UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisa Profil Protein dengan SDS-PAGE
Protein dibentuk dari susunan asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida.
Gambar 7. Pembentukan ikatan peptida
Ikatan peptida terbentuk oleh asam amino yang berikatan dengan asam amino lainnya. Atom H dari gugus amina berikatan dengan atom OH dari gugus
hidroksil menghasilkan air. Enzim pepsin sebagai biokatalisator akan mengkatalis pemotongan
ikatan peptida tersebut. Pepsin akan memecah molekul protein menjadi polipeptida yang lebih kecil dengan memutus ikatan peptida yang ada pada
sisi NH
2
bebas dari asam-asam amino aromatik fenilalanin, tirosin dan triptofan, hidrofobik Leusin, isoleusin dan metionin, atau dikarboksilat
glutamat dan aspartat. Kondisi lingkungan kerja enzim dibuat sedemikian dengan tujuan mendapatkan kinerja optimal dari enzim tersebut.
Analisa profil protein dilakukan menggunakan SDS-PAGE Sodium Dodecyl Sulphate Poly Acrylamide Gel Electrophoresis berdasarkan
pemisahan protein yang telah dihidrolisis pada kondisi pH 4,5 dan temperatur 60°C selama 1 jam. Metode ini akan memisahkan protein sesuai dengan berat
molekulnya. Metode elektroforesis tidak mempengaruhi struktur biopolimer dan sensitif terhadap perbedaan muatan dan berat molekul yang cukup kecil.
Hammes, B. D. 1998. Protein akan bergerak dalam satu medium yang mengandung medan listrik dan menyebabkan protein bermuatan tersebut
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
bergerak dalam medium yang disebabkan perbedaan polaritas. Mobilitas molekul protein dipengaruhi beberapa faktor diantaranya bentuk molekul,
ukuran molekul, konsentrasi gel, waktu elektroforesis dan voltase elektroforesis yang digunakan dalam gel.
Elektroforesis diatur dengan tegangan 150 v dengan arus sebesar 40 mA. Pengaturan ini dapat dimodifikasi sesuai dengan keperluan. Pengaturan
tersebut dipilih karena memberikan hasil yang paling baik diantara percobaan-percobaan yang telah dilakukan. Sumber arus listrik yang stabil
diperlukan untuk menghasilkan aliran listrik dengan voltase yang konstan. Larutan buffer kemudian dialirkan kedalam tangki penyangga untuk
menggantikan air yang hilang, dan ini mengakibatkan pergeseran pita –pita.
Pemanasan yang berlebih menyebabkan senyawa-senyawa terdenaturasi. Metode
–metode pendinginan medium pemisahan dapat dilakukan, sehingga kekuatan medan 100V cm dapat digunakan. Keuntungan elektroforesis pada
voltase tinggi adalah terjadinya pemisahan yang cepat Bintang, 2010. Setelah marker, standar dan sampel dielektroforesis didapatkan
hasil berupa lembaran gel, kemudian lembaran gel tersebut diwarnai dengan Bromophenol Blue dan diinterpretasikan dengan scaner. Setelah didapatkan
hasil gambar dalam bentuk soft copy, kemudian diukur panjang tracking pita dari atap sumuran sampai dasar sumuran, jarak tracking tiap band dari atap
sumuran sampai tiap-tiap pita yang terdeteksi dihitung dengan rumus persamaan regresi linear untuk mengetahui berat molekul pada masing-
masing band pita protein. Pada penelitian ini sampel terdiri dari empat produk vitamin yang
berbeda, marker protein serta gelatin standar dan simulasi. Untuk marker disebutkan selanjutnya kolom satu, standar gelatin sapi kolom dua, standar
gelatin babi kolom tiga, simulasi cangkang kapsul gelatin sapi kolom 4, simulasi cangkang kapsul gelatin babi kolom 5, sampel Pharmaton kolom 6,
sampel Omepros kolom 7, sampel Obipluz kolom 8, sampel Nature E kolom 9 dan standar gelatin sapi tanpa enzim kolom 10.
