Luas dan Perbandingan Keluaran Output dari Interpretasi melalui Citra Landsat dan Citra Quickbird

4.4.1. Luas dan

Jumlah Poligon dari Masing-Masing PenggunaanPenutupan Lahan dari Citra Landsat dan Citra Quickbird Jumlah kelas penggunaanpenutupan lahan dari citra Landsat dan citra Quickbird masing-masing 8 kelas dan 11 kelas. Juga dengan luas dari masing- masing kelas berbeda seperti yang disajikan pada Tabel 13. Tabel 13. Perbandingan jumlah kelas dan luas masing-masing penggunaanpenutupan lahan No Citra Landsat Citra Quickbird Tipe LULC Luas Tipe LULC Luas Ha Ha 1 Pemukiman 1601.30 23.75 Pemukiman 1010.73 14.99 2 Sawah 1525.65 22.63 Sawah 1260.08 18.69 3 Tegalan 1296.13 19.22 Tegalan 1232.97 18.29 4 Kebun Campuran 1145.40 16.99 Kebun Campuran 1789.79 26.55 5 Hutan 863.31 12.80 Hutan 773.43 11.47 6 Kebun Teh 295.18 4.38 Kebun Teh 265.82 3.94 7 Tanah Kosong 12.94 0.19 Tanah Kosong 109.15 1.62 8 Badan Air 2.43 0.04 Badan Air 2.79 0.04 9 Rumput 209.54 3.11 10 Sungai 49.91 0.74 11 Jalan Raya 38.17 0.57 Total 6742.34 100.00 Total 6742.39 100.00 Pada Tabel 13 menunjukkan perbedaan jumlah klasifikasi antara citra Landsat dan citra Quickbird terjadi karena informasi penggunaanpenutupan lahan pada citra Quickbird lebih detail jika dibandingkan dengan citra Landsat. Salah satu faktor yang menyebabkan perbedaan ini adalah nilai resolusi spasial yang berlainan. Perbedaan luas yang terjadi pada beberapa poligon yang sama disebabkan karena detail lekukan dalam digitasi. Dapat kita lihat pada Tabel 13, luas poligon yang dominan pada citra Landsat adalah pemukiman 1601,30 ha. Sedangkan pada citra Quickbird, luas poligon yang dominan adalah kebun campuran 1789,79 ha. Perbedaan jumlah poligon citra Landsat dengan citra Quickbird terjadi karena pengaruh resolusi spasial, skala, dan unsur interpretasi. Sebagai contoh, pemukiman pada citra Landsat terlihat menyatu sehingga batas antara pemukiman yang satu dengan yang lain tidak terlihat. Sedangkan pada citra Quickbird, pemukiman dapat diinterpretasi baik struktur dan bentuknya karena batas pemukiman terlihat jelas. Hal ini lah yang mengakibatkan jumlah poligon pada citra Quickbird lebih banyak jika dibandingkan dengan citra Landsat. Tingkat kedetailan informasi penggunaanpenutupan lahan dapat diperoleh dari jumlah poligon disajikan pada Tabel 14. Tabel 14. Jumlah dan persentase poligon pada citra Landsat dan citra Quickbird No. Citra Landsat Citra Quickbird Tipe LULC ∑ Poligon Tipe LULC ∑ Poligon 1 Badan Air 2 3.39 Badan Air 22 0.23 2 Hutan 6 10.17 Hutan 21 0.22 3 Kebun Campuran 11 18.64 Kebun Campuran 2114 21.75 4 Kebun Teh 3 5.08 Kebun Teh 1 7 0.07 5 Pemukiman 15 25.42 Pemukiman 4114 42.32 6 Sawah 15 25.42 Sawah 562 5.78 7 Tanah Kosong 1 1.69 Tanah Kosong 699 7.19 8 Tegalan 6 10.17 Tegalan 1127 11.59 9 Rumput 1045 10.75 10 Sungai 6 0.06 11 Jalan Raya 3 0.03 12 Kebun Teh 2 1 0.01 Total 59 100.00 Total 9721 100.00 4.4.2. Konsistensi Tipe PenggunaanPenutupan Lahan yang Bersumber dari Citra Landsat dan Citra Quickbird Pada Tabel 15 menunjukkan bahwa tiga poligon hutan di citra Landsat terdiri dari tujuh kelas penggunaanpenutupan lahan dari citra Quickbird yaitu hutan, kebun teh 1, tegalan, sawah, kebun campuran, pemukiman, dan tanah kosong. Penggunaanpenutupan lahan hutan pada citra Landsat di ketiga ukuran poligon L, M, S didominasi oleh penggunaanpenutupan lahan hutan pada citra Quickbird masing-masing sebesar 92,63, 84,13, dan 98,35. