UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 3. Struktur Tersier Protein
Sumber: http:sciencebiotech.net
2.4.2.4 Struktur Kuartener S
truktur kuartener melibatkan asosiasi dua atau lebih rantai polipeptida yang membentuk multisubunit atau protein oligomerik. Rantai
polipeptida penyusun protein oligomerik dapat berbeda atau sama Fatchiyah, 2011.
2.5 Asam Amino
Asam amino adalah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam amino yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai
gugus –NH
2
pada atom ka rbon α dari posisi gugus –COOH. Poedjiadi, 1994.
Gambar 4. Struktur Umum Asam Amino
Sumber, Poedjiadi, 2009
2.5.1 Sifat –Sifat Asam Amino
Pada umumnya asam amino larut dalam air dan tidak larut dalam pelarut organik non polar seperti eter, aseton, dan kloroform. Sifat asam
amino ini berbeda dengan asam karboksilat maupun dengan sifat amina.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Asam karboksilat alifatik maupun aromatik yang terdiri atas beberapa atom karbon umumnya kurang larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik.
Demikian pula amina pada umumnya tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik Poedjiadi, 1994.
Perbedaan sifat antara asam amino dengan asam karboksilat dan amina terlihat pula pada titik leburnya. Asam amino mempunyai titik lebur
yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan asam karboksilat atau amina. Kedua sifat fisika ini menunjukkan bahwa asam amino cenderung
mempunyai struktur yang bermuatan dan mempunyai polaritas tinggi, hal ini tampak pada sifat asam amino sebagai elektrolit Poedjiadi, 1994.
Apabila asam amino larut dalam air, gugus karboksilat akan melepaskan ion H
+
, sedangkan gugus amina akan menerima ion H
+
. -COOH -COO
-
+ H
+
-NH
2
+ H
+
-NH
3 +
Oleh adanya kedua gugus tersebut asam amino dalam larutan dapat membentuk ion yang bermuatan positif dan juga bermuatan negatif zwitter
ion atau ion amfoter. Keadaan ion ini sangat tergantung pada pH larutan. Apabila larutan asam amino dalam air ditambah dengan basa, maka asam
amino akan terdapat dalam bentuk I karena konsentrasi ion OH
-
yang mampu mengikat ion
– ion H
+
yang terdapat pada gugus –NH
3 +
Poedjiadi, 1994.
2.5.2 Peptida
Beberapa molekul asam amino dapat berikatan satu dengan yang lain membentuk suatu senyawa yang disebut peptida. Apabila jumlah asam
amino yang berikatan tidak lebih dari sepuluh molekul disebut oligopeptida. Peptida yang dibentuk oleh dua molekul asam amino disebut dipeptida.
Selanjutnya tripeptida dan tetrapeptida adalah peptida yang terdiri atas tiga molekul dan empat molekul asam amino. Polipeptida adalah peptida yang
molekulnya terdiri dari banyak molekul asam amino. Protein adalah suatu polipetida yang terdiri atas lebih dari seratus asam amino Poedjiadi, 1994.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.5.3 Sifat Peptida