Dari hasil penelitian diperoleh pita dari masing-masing sampel gelatin cangkang kapsul dan gelatin simulasi. Kemudian dilakukan skrining
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
pita-pita protein untuk ditentukan nilai faktor retensi Rf dan berat molekulnya BM. Penentuan nilai Rf dari pita marker protein dihitung
dengan cara membagi jarak pita jarak dari sumuran sampai ke pita dengan batas akhir garis elektroforesis. Terbentuk 9 pita marker protein dengan berat
molekul 200 KDa, 116 KDa, 97,4 KDa, 66 KDa, 45 KDa, 31 KDa, 21.5 KDa dan 14.5 KDa. Berat molekul marker protein yang telah diketahui kemudian
dihitung nilai BM-nya. Perhitungan logaritma BM dan nilai Rf dapat dilihat pada tabel 7.
Hasil elektroforesis marker protein dan protein sampel dapat dilihat pada gambar 8.
KDa 200
Gambar 8. Gel Hasil Elektroforesis. Keterangan gambar: 1 = Marker, 2 = Standar Gelatin
Sapi, 3 = Standar Gelatin Babi, 4 = Simulasi Cangkang Kapsul Gelatin Sapi, 5 = Simulasi Cangkang Kapsul Gelatin Babi, 6 = Sampel Pharmaton, 7 = Sampel Omepros, 8 = Sampel
Obipluz, 9 = Nature E, 10 = Standar gelatin sapi tanpa enzim.
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
116 97.4
66
14.5 21.5
31 45
6.5
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Analisa diawali dengan perhitungan regresi linear seri log bobot molekul pita pemisahan marker sebagai sumbu y dan nilai Rf sebagai sumbu
x.
Tabel 8. Nilai Log BM dan Nilai RF Marker Protein
No BM KDa Log BM
Pergerakan warna mm
Jarak Pita mm
Rf x
1 200
2.30 57
5.0 0.08
2 116
2.06 57
11.5 0.20
3 97.4
1.99 57
16 0.29
4 66
1.82 57
19.5 0.32
5 45
1.65 57
25.5 0.45
6 31
1.49 57
31 0.54
7 21.5
1.33 57
42 0.74
8 14.5
1.16 57
53.5 0.94
9 6.5
0.82 57
57 1
Kemudian dibuat kurva standar nilai RF yang diperoleh terhadap nilai log BM yang dapat dilihat pada gambar 8.
Hasil regresi linear diatas kemudian digunakan untuk menghitung bobot molekul pita pemisahan protein gelatin. Berdasarkan perhitungan
diperoleh nilai a = 2,262, b = -1,316 dan nilai r = - 0,968. Maka diperoleh rumus y = -1,316x + 2,262, dengan rumus yang diperoleh dapat ditentukkan
nilai Rf, BM dan Log BM dari pita protein sampel yang terbentuk.
2,3 2,06
1,99 1,82
1,65 1,49
1,33 1,16
0,82 0,5
1 1,5
2 2,5
0,08 0,2
0,29 0,32
0,45 0,54
0,74 0,94
0,98 Lo
g BM
rf
Kurva Standar Marker Protein
Gambar 9 . Kurva Regresi Linear Standar Marker Protein
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 9. Bobot Molekul Pita Gelatin Babi, Gelatin Sapi, Simulasi Cangkang Kapsul Gelatin
Sapi, Simulasi Cangkang Kapsul Gelatin Babi, dan Sampel. NO
SGS mm
SGB mm
SCKS mm
SCKB mm
P mm
OM mm
OB mm
NE mm
SGSTE mm
BM kDa
1 20,5
20,5 20,5
20,5 20,5
20,5 20,5
20,5 -
61,52 2
26 -
26 -
- -
26 26
45,92 3
31 31
31 31
31 31
31 31
- 35,16
4 -
35,5 -
35,5 -
- -
- -
27,67 5
40 -
40 -
- 40
40 40
- 21,78
4 -
41 -
41 -
- -
- -
20,65 5
- 54
- 54
- -
- -
- 10,35
Keterangan : SGS=Standar Gelatin Sapi, SGB=Standar Gelatin Babi, SKCS=Simulasi Cangkang Kapsul Sapi, SCKB=Simulasi Cangkang Kapsul Babi, P=Pharmaton,
OM=Omepros, OB=Obipluz, NE=Nature E, SGSTE=Simulasi Gelatin Sapi Tanpa Enzim.
4.2 Pembahasan