UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
obat akan diisikan dan dimasukkan diantara kedua pita secara tepat. Ketika itu dies membentuk kantung
–kantung dari pita gelatin. Kemudian kantung– kantung gelatin yang telah terisi, disegel dengan tekanan dan panas Ansel,
1989. Kapsul cangkang lunak dapat dibuat dengan berbagai macam bentuk
Antara lain, bundar, lonjong, bentuk pipa, membujur, dan lain –lainnya.
Kapsul –kapsul gelatin lunak dapat digunakan untuk mengisi macam–macam
jenis bahan, bentuk cair dan kering. Jenis cairan yang dapat dimasukkan ke dalam kapsul gelatin lunak termasuk: Cairan yang tidak tersatukkan dengan
air, cairan yang mudah menguap dan tidak menguap, contohnya minyak nabati, hidrokarbon aromatik dan hidrokarbon alifatik, eter, ester, alkohol,
dan asam organik. Cairan yang tersatukkan dengan air, cairan yang tidak menguap seperti polietilen glikol dan surfaktan nonionik seperti polisorban
80. Cairan yang tersatukkan dengan air dan kelompok komponen yang tidak menguap seperti propilen gllikol dan isopropil alkohol Ansel, 1989.
Cairan yang mudah berpindah ke cangkang kapsul tidak dapat dimasukkan kedalam kapsul gelatin lunak. Bahan
–bahan ini termasuk air diatas 5, senyawa organik yang larut air dengan berat molekul rendah dan
senyawa yang mudah menguap seperti alkohol keton, asam amino dan ester –
ester Ansel, 1989.
2.2 Formulasi Simulasi Pembuatan Cangkang Kapsul Gelatin Lunak
Pembuatan lembaran kapsul gelatin lunak dari standar gelatin sapi dan babi dilakukan dengan tujuan untuk membuat produk kapsul lunak yang
serupa dengan produk yang beredar di pasaran sehingga hasil analisis karakteristik protein menggunakan SDS-PAGE yang didapatkan diharapkan
tidak terlalu berbeda dengan produk yang diambil dari pasaran. Lembaran kapsul gelatin lunak dalam penelitian ini dibuat dari gelatin, gliserin, air, dan
pewarna. Bahan baku tipe cangkang kapsul gelatin lunak adalah gelatin,
plasticizer, dan material lainnya seperti pewarna. Plasticizer digunakan pada formulasi ini untuk membuat cangkang kapsul menjadi elastis dan lunak.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Penggunaannya pada formulasi cangkang kapsul lunak berkisar antara 20 –
30. Plasticizer yang paling sering digunakan pada formulasi pembuatan cangkang kapsul lunak adalah gliserin. Pemilihan dan jumlah plasticizer yang
digunakan mempengaruhi kekerasan kapsul. Plasticizer yang dipilih dalam formulasi pembuatan cangkang kapsul lunak memiliki kompatibilitas dengan
bahan pengisi kapsul dan mudah proses penggunaannya Bhatt dan Agrawal, 2007.
Gliserin ditambahkan dalam kapsul untuk mempertahankan elastisitas selama proses pengeringan dan penyimpanan agar kapsul tidak rusak atau
rapuh. Gliserin secara umum lebih efektif daripada sorbitol. Gliserin dapat berinteraksi secara langsung dengan gelatin membentuk gel yang stabil, akan
tetapi gliserin memberikan efek sedikit higroskopis sehingga membutuhkan tambahan yang memberikan efek lembab secara tidak langsung. Sorbitol
merupakan plasticizer tidak langsung, bertindak sebagai agen pelembab dan dengan adanya air akan menjadi plasticizer yang efektif Reich, 2001.
Air berjumlah 20 –30 dari formulasi gel basah dan air memiliki
peran penting untuk menjamin keberhasilan enkapsulasi. Kehilangan air selama pengeringan akan menyebabkan gel gelatin menyusut sedikit demi
sedikit, akibatnya menjelang akhir proses pengeringan retakan mungkin terjadi dan menyebabkan cangkang kapsul pecah. Kelebihan air akan dibuang
melalui proses pemanasan. Pengeringan dilakukan untuk menghilangkan sebagian air dan didalam kapsul masih terdapat sekitar 5
–8 air yang terikat dalam gelatin Bhatt et al, 2007.
Pewarna kapsul gelatin lunak digunakan untuk memberikan warna pada kapsul gelatin lunak. Pewarna dapat berasal dari pewarna sintetik dan
alami. Pewarna dapat digunakan sebagai pelindung isi kapsul yang tidak stabil dengan adanya cahaya Bhatt dan Agrawal, 2007.
Kapsul gelatin cangkang lunak dapat dibentuk elips atau seperti bola. Kapsul jenis ini dapat diisi cairan, suspensi, bahan berbentuk pasta atau
serbuk kering Ansel, 1989. Untuk skala kecil, kapsul gelatin lunak dibuat dengan cara proses lempeng dengan menggunakan seperangkat cetakan untuk
membentuk kapsul. Tahapan proses lempeng dimulai dengan menempatkan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
selembar gelatin hangat yang tidak berwarna pada permukaan cetakan bagian bawah, kemudian selembar gelatin lainnya diletakkan diatasnya kemudian
diberi tekanan. Gaya tekan ini bertindak sebagai pembuat kapsul. Pengisian bahan obat dan pemasangan segelnya dilakukan dalam waktu yang
bersamaan dan serentak, kemudian kapsul yang sudah dicetak dipindahkan dan dicuci dengan pelarut yang tidak mengganggu dan merusak kapsul
Ansel, 1989.
2.3 Gelatin