5.3.2 Nelayan
Tenaga kerja yang terserap dalam usaha penangkapan ikan terdiri atas nelayan pemilik atau disebut dengan rumah tangga perikanan RTP dan sebagai buruh
dalam usaha penangkapan atau disebut dengan rumah tangga buruh perikanan RTBP. Pada tahun 2007 jumlah RTP di Kabupaten Cirebon sebanyak 5.533
orang, sedangkan jumlah rumah tangga buruh perikanan RTBP sebanyak 17.207 orang.
Jumlah nelayan buruh diduga lebih banyak dibandingkan jumlah nelayan pemilik. Hal ini diindikasikan oleh jumlah Rumah Tangga Buruh Perikanan
RTBP lebih besar daripada jumlah RTP di Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon periode 2007 sebagaimana yang disajikan pada Tabel 15.
Tabel 15 Jumlah RTP dan RTBP di Kabupaten Cirebon periode 2007 No
Kecamatan RTP
RTBP Jumlah RTPRTBP
1 Kapetakan 731
1.800 2.531
2 Cirebon Utara 1.565
2.204 3.769
3 Mundu 812
2.821 3.633
4 Astanajapura 46
72 118
5 Pangenan 363
2.032 2.395
6 Gebang 1.589
7.338 8.927
7 Losari 427
940 1.367
Jumlah 5.533
17.207 22.740
Sumber : Laporan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon tahun 2008
Jumlah nelayan buruh lebih besar dibandingkan dengan nelayan pemilik di Kecamatan Mundu yaitu nelayan buruh berjumlah 2.821 orang sedangkan
nelayan pemilik berjumlah 812 orang. Berdasarkan wawancara dari Kantor Kepala Desa Bandengan tahun 2007 jumlah nelayan Desa Bandengan sebanyak
235 orang terdiri atas 70 orang nelayan pemilik dan 165 orang nelayan buruh.
5.3.3 Jenis dan produksi hasil tangkapan
Produksi hasil tangkapan ikan di Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon pada tahun 2007 sebesar 6.905,7 ton, sedangkan nilai produksi sebesar Rp
20.058.056,00. Berdasarkan hasil wawancara terhadap responden nelayan di PPI
Desa Bandengan Kecamatan Mundu diperoleh bahwa jenis ikan hasil tangkapan yang paling utama adalah ikan tembang, sementara yang lainnya adalah ikan teri,
kembung dan pepetek pepirik. Hasil tangkapan rata-rata ikan per tripnya dapat
dilihat pada Tabel 16 dan Lampiran 2.
Tabel 16 Rata-rata jumlah hasil tangkapan ikan per trip, rata-rata harga ikan dan total penjualan nelayan payang di PPI Desa Bandengan menurut jenis
ikan tahun 2008
No Jenis ikan
Rata-rata jumlah hasil tangkapan
per trip kg Rata-rata harga
ikan Rpkg Total penjualan
Rp 1 Tembang
271 1.500
406.500 2 Kembung
34 5.200
176.800 3 Teri
19 4.750
90.250 4 Pepetek Pepirik
60 1.000
60.000 Jumlah
384 12.450
733.550
Sumber : Data primer, 2008
Hasil tangkapan ikan yang paling banyak adalah jenis ikan tembang Fringescale sardinella rata-rata sebanyak 271 kg dengan harga per kg-nya rata-
rata berkisar Rp 1.500,00, sedangkan ikan yang lain adalah ikan kembung perempuan Short-bodied mackerel 34 kg dengan harga per kg-nya rata-rata
berkisar Rp 5.200,00, ikan pepetek Slipmouths or Pony fishes yaitu 60 kg dengan harga per kg-nya rata-rata berkisar Rp 1.000,00 dan yang paling sedikit
adalah ikan teri Anchovies 19 kg dengan harga per kg-nya rata-rata berkisar Rp 4.750,00. Hasil tangkapan ikan utama nelayan payang dapat dilihat pada Gambar
7 dan Lampiran 3.
Ikan tembang Fringescale sardinella
Ikan teri Anchovies
Ikan kembung perempuan Short bodied mackerel
Ikan pepetek Slipmouths or Pony fishes Gambar 7 Hasil tangkapan ikan utama nelayan payang Desa Bandengan
Kabupaten Cirebon tahun 2008.
6 USAHA PENANGKAPAN PAYANG DI DESA BANDENGAN
Tujuan akhir dari usaha penangkapan payang di Desa Bandengan adalah meningkatkan kesejahteraaan nelayan bersama keluarga. Karena itu sasaran dari
kegiatan usaha penangkapan ikan nelayan payang ialah bagaimana cara memperoleh hasil tangkapan dalam jumlah yang banyak dan beragam dengan
kualitas yang memadai dalam jangka waktu tertentu sehingga menjadi pendapatan nelayan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Hasil tangkapan nelayan payang yang diperoleh harus dapat dijual tidak saja dengan harga yang layak, tetapi juga dalam waktu yang tidak terlalu lama. Karena
ikan merupakan komoditi yang cepat rusakbusuk apalagi tanpa perlakuan Ismail, 2001, padahal berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan pada umumnya
nelayan payang di desa Bandengan tidak memiliki sarana penyimpanan yang dapat menjaga kualitas ikan hasil tangkapan mereka.
Besar atau kecil volume hasil tangkapan nelayan payang tidak hanya ditentukan oleh sumberdaya yang mereka miliki, seperti perahu dan alat tangkap
serta pengalaman mereka sebagai nelayan, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan laut dan kondisi geografi di mana mereka melakukan usaha
penangkapan ikan. Selain faktor lingkungan tersebut diduga terjadinya kenaikan harga BBM pun juga berpengaruh terhadap volume hasil tangkapan ikan
disebabkan oleh BBM yang digunakan nelayan untuk melaut merupakan biaya melaut yang dominan dari keseluruhan biaya melaut lainnya dalam operasi
penangkapan ikan sehingga untuk mengetahui besaran pendapatan dari usaha penangkapan payang maka dilakukan suatu analisis usaha penangkapan ikan
nelayan payang di Desa Bandengan.
6.1 Analisis Usaha Penangkapan Payang 6.1.1 Analisis Biaya Usaha Penangkapan Payang