Alat dan Bahan Penelitian Metode Penelitian

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian lapangan dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2008 dengan lokasi penelitian di Desa Bandengan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat Lampiran 1.

3.2 Alat dan Bahan Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini, untuk mendapatkan data adalah kuisioner dan bahan yang digunakan di dalam penelitian adalah data hasil kuisioner.

3.3 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dengan aspek yang dikaji adalah aspek pendapatan usaha penangkapan ikan nelayan payang dan aspek pengaruh kenaikan harga BBM terhadap pendapatan yang berada di sekitar Tempat Pelelangan Ikan Desa Bandengan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. Pada aspek di atas akan diteliti input produksi yang mempengaruhi volume hasil tangkapan ikan, besaran tingkat pendapatan usaha penangkapan ikan dan pengaruh atau dampak kenaikan harga BBM terhadap tingkat pendapatan usaha penangkapan ikan nelayan. Perolehan data berupa input, besaran dan dampak diatas dilakukan dengan 3 cara, yaitu melakukan observasi pengamatan, melakukan wawancara dengan menggunakan angket kuisioner dan mengumpulkan data sekunder. Pengamatan dilakukan terhadap kegiatan nelayan payang yang berada di Desa Bandengan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon meliputi pengamatan proses persiapan melaut terutama penyiapan kebutuhan BBM dan proses pendaratan dan pemasaran hasil tangkapan di PPI Bandengan. Wawancara dilakukan terhadap nelayan pemilik payang; yang jumlah unit penangkapan seluruhnya 27 unit. Penentuan responden dilakukan dengan menggunakan metode sensus yaitu seluruh anggota populasi nelayan yang memiliki dan menggunakan alat tangkap payang di Desa Bandengan dijadikan responden berjumlah 27 nelayan. Data pendapatan nelayan payang sebelum dan sesudah kenaikan BBM diperoleh melalui wawancara langsung terhadap responden nelayan pemilik payang dengan berpedoman pada kuisioner yang telah disiapkan sebelumnya; meliputi: jumlah hasil tangkapan ikan per trip, harga ikan, lama hari melaut dalam sebulan, jumlah ABK dan biaya kebutuhan setiap melaut pada waktu sebelum dan sesudah kenaikan harga BBM. Keseluruhan data tersebut merupakan data yang diperlukan untuk menghitung pendapatan nelayan. Wawancara juga dilakukan untuk mendapatkan informasi profil sosial- ekonomi masyarakat nelayan di desa Bandengan Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon dan keragaman kegiatan usaha penangkapan ikannya. Data yang akan dikumpulkan disampaikan pada Tabel 2. Pengumpulan data dibagi dalam 2 tahap, tahap pertama pengumpulan data sekunder dari instansi terkait. Instansi tersebut antara lain: Dinas Kelautan Perikanan Kabupaten Cirebon, Kantor Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon dan Kantor Badan Statistik Kabupaten Cirebon. Tahap kedua adalah pengumpulan data primer yang dilakukan dengan melakukan pengamatan, wawancara dan pengisian angket kuisioner responden nelayan payang. Tabel 2 Data yang dikumpulkan: data utama dan data tambahan Data yang dikumpulkan Data Primer Data Sekunder Data Utama Kondisi usaha input-output Daerah pemasaran Pendapatan usaha Biaya investasi Biaya tetap Biaya variabel Hasil Tangkapan Tenaga Kerja dan Upah Pendaratan hasil tangkapan Pemasaran hasil tangkapan Program Kompensasi BBM Produksi penangkapan ikan di laut per kecamatan Perkembangan jumlah armada penangkapan ikan Perkembangan jumlah alat tangkap Perkembangan jumlah rumah tangga perikanan dan buruh nelayan di kabupaten Cirebon Data Tambahan Permasalahan Alat tangkap payang KapalPerahu penangkap Ikan Operasi penangkapan Ikan Fishing ground Program penyuluhan nelayan Komposisi penduduk Desa Bandengan Geografis Tingkat pandidikan Mata pencaharian

3.4 Analisis Data