Analisa Profil Gelatin Hasil SDS-PAGE

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dimasukkan running buffer ke tengah ruang antara 2 plat gel sampai penuh dari sisi luar sampai merendam bagian bawah gel. Pada saat penambahan running buffer dilakukan secara hati-hati untuk mencegah terbentuknya gelembung udara. Larutan sampel disiapkan untuk di elektroforesis. Larutan sampel dan simulasi cangkang kapsul lunak yang telah dihidrolisis masing-masing dipipet menggunakan mikropipet sebanyak 10µl dan dimasukkan kedalam tabung effendorf. Kedalam masing-masing tabung ditambahkan buffer sample sebanyak 10µl, tabung kemudian dipanaskan dalam waterbath pada suhu 60°C selama 5 menit, kemudian dipipet menggunakan mikropipet sebanyak 10 µl dan dimasukkan kedalam sumuran gel elektroforesis. Hames, 1998. Peralatan elektroforesis disambungkan pada power pack. Anoda kutub positif dihubungkan dengan reservoir atas dan katoda kutub negatif dihubungkan dengan reservoir bawah, elektroforesis pada 150 volt dengan arus 40 mA, Running dilakukan sampai batas gel, 1 cm dari batas bawah resolving gel. Proses elektroforesis berlangsung selama 60 menit. Setelah proses elektroforesis selesai, gel dilepaskan dari cetakan, kemudian dilakukan visualisasi gel menggunakan comassie blue. Gel diwarnai dengan 0,05 wv comassie blue R-250 dalam methanol 15 vv dan asam asetat 5 vv pewarnaan dilakukan diatas shaker selama semalaman, gel kemudian gel kemudian dicuci menggunakan larutan destaining diatas shaker selama 15 menit Hames, 1998. Setelah pita terlihat gel dicuci menggunakan aquadest.

3.6 Analisa Profil Gelatin Hasil SDS-PAGE

Analisis pola SDS-PAGE dilakukan dengan membandingkan pita protein gelatin standar, protein simulasi cangkang kapsul lunak dan protein sampel dengan protein standar. Bobot molekul dari masing-masing protein ditentukkan dengan cara menghitung RF dari masing-masing pita protein yang tampak pada gel. Kemudan dibuat kurva standar hubungan antara log BM dengan Rf dari protein standar sehingga BM protein sampel dapat dihitung UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Analisis data dilakukan dengan perhitungan berat molekul BM dari masing-masing protein yang didasarkan pada marker yang tersedia. Perhitungan dilakukan dengan mengukur total jarak tracking dari stacking gel ke separating gel a, dilanjutkan dengan mengukur jarak tracking dari stacking gel ke masing-masing pita protein yang terbentuk b, kemudian dicari retardation factor Rf dengan membagi jarak masing-masing pita dengan jarak tracking total ba, selanjutnya dihitung nilai log BM dari masing-masing BM pita marker. BM pita polipeptida pada sampel dihitung dengan persamaan linear {Y = a + bX} dimana nilai RF sebagai sumbu X dan Log BM sebagai sumbu Y Mahasri, 2010. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisa Profil Protein dengan SDS-PAGE

Protein dibentuk dari susunan asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Gambar 7. Pembentukan ikatan peptida Ikatan peptida terbentuk oleh asam amino yang berikatan dengan asam amino lainnya. Atom H dari gugus amina berikatan dengan atom OH dari gugus hidroksil menghasilkan air. Enzim pepsin sebagai biokatalisator akan mengkatalis pemotongan ikatan peptida tersebut. Pepsin akan memecah molekul protein menjadi polipeptida yang lebih kecil dengan memutus ikatan peptida yang ada pada sisi NH 2 bebas dari asam-asam amino aromatik fenilalanin, tirosin dan triptofan, hidrofobik Leusin, isoleusin dan metionin, atau dikarboksilat glutamat dan aspartat. Kondisi lingkungan kerja enzim dibuat sedemikian dengan tujuan mendapatkan kinerja optimal dari enzim tersebut. Analisa profil protein dilakukan menggunakan SDS-PAGE Sodium Dodecyl Sulphate Poly Acrylamide Gel Electrophoresis berdasarkan pemisahan protein yang telah dihidrolisis pada kondisi pH 4,5 dan temperatur 60°C selama 1 jam. Metode ini akan memisahkan protein sesuai dengan berat molekulnya. Metode elektroforesis tidak mempengaruhi struktur biopolimer dan sensitif terhadap perbedaan muatan dan berat molekul yang cukup kecil. Hammes, B. D. 1998. Protein akan bergerak dalam satu medium yang mengandung medan listrik dan menyebabkan protein bermuatan tersebut

Dokumen yang terkait

Perbedaan profil protein produk olahan (sosis) daging babi dan sapi hasil analisa sds-page

1 37 6

Aplikasi Metode SDS-PAGE (Sodium Dodecyl Sulphate Poly Acrylamide Gel Electrophoresis) untuk Mengidentifikasi Sumber Gelatin pada Kapsul Keras

1 11 59

Analisis Gelatin Sapi dan Gelatin babi pada Produk Cangkang Kapsul Keras Obat dan Vitamin Menggunakan FTIR dan KCKT

8 75 107

Aplikasi Metode SDS-PAGE (Sodium Dodecyl Sulphate Poly Acrylamide Gel Electrophoresis) untuk Mengidentifikasi Sumber Gelatin pada Kapsul Keras

1 18 59

Analisa Profil Protein Gelatin Sapi dan Gelatin Babi Gummy Vitamin C Menggunakan Metode SDSPAGE (Sodium Dodecyl Sulphate Poly Acrylamide Gel Electrophoresis)

2 21 79

Purifikasi dan karakterisasi imunoglobulin Y (lgY) kuning telur ayam spesifik Streptococcus mutans menggunakan metode sodium dodecyl sulphate-poly acrilamide gel electrophoresis (SDS-page)

0 8 45

Purifikasi dan karakteristik imunoglobulin Y (lgY) kuning telur ayam spesifik Salmonelaenteritidis menggunakan metode sodium dedocyl sulphate poly acrilamide gel electrophoresis (SDS-page)

0 4 43

Karakteristik Protein Imunoglobulin Y (Ig Y) Kuning Telur H5N1, H5N2 Dan H5N9 Menggunakan Metode Sodium Dodecyl Sulphate-Poly Acrilamide Gel Electrophoresis (SDS-PAGE)

0 10 36

Karakterisasi Protein IgG Anti H5N1 Menggunakan Metode SDS-Page (Sodium Dodecyl Sulfate Polyacrilamide Gel Electrophoresis) Dari Kolostrum Sapi Yang Divaksin H5N1

1 14 75

ANALISA PROFIL PROTEIN SPIRULINA PLATENSIS DENGAN METODE PRESIPITASI YANG BERBEDA MENGGUNAKAN SDS PAGE (SODIUM DODECYL SULFATE POLYACRYLAMIDE GEL ELECTROPHORESIS) DAN BIOINFORMATIKA PROTEIN PROFILING of SPIRULINA PLATENSIS USING DIFFERENT PRECIPITATION ME

0 0 11