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat konsistensi penggunaanpenutupan lahan hutan antara citra Landsat dan Quickbird termasuk dalam kategori sangat konsisten. Faktor yang mempengaruhi tingkat konsistensi ini adalah tingginya tingkat homogenitas tipe penggunaanpenutupan lahan. Yang dimaksud dengan tingkat homogenitas disini adalah mengelompoknya salah satu tipe penggunaanpenutupan lahan dalam suatu cakupan wilayah. Tabel 15. Konsistensi hutan yang bersumber dari citra Landsat dan citra Quickbird No. Landsat Quickbird Besar L Sedang M Kecil S Luas Luas Luas ha ha ha 1 Hutan Hutan 393.42 92.63 27.92 84.13 9.51 98.35 Kebun Teh 1 20.66 4.86 1.90 5.72 Tegalan 5.53 1.30 2.38 7.19 0.01 0.06 Sawah 3.37 0.79 0.74 2.22 0.15 1.59 Kebun Campuran 1.68 0.40 0.21 0.63 Pemukiman 0.09 0.02 0.02 0.07 Tanah Kosong 0.01 0.03 Pada Tabel 16 menunjukkan bahwa tiga poligon kebun campuran di citra Landsat terdiri dari sembilan kelas penggunaanpenutupan lahan dari citra Quickbird yaitu kebun campuran, tegalan, pemukiman, sawah, rumput, tanah kosong, sungai, jalan raya, dan hutan. Penggunaanpenutupan lahan kebun campuran pada citra Landsat di ketiga ukuran poligon L, M, S didominasi oleh penggunaanpenutupan lahan kebun campuran pada citra Quickbird masing- masing sebesar 50,77, 35,44, dan 37,78. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat konsistensi penggunaanpenutupan lahan kebun campuran antara citra Landsat dan Quickbird termasuk dalam kategori konsisten L dan agak konsisten M dan S. Faktor yang mempengaruhi tingkat konsistensi ini adalah rendahnya tingkat homogenitas tipe penggunaanpenutupan lahan. Pada poligon kebun campuran ukuran L Landsat didominasi oleh kebun campuran, tegalan, dan pemukiman Quickbird. Selanjutnya pada ukuran M didominasi oleh kebun campuran, tegalan, dan sawah. Pada ukuran S didominasi oleh kebun campuran, sawah, dan tegalan. Hal ini sangat mungkin terjadi karena keempat tipe penggunaanpenutupan lahan tersebut saling membaur satu sama lain sehingga sulit dibedakan di citra Landsat tetapi mudah dibedakan pada citra Quickbird. Tabel 16. Konsistensi kebun campuran yang bersumber dari citra Landsat dan citra Quickbird No. Landsat Quickbird Besar L Sedang M Kecil S Luas Luas Luas ha ha ha 2 Kebun Campuran Kebun Campuran 173.97 50.77 36.64 35.44 17.51 37.78 Tegalan 82.03 23.94 21.22 20.52 9.02 19.46 Pemukiman 45.21 13.19 8.27 8.00 1.46 3.14 Sawah 15.47 4.52 15.38 14.87 10.46 22.56 Rumput 12.97 3.78 6.81 6.58 0.35 0.76 Tanah Kosong 7.94 2.32 1.19 1.15 0.24 0.51 Sungai 2.98 0.87 1.04 1.00 Jalan Raya 2.09 0.61 Hutan 12.86 12.43 7.32 15.80 Pada Tabel 17 menunjukkan bahwa tiga poligon kebun teh di citra Landsat terdiri dari sembilan kelas penggunaanpenutupan lahan dari citra Quickbird yaitu kebun teh 1, hutan, tegalan, kebun