UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 9. Bobot Molekul Pita Gelatin Babi, Gelatin Sapi, Simulasi Cangkang Kapsul Gelatin
Sapi, Simulasi Cangkang Kapsul Gelatin Babi, dan Sampel. NO
SGS mm
SGB mm
SCKS mm
SCKB mm
P mm
OM mm
OB mm
NE mm
SGSTE mm
BM kDa
1 20,5
20,5 20,5
20,5 20,5
20,5 20,5
20,5 -
61,52 2
26 -
26 -
- -
26 26
45,92 3
31 31
31 31
31 31
31 31
- 35,16
4 -
35,5 -
35,5 -
- -
- -
27,67 5
40 -
40 -
- 40
40 40
- 21,78
4 -
41 -
41 -
- -
- -
20,65 5
- 54
- 54
- -
- -
- 10,35
Keterangan : SGS=Standar Gelatin Sapi, SGB=Standar Gelatin Babi, SKCS=Simulasi Cangkang Kapsul Sapi, SCKB=Simulasi Cangkang Kapsul Babi, P=Pharmaton,
OM=Omepros, OB=Obipluz, NE=Nature E, SGSTE=Simulasi Gelatin Sapi Tanpa Enzim.
4.2 Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil protein gelatin babi dan gelatin sapi pada sampel yang diuji gelatin babi technical dan gelatin
technical yang didapatkan dari PT. EMS Indonesia, sampel kapsul lunak Obipluz, Omeproz dan Nature E yang didapat dari apotek kimia farma, jalan
Ir. H. Juanda No. 111 Situgintung-ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Pemisahan protein SDS-PAGE menunjukkan pola pemisahan yang
baik setelah dilakukan hidrolisis menggunakan enzim pepsin dengan waktu inkubasi 1 jam pada suhu 60°C. Pemilihan waktu inkubasi hidrolisis enzim
pepsin selama 1 jam pada suhu 60°C berdasarkan penelitian Hermanto et al 2013 dimana pemisahan sudah dapat diidentifikasi dengan baik setelah
hidrolisis menggunakan enzim pepsin selama 1 jam pada suhu 60°C. Seperti pada gambar 7.
Pada gambar 7 dapat dilihat pada kolom 10 protein yang tidak terhidrolisis memiliki bobot molekul yang besar dan bertumpuk diatas 200
kDa. Namun setelah dilakukan hidrolisis selama satu jam menunjukkan adanya fragmen polipeptida yang berada pada kisaran berat molekul 61,52
kDa dan 10,3 kDa. Hal ini menunjukkan aktivitas enzim pepsin dalam
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
pemotongan ikatan peptida protein menjadi fragmen polipeptida dengan rentang berat molekul 65,45 kDa sampai 14,49 kDa.
Tebal tipisnya pita yang terbentuk dari protein menunjukkan kandungan atau banyaknya protein yang mempunyai berat molekul yang
sama yang berada pada posisi pita yang sama. Sesuai dengan prinsip pergerakan molekul bermuatan, molekul dengan muatan dan ukuran yang
sama akan terakumulasi pada zona yang sama atau berdekatan Soedarmadji, 1996. Hasil berupa pita-pita protein yang mengendap sesuai dengan berat
molekulnya, semakin kebawah berat molekulnya semakin kecil Hames, 1990. Dari hasil pengamatan didapatkan pita protein dengan berat molekul
seperti pada tabel 9. Pepsin sebagai enzim yang di gunakan untuk memotong protein
untuk menjadi fragmen-fragmen rantai polipeptida memiliki situs-situs spesifik pemotongan. Pepsin memotong rantai polipeptida dengan memutus
ikatan peptida yang ada pada sisi NH
2
bebas dari asam-asam amino aromatik Fenilalanin, tirosin dan triptofan, hidrofobik leusin, isoleusing dan
metionin atau karboksilat glutamat dan aspartat Al Janabi et al., 1972. Perbedaan profil pemisahan protein gelatin pada SDS-PAGE setelah
dihidrolisis dapat terjadi karena urutan asam amino penyusun protein tidak sama tergantung spesies asalnya Gorgieva dan Kokol, 2011.
