Tabel 5 Jumlah sarana transportasi darat menurut jenis sarana dan desa di Kecamatan Mundu tahun 2007
No Desa Sepeda
unit Delman
unit Becak
unit Sepeda
motor unit
Mikrolet unit
Mobil dinas
unit Mobil
pribadi unit
Truk unit
1 Waruduwur 25
2 80
15 3
2 Citemu 30
3 56
3 3 Bandengan
32 28
135 14
2 4 Mundu Pesisir
48 35
218 10
2 16
35 5 Suci
31 13
72 8
1 6 Banjarwangunan
45 10
500 15
7 Pamengkang 47
54 200
13 12
8 Setupatok 49
181 421
15 9 Sinarrancang
31 70
4 10 Penpen
215 6
3 526
1 3
11 Mundumesigit 44
4 78
2 12 Luwung
51 12
50 3
2 2
Jumlah 648
6 345
2.406 14
4 110
53 Sumber : Kantor Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon, 2008
4.3.2 Komunikasi
Dalam era modernisasi saat ini khususnya dalam sektor komunikasi banyak dikuasai oleh pasar yang mengedepankan kecepatan, kemudahan dan terjangkau.
Handphone adalah salah satu produk modernisasi dalam komunikasi, dengan
mengandalkan produk SMS Short Message Service dimana semua pengguna dapat dengan mudah berkomunikasi secara cepat, mudah dan murah bahkan saat
ini internet telah dapat di download oleh handphone sehingga layanan e-mail
lebih mudah dilakukan.
Berbagai kemajuan teknologi komunikasi saat ini, sangat berpengaruh terhadap penurunan perkembangan pengiriman surat sebagai media komunikasi
pada PT. POS Indonesia persero khususnya di Kabupaten Cirebon pada tahun 2007. Jumlah pengiriman surat pada tahun 2007 sebanyak 618.827 surat dalam
dan luar negeri menurun 20 dibandingkan tahun 2006 Anonymous, 2008. Penduduk Desa Bandengan, berdasarkan wawancara terhadap nelayan, belum
memiliki sarana komunikasi berupa telepon rumah sehingga menggunakan handphone HP untuk berkomunikasi. Pada umumnya nelayan pemilik kapal atau
juragan yang memiliki handphone tersebut, sedangkan nelayan buruh belum memilikinya. Adapun sarana informasi lainnya berupa TV milik pribadi dan radio
tidak semua nelayan yang memilikinya.
4.3.2 Listrik dan Air
Pada tahun 2007 PT. PLN persero Kabupaten Cirebon memiliki pelanggan sebanyak 280.412 orang dengan total tarif sebesar 3.737 RpKWh. Sebagaimana
tertera pada Tabel 6. Tabel 6 Banyaknya pelanggan pemakai listrik menurut jenis tarif di Kabupaten
Cirebon tahun 2007
Jenis Tarif Jumlah Pelanggan pelanggan
Tarif RpKWh Sosial
6.256 463,68
Rumah tangga 265.432
506,32 Bisnis
7.424 721,46
Industri 382
571,88 Pemerintah
918 660,40
Multiguna 813,26
Jumlah 280.412
3.737
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Cirebon, 2008
Jumlah pelanggan pemakai listrik terbesar terdapat pada tarif rumah tangga sebanyak 265.432 pelanggan dengan tarif 506,32 RpKWh. Adapun pengguna
jasa listrik di Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon tersebar di 11 desa sebagaimana yang tertera pada Tabel 7.
Tabel 7 Pengguna jasa listrik menurut desakelurahan di Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon tahun 2007
No Desakelurahan
Pengguna jasa PLN pelanggan 1 Waruduwur
415 2 Citemu
620 3 Bandengan
715 4 Mundupesisir
880 5 Suci
340 6 Banjarwangunan
569 7 Pamengkang
620 8 Setupatok
850 9 Penpen
925 10 Mundumesigit
491 11 Luwung
500 Jumlah
6.925
Sumber : Data monografi Kecamatan Mundu, 2008
Selain listrik prasarana umum lainnya adalah air yang didistribusikan oleh perusahaan daerah air minum PDAM. Pada tahun 2007 total pelanggan yang
terdaftar di PDAM Kabupaten Cirebon sebanyak 23.488 pelanggan sebagaimana yang tertera pada Tabel 8.
Tabel 8 Banyaknya pelanggan dan air minum yang didistribusikan serta nilainya menurut jenis pelanggan di Kabupaten Cirebon tahun 2007
Jenis pelanggan Jumlah
Pelanggan Banyak m
3
Nilai Ribuan Rp Rumah tempat tinggal
22.459 3.772.358
12.099.516,6 Badan sosial dan rumah sakit
324 119.649
165.392,2 Sarana umum
56 50.010
105.087,0 Perusahaan, pertokoan dan industri
4 1.344
9.280,3 Instansi pemerintah
170 126.313
470.869,0 Lain-laintangki
53 11.808
170.876,1 Niaga kecil
389 113.369
384.879,4 Niaga sedang
29 18.537
92.156,9 Niaga besar
4 2.540
14.359,5 Jumlah
23.488 4.215.928
13.407.435,14
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Cirebon, 2008
Jumlah pelanggan pemakai air minum dominan terdapat pada jenis pelanggan rumah tangga sebanyak 22.459 pelanggan dibandingkan dengan lainnya. Adapun
pengguna air minum di Kecamatan Mundu pada umumnya menggunakan pompa dan sumur untuk mendapatkan air guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
termasuk di Desa Bandengan. Penduduk nelayan di Desa Bandengan belum memiliki sarana air dari PDAM
sehingga menggunakan pompa dan air sumur untuk keperluan hidup sehari-hari seperti minum, mandi, mencuci, wudhu dan sebagainya. Pada tahun 2007
pengguna air minum di Desa Bandengan dengan menggunakan pompa berjumlah 135 pengguna dan sumur 75 pengguna sebagaimana yang tertera pada Tabel 9.
