkap Kerang 473 5 13 Perangkap lainnya 746 8 Jumlah 9.216 100 Sumber : : Laporan Tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon 2008 Adapun jumlah alat tangkap yang terdapat di Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon juga cukup bervariasi. Rekapitulasi jumlah alat tangkap yang digunakan nelayan Kecamatan Mundu di Kabupaten Cirebon dirinci per desa pada tahun 2007 disajikan dalam Tabel 12. Tabel 12 Rekapitulasi jumlah alat tangkap nelayan Kecamatan Mundu di Kabupaten Cirebon menurut Desa pada tahun 2007 No Desa Jenis alat tangkap Jumlah per jenis unit Jumlah per desa unit 1 Mundu Pesisir Arad 29 274 Garok rajungan 47 Perangkap lain Sudu 10 Alat pengumpul lain 8 Garok kerang 180 2 Bandengan Garok rajungan 23 97 Payang 27 Jaring rampus 47 3 Citemu Garok rajungan 22 244 Payang 18 Jaring kejer 29 Trammel net 13 Jaring rampus 36 Bubu rajungan 126 197 4 Waruduwur Jaring kejer 75 Trammel net 23 Bubu rajungan 99 Total 812 Sumber : Laporan Tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon, 2008 Tabel 12 menjelaskan bahwa pada tahun 2007 jumlah alat tangkap di Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon berjumlah 812 unit. Jumlah alat tangkap yang dominan di Kecamatan Mundu terdapat pada Desa Mundu Pesisir sebanyak 274 unit, sedangkan di Desa Bandengan memiliki jumlah alat tangkap sebanyak 97 unit terdiri atas garok rajungan 23 unit, payang 27 unit dan jaring rampus 47 unit. Adapun nelayan di Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu nelayan pemilik dan nelayan buruh. Nelayan pemilik atau juragan adalah nelayan yang memiliki sarana produksi dan membiayai operasi penangkapan, sedangkan nelayan buruh adalah nelayan yang secara langsung melakukan operasi penangkapan. Jumlah nelayan buruh lebih banyak dibandingkan jumlah nelayan pemilik.

5.2 Produksi Hasil Tangkapan dan Prasarana Perikanan