campuran, pemukiman, sawah, kebun teh 2, tanah kosong, dan rumput. Penggunaanpenutupan lahan kebun teh pada citra Landsat di ketiga ukuran poligon L, M, S didominasi oleh penggunaanpenutupan lahan kebun teh pada citra Quickbird, masing-masing sebesar 66,19, 71,16, dan 92,24. Penggunaanpenutupan lahan kebun teh pada citra Landsat di ketiga ukuran poligon L, M, S didominasi oleh penggunaanpenutupan lahan kebun teh 1 pada citra Quickbird, masing-masing sebesar 66,19, 71,16, dan 92,94. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat konsistensi penggunaanpenutupan lahan kebun teh antara citra Landsat dan Quickbird termasuk dalam kategori konsisten L dan M dan sangat konsisten S. Sama seperti penggunaanpenutupan lahan hutan, faktor yang mempengaruhi tingkat konsistensi ini adalah tingkat homogenitas tipe penggunaanpenutupan lahan yang cukup tinggi. Tabel 17. Konsistensi kebun teh yang bersumber dari citra Landsat dan citra Quickbird No. Landsat Quickbird Besar L Sedang M Kecil S Luas Luas Luas ha ha ha 3 Kebun Teh Kebun Teh 1 128.71 66.19 43.94 71.16 36.23 92.94 Hutan 26.77 13.77 13.55 21.95 1.84 4.71 Tegalan 19.51 10.04 1.62 2.62 Kebun Campuran 14.67 7.54 1.73 2.80 Pemukiman 2.67 1.37 0.16 0.26 0.36 0.92 Sawah 1.74 0.90 0.71 1.15 Kebun Teh 2 0.20 0.10 Tanah Kosong 0.18 0.09 0.56 1.43 Rumput 0.04 0.07 Pada Tabel 18 menunjukkan bahwa tiga poligon tegalan di citra Landsat terdiri dari sebelas kelas penggunaanpenutupan lahan dari citra Quickbird yaitu tegalan, kebun campuran, sawah, pemukiman, tanah kosong, rumput, jalan raya, badan air, sungai, kebun teh 1, dan hutan. Penggunaanpenutupan tegalan pada citra Landsat di ketiga ukuran poligon L, M, S didominasi oleh penggunaanpenutupan lahan tegalan pada citra Quickbird, masing-masing sebesar 51,06, 45,33, dan 30,20. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat konsistensi penggunaanpenutupan lahan tegalan antara citra Landsat dan citra Quickbird termasuk dalam kategori konsisten L dan agak konsisten M dan S. Faktor yang mempengaruhi tingkat konsistensi ini adalah rendahnya tingkat homogenitas tipe penggunaanpenutupan lahan. Pada poligon tegalan ukuran L Landsat didominasi oleh tegalan, kebun campuran, dan sawah Quickbird. Selanjutnya pada ukuran M didominasi oleh tegalan, kebun campuran, pemukiman, dan sawah. Pada ukuran S didominasi oleh tegalan dan kebun campuran. Hal ini mungkin terjadi karena keempat tipe penggunaanpenutupan lahan tersebut saling membaur satu dengan yang lain sehingga sulit dibedakan di citra Landsat tetapi mudah dibedakan pada citra Quickbird. Tabel 18. Konsistensi tegalan yang bersumber dari citra Landsat dan citra Quickbird No. Landsat Quickbird Besar L Sedang M Kecil S Luas Luas Luas ha ha ha 4 Tegalan Tegalan 220.84 51.06 92.99 45.33 15.72 30.20 Kebun Campuran 118.30 27.35 51.85 25.28 13.51 25.96 Sawah 55.51 12.83 22.98 11.20 3.90 7.50 Pemukiman 26.16 6.05 25.08 12.22 3.98 7.65 Tanah Kosong 8.73 2.02 4.30 2.09 0.34 0.65 Rumput 2.59 0.60 7.95 3.88 Jalan Raya 0.19 0.04 Badan Air 0.18 0.04 Sungai 0.05 0.01 Kebun Teh 1 12.10 23.25 Hutan 2.49 4.79 Pada Tabel 19 menunjukkan bahwa tiga poligon sawah di citra Landsat terdiri dari sembilan kelas penggunaanpenutupan lahan dari citra Quickbird yaitu sawah, kebun campuran, pemukiman, tegalan, sungai, rumput, tanah kosong, jalan raya, dan badan air. Penggunaanpenutupan sawah pada citra Landsat di ketiga ukuran poligon L, M, S didominasi oleh penggunaanpenutupan lahan sawah dan kebun campuran, masing-masing sebesar 43,28, 55,85, dan 30,37. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat konsistensi penggunaanpenutupan lahan sawah antara citra Landsat dan citra Quickbird termasuk kedalam kategori agak konsisten L dan S dan konsisten M. Sama seperti penggunaanpenutupan lahan kebun campuran dan tegalan, faktor yang mempengaruhi tingkat konsistensi ini adalah rendahnya tingkat homogenitas tipe penggunaanpenutupan lahan. Pada poligon sawah ukuran L Landsat didominasi oleh sawah, kebun campuran, dan pemukiman Quickbird. Selanjutnya pada ukuran M didominasi oleh sawah, kebun campuran, pemukiman, dan tegalan. Pada ukuran S didominasi oleh kebun campuran, sawah, pemukiman, dan sungai. Hal ini mungkin terjadi karena kelima tipe penggunaanpenutupan lahan tersebut saling membaur satu dengan yang lain sehingga sulit dibedakan di citra Landsat tetapi mudah dibedakan pada citra Quickbird. Tabel 19. Konsistensi sawah yang bersumber dari citra Landsat dan citra Quickbird No. Landsat Quickbird Besar L Sedang M Kecil S Luas Luas Luas ha ha ha 5 Sawah Sawah 227.15 43.28 48.25 55.85 5.68 27.03 Kebun Campuran 147.49 28.10 21.24 24.58 6.38 30.37 Pemukiman 54.80 10.44 9.02 10.44 4.85 23.11 Tegalan 43.46 8.28 9.02 10.44 Sungai 24.30 4.63 2.63 12.51 Rumput 14.67 2.79 0.26 0.30 0.91 4.33 Tanah Kosong 9.10 1.73 0.23 0.26 0.23 1.09 Jalan Raya 3.61 0.69 Badan Air 0.31 0.06 0.33 1.56 Pada Tabel 20 menunjukkan bahwa pemukiman di citra Landsat terdiri dari sebelas kelas penggunaanpenutupan lahan dari citra Quickbird yaitu pemukiman, kebun campuran, tegalan, sawah, rumput, tanah kosong, jalan raya, hutan, sungai, badan air, dan kebun teh 1. Penggunaanpenutupan lahan pemukiman pada citra Landsat di ketiga ukuran poligon L, M, S didominasi oleh penggunaanpenutupan lahan pemukiman, tegalan, dan kebun campuran pada citra Quickbird, masing-masing sebesar 35,96, 29,84, dan 36,28. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat konsistensi penggunaanpenutupan lahan pemukiman antara citra Landsat dan Quickbird termasuk dalam kategori agak konsisten L dan S dan tidak konsisten M. Sama seperti penggunaanpenutupan lahan sawah, kebun campuran dan tegalan, faktor yang mempengaruhi tingkat konsistensi ini adalah rendahnya tingkat homogenitas tipe penggunaanpenutupan lahan. Pada poligon pemukiman ukuran L Landsat didominasi oleh pemukiman, kebun campuran, dan tegalan Quickbird. Selanjutnya pada ukuran M didominasi oleh tegalan, pemukiman, dan kebun campuran. Pada ukuran S didominasi oleh kebun campuran, sawah, pemukiman, dan tegalan. Hal ini mungkin terjadi karena keempat tipe penggunaanpenutupan lahan tersebut saling membaur satu dengan yang lain sehingga sulit dibedakan di citra Landsat tetapi mudah dibedakan pada citra Quickbird. Tabel 