Tabel 9 Pengguna jasa air minum di Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon tahun 2007
No Desakelurahan
Pengguna jasa air minum pengguna PDAM
Badan pengelola air
Pompa Sumur
1 Waruduwur 2
175 35
2 Citemu 185
46 3 Bandengan
1 135
75 4 Mundupesisir
41 110
910 5 Suci
95 155
6 Banjarwangunan 276
35 7 Pamengkang
375 25
8 Setupatok 200
721 10 Penpen
256 65
11 Mundumesigit 20
175 500
12 Luwung 25
485 Jumlah
61 3
2007 3052
Sumber : Data monografi Kecamatan Mundu, 2008
Pengguna air minum di Kecamatan Mundu yang menggunakan PDAM hanya terdapat di dua desa yaitu Desa Mundupesisir dan Mundumesigit berjumlah 41
dan 20 pengguna, sedangkan desa lainnya di Kecamatan Mundu pada umumnya menggunakan pompa dan sumur dalam mendapatkan air minum. Pengguna jasa
air minum menggunakan pompa dan sumur terbanyak terdapat pada Desa Pamengkang sebesar 375 pengguna dan Desa Mundupesisir sebesar 910
pengguna. Pada Desa Bandengan yang terdapat nelayan payang biasanya menggunakan air berasal dari pompa dan sumur.
5 KEADAAN PERIKANAN TANGKAP KECAMATAN MUNDU KABUPATEN CIREBON
Perikanan tangkap di Kabupaten Cirebon memiliki prasarana perikanan seperti pangkalan pendaratan ikan PPI. Pangkalan pendaratan ikan yang baik
merupakan salah satu pendukung pengembangan pembangunan perikanan, sehingga dapat memberikan kemudahan bagi nelayan untuk melaksanakan
kegiatan usahanya guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya. Pangkalan Pendaratan Ikan PPI di Kabupaten Cirebon berjumlah 20 unit,
yang terdiri atas PPI inti 2 dan PPI plasma 18 unit. Pangkalan Pendaratan Ikan PPI inti tersebar di Kecamatan Cirebon Utara dan Gebang, sedangkan PPI
plasma tersebar di Kecamatan Kapetakan 4 unit, Cirebon Utara 3 unit, Mundu 4 unit, Pangenan 2 unit, Babakan 5 unit dan Losari 2 unit. Salah satu PPI plasma di
Kecamatan Mundu adalah PPI Desa Bandengan. Keempat unit PPI plasma di Kecamatan Mundu adalah PPI Mundu Pesisir,
PPI Bandengan, PPI Citemu dan PPI Waru Duwur. Prasarana yang dimiliki PPI Bandengan diantaranya Tempat Pelelangan Ikan TPI sebagaimana dapat dilihat
pada Gambar 2.
Gambar 2 Tempat pelelangan ikan Desa Bandengan Kabupaten Cirebon tahun 2008.
Tempat Pelelangan Ikan PPI Desa Bandengan yang sudah dibangun sejak tahun 2007, berdasarkan hasil wawancara terhadap nelayan payang, belum
memiliki aktivitas pelelangan ikan; sehingga nelayan belum dapat melakukan aktivitas pelelangan hasil tangkapannya di TPI PPI Desa Bandengan. Selama TPI
belum beroperasi nelayan kebanyakan menjual hasil tangkapannya kepada tengkulak dengan tingkat harga yang relatif rendah.
Dengan adanya kenaikan harga BBM, maka nelayan yang semula melaut dengan menggunakan bahan bakar solar beralih menggunakan minyak tanah. Hal
tersebut akan berdampak pada cepat rusaknya mesin kapal dan biaya pemeliharaannya meningkat seperti yang dialami oleh nelayan payang desa
Bandengan. Berdasarkan hasil wawancara, minyak tanah yang dipakai ”dioplos” terlebih dahulu dengan oli mesin; hal ini jelas akan mempengaruhi keawetan
mesin. Mesin yang seharusnya mampu bertahan untuk dua tahun, kini hanya mampu bertahan hanya sekitar satu tahun. Kerusakan mesin itu bisa dilihat dari
suara mesin yang kasar dan cepat panas. Mesin perahu nelayan yang menggunakan campuran minyak tanah dan oli atau solar oplosan akan mengalami
rusak berat. Akibatnya mereka menjadi semakin susah karena untuk memperbaiki mesin mengeluarkan biaya yang cukup mahal. Kondisi seperti itulah yang
menyebabkan tidak semua nelayan dapat melaut.
5.1 Unit Penangkapan Ikan