Pro Ser Gly Asp Lys Gly Asp Thr Gly Gly Pro Pro Gly Pro Gln Gly Leu
Gln Gly Leu Pro Gly Thr Ser Gly Pro Pro Gly Glu Asn Gly Lys Pro Gly
Glu Pro Gly Pro Lys Gly Glu Ala Gly Ala Pro Gly Ile Pro Gly Gly Lys Asp Ser Gly Ala Pro Gly Glu Arg Pro Pro Gly Ala Gly Gly Pro Pro Gly Pro Arg
Gly Gly Ala Gly Pro Pro Gly Pro Glu Gly Gly Lys Gly Ala Ala Gly Pro Pro Gly Ser Ala Gly Thr Pro Gly
Leu Gln Gli Met Pro Gly Glu Arg Gly
Gly Pro Gly Gly
A . Susunan asam amino kolagen babi
Gly Pro pro Gly Pro Gln Gly Leu Gln
Gly Leu Pro Gly Thr Lys Gly Glu Ala Gly Ala Pro Gly Ile Pro Gly Gly Lys Gly Gly Pro Pro Gly Pro Arg Gly
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Ala Gly Ala Gly Pro Pro Gly Pro Ala Gly Thr Pro Gly Leu Gly
Gly Met Pro Gly Glu Arg Gly
B. Susunan asam amino kolagen sapi
Gambar 10. Pemotongan pepsin. Keteranga A susunan asam amino rantai alfa 1 kolagen
babi, B susunan asam amino rantai alfa 1 kolagen babi Bell et al, 2004.
Gambar 9 menunjukkan bagaimana terjadinya pemotongan terhadap asam amino dengan panjang yang tidak sama. Hasil studi literatur
menunjukkan kemungkinan terjadinya pemotongan rantai polipeptida antara leusin dan glutamin pada pH 4 sebesar 100 palashoff, 2008. Pada situs ini
leusin-glutamin dari kolagen sapi dan babi akan terlihat jumlah asam amino hasil pemotongan tidak sama jumlahnya sehingga panjang rantai polipeptida
yang dihasilkan akan berbeda antara protein gelatin sapi dan babi. Hal ini akan mempengaruhi bobot molekul fragmen polipeptida yang dihasilkan.
Seperti pada gambar 10.
Gambar 11.
Pita spesifik standar gelatin sapi dan babi. Keterangan gambar: 1 = Marker, 2 = Standar Gelatin Sapi, 3 = Standar Gelatin Babi, 4 = Simulasi Cangkang Kapsul Gelatin Sapi, 5
21,78 21,78
20,65 45,92
45,92 27,67
27,67
20,65 10,35
10,35
2 4
3 5
1 6
7 8
9 10
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
= Simulasi Cangkang Kapsul Gelatin Babi, 6 = Sampel Pharmaton, 7 = Sampel Omepros, 8 = Sampel Obipluz, 9 = Nature E, 10 = Standar gelatin sapi tanpa enzim.
Penentuan pita spesifik dari gelatin babi dan gelatin sapi penting dilakukan karena hal ini menjadi pembanding sumber gelatin sampel. Pita
spesifik ditentukan dengan melihat perbedaan pola pemisahan dari kedua gelatin. Kemudian dilihat pita yang muncul di salah satu gelatin tetapi tidak
muncul pada pemisahan gelatin lainnya. Pita-pita yang muncul pada kedua jenis gelatin bukan pita spesifik. Pada penelitian ini diperoleh pita yang hanya
muncul pada gelatin babi pada bobot molekul 27,67 kDa, 20,65 kDa dan 10,35 kDa gambar 9 kolom 2 dan pita yang timbul pada gelatin sapi pada
bobot molekul 45,92 kDa dan 21,78 kDa. Sedangkan pita yang muncul pada kedua jenis gelatin 61,5 kDa dan 35,16 kDa.
Analisis terhadap pita pemisahan sampel gelatin cangkang kapsul lunak dilakukan dengan membandingkan keberadaan pita-pita spesifik pada
masing-masing standar gelatin. Dari hasil perbandingan diperoleh pemisahan protein gelatin sampel kolom 6 tidak terdapat pita spesifik gelatin babi dan
gelatin sapi. Kolom 7 menunjukkan pita spesifik sapi pada berat molekul 21,78 kDa. Sedangkan kolom 8 dan kolom 9 menunjukkan 2 pita spesifik
gelatin sapi yaitu pada bobot molekul 45,92 kDa dan 21,78 kDa. Dengan hasil tersebut kolom 7,8 dan 9 memiliki pita spesifik gelatin sapi sehingga dapat
disimpulkan kapsul yang dibuat berasal dari gelatin sapi. Sedangkan kolom 6 tidak memiliki pita spesifik standar gelatin sapi dan gelatin babi.
Kemungkinan menggunakan sumber gelatin dari bahan lain seperti ikan. Selain itu pada berat molekul 35,5 kDa muncul pita. Hal ini
menunjukkan adanya fragmen dari pepsin dimana pepsin memiliki berat molekul 34,5 kDa. Perbedaan berat molekul ini dapat terjadi akibat dari tidak
stabilnya voltase arus listrik saat running gel atau konsentrasi gel yang dipakai.
Dari hasil penelitian ini dapat SDS-PAGE dapat digunakan sebagai metode untuk membedakan gelatin sapi dan gelatin babi. SDS-PAGE juga
dapat membedakan gelatin yang telah menjadi produk olahan seperti
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
cangkang kapsul lunak. Tetapi SDS-PAGE hanya dapat melakukan analisis secara kualitatif.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN