UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.3 Alat Penelitian
Alat –alat yang digunakan dalam penelitian adalah tabung eppendorf
2 mL, mikro tip, mikropipet P2, P10, P200 dan P1000 sentrifus, timbangan digital, votex, pH meter, Waterbath, hotplate stirer, alumunium foil, pinset,
tabung reaksi, gelas beaker 50 mL, 100 mL, dan 250 mL, lemari pendingin, pengaduk kaca, wadah pencetak gelatin, label penanda, Printer scan Canon
PIXMA MG2920, tissue, sarung tangan, shaker, Power Supply, dan Mini Protean Gel Electrophoresis BioRad.
3.4 Tahap Penelitian 3.4.1 Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel diambil secara simple random sampling dari daftar vitamin softgel yang terdapat pada ISO indonesia volume 46. Teknik
sampling didasarkan pada tujuan yang ingin dicapai, biaya yang tersedia, jumlah sampel yang diperlukan dan kemudahan untuk memperoleh sampel
tersebut. Sampel dibeli di apotek kimia farma, jalan Ir. H. Juanda No. 111 Situgintung
– ciputat, Tangerang Selatan, Banten .
3.4.2 Preparasi Reagent SDS-PAGE
Tahap preparasi reagent terdapat pada lampiran 3.
3.4.3 Pembuatan Gel Elektroforesis
Medium gel elektroforesis dibuat dengan konsentrasi stacking gel 4 dan resolving gel 12 denga formulasi seperti tabel
Tabel 7. Formula gel elektroforesis Sumber : BioRad
Persen Gel
Air deionisasi ml
Akrilamidbis ml
Gel buffer ml
10 wv SDS ml
4 6,1
1,3 2,5
0,1 12
3,4 4,0
2,5 0,1
Resolving Gel Buffer – 1,5M tris-HCL; pH 8,8
Stacking Gel Buffer – 0,5 M tris-HCL; pH6,6
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.4.4 Pembuatan Simulasi Gelatin Cangkang Kapsul Lunak
Gelatin babi dan gelatin sapi masing-masing ditimbang sebanyak 25 g. Masing-masing gelatin dimasukkan kedalam beaker glass dan dibasahi
dengan 25 mL air hangat. Campuran gelatin dan air hangat ditambahkan gliserin sebanyak 7mL yang berfungsi sebagai plasticizer kemudian
ditambahkan 4 tetes pewarna. Gelatin yang telah ditambahkan plasticizer dan tetesan pewarna diaduk sampai semua gelatin larut sempurna menggunakan
pengaduk kaca. Setelah tercampur secara merata, larutan tersebut dituangkan kedalam cetakan untuk membentuk lembaran gelatin. Larutan dikeringkan
hingga lembaran glatin terbentuk dan mengeras dan didinginkan dalam kulkas untuk mengurangi kadar airnya Widyaninggar et al, 2012. Berat
akhir gelatin simulasi yang terbentuk masing-masing untuk gelatin sapi 2,51 g dan berat gelatin simulasi babi 2,12 g.
3.4.5 Ekstraksi Gelatin
Sampel gelating cangkang kapsul lunak terdiri dari 4 merk berbeda. Isi kapsul lunak dikeluarkan. Masing-masing cangkang kapsul kosong
kemudian ditimbang masing-masing. Ditimbang berat kosong cangkang kaspul lunak pharmaton formula 0,62 gram, Obipluz 0,55 gram, 0,61 gram,
dan Nature-E 0,47 gram. Sebanyak 500 mg masing-masing cangkang kapsul lunak dan
simulasi cangkang kapsul lunak ditimbang dan ditambahkan 5 mL aquadest dalam taung reaksi kemudian dipanaskan dalam waterbath pada suhu 60°C.
Setelah larut kemudian simulasi dan sampel disentrifus pada 6000 rpm selama 30 menit. Supernatant yang terbentuk dipipet dan dipindahkan pada tabung
reaksi baru dan ditambahkan aseton dengan perbandingan 1:4 v: v, gelatin praktis tidak larut dalam aseton, supernatan akan menggumpal dengan
penambahan aseton. Kemudian simulasi dan sampel yang telah ditambahkan aseton disentrifus kembali pada 6000 rpm selama 30 menit. Gumpalan gelatin
yang terbentuk diambil dan disimpan dalam cawan penguap dengan label dan ditutup alumunium foil, kemudian dioven pada suhu 50 °C selama 1 jam.
Endapan kering kemudian ditimbang dan disimpan dalam suhu ruang Azira
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
et al., 2012 dengan modifikasi. Gelatin hasil ekstraksi yang didapatkan adalah simulasi gelatin babi 312 mg, simulasi gelatin sapi 305 mg, pharmaton
175 mg, Obipluz 148 mg, Omeproz 188 mg dan Nature-E 165 mg.
3.4.6 Hidrolisis Enzimatik Gelatin