20. Konsistensi pemukiman yang bersumber dari citra Landsat dan citra Quickbird No. Landsat Quickbird Besar L Sedang M Kecil S Luas Luas Luas ha ha ha 6 Pemukiman Pemukiman 250.23 35.96 8.61 20.12 3.61 25.29 Kebun Campuran 188.00 27.01 7.90 18.46 5.17 36.28 Tegalan 98.15 14.10 12.77 29.84 1.61 11.31 Sawah 61.82 8.88 2.22 5.19 3.82 26.80 Rumput 48.73 7.00 Tanah Kosong 29.18 4.19 1.30 3.03 0.05 0.32 Jalan Raya 9.14 1.31 Hutan 5.34 0.77 1.30 3.03 Sungai 4.88 0.70 Badan Air 0.49 0.07 Kebun Teh 1 9.55 22.32 Pada Tabel 21 menunjukkan bahwa dua poligon badan air di citra Landsat terdiri dari empat kelas penggunaanpenutupan lahan dari citra Quickbird yaitu tegalan, badan air, pemukiman, dan kebun campuran. Penggunaanpenutupan lahan badan air pada citra Landsat di kedua ukuran poligon L dan S didominasi oleh penggunanpenutupan lahan tegalan dan pemukiman pada citra Quickbird, masing-masing sebesar 79,30 dan 62,37. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat konsistensi penggunaanpenutupan lahan badan air antara citra Landsat dan Quickbird termasuk dalam kategori tidak konsisten L dan agak konsisten S. Faktor yang mempengaruhi tingkat konsistensi ini adalah rendahnya tingkat homogenitas tipe penggunaanpenutupan lahan. Pada poligon badan air ukuran L Landsat didominasi oleh tegalan dan badan air Quickbird. Pada ukuran S didominasi oleh pemukiman dan badan air. Hal ini mungkin terjadi karena ketiga tipe penggunaanpenutupan lahan tersebut saling membaur satu dengan yang lain sehingga sulit dibedakan di citra Landsat tetapi mudah dibedakan pada citra Quickbird. Tabel 21. Konsistensi badan air yang bersumber dari citra Landsat dan citra Quickbird No. Landsat Quickbird Besar L Sedang M Kecil S Luas Luas Luas ha ha ha 7 Badan Air Badan Air 0.36 20.70 0.24 34.81 Tegalan 1.39 79.30 Pemukiman 0.42 62.37 Kebun Campuran 0.02 2.81 Pada Tabel 22 menunjukkan bahwa tanah kosong di citra Landsat terdiri dari empat kelas penggunaanpenutupan lahan dari citra Quickbird yaitu kebun teh 2, kebun teh 1, hutan, dan kebun campuran. Penggunaanpenutupan lahan tanah kosong pada citra Landsat di satu ukuran poligon L di dominasi oleh penggunaanpenutupan lahan kebun teh 2 pada citra Quickbird sebesar 52,73. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat konsistensi penggunaanpenutupan lahan tanah kosong antara citra Landsat dan Quickbird termasuk dalam kategori tidak konsisten L. Faktor yang mempengaruhi tingkat konsistensi ini adalah rendahnya tingkat homogenitas tipe penggunaanpenutupan lahan. Pada poligon tanah kosong ukuran L Landsat didominasi oleh kebun teh 2 dan kebun teh 1 Quickbird. Hal ini mungkin terjadi karena kedua tipe penggunaanpenutupan lahan tersebut hanya terdeteksi di citra Quicbird sehingga pada citra Landsat terinterpretasi sebagai penggunaanpenutupan lahan tanah kosong. Tabel 22. Konsistensi tanah kosong yang bersumber dari citra Landsat dan citra Quickbird No. Landsat Quickbird Besar L Sedang M Kecil S Luas Luas Luas ha ha ha 7 Tanah Kosong Kebun Teh 2 6.82 52.73 Kebun Teh 1 5.04 38.93 Hutan 0.91 7.00 Kebun Campuran 0.17 1.33 Secara keseluruhan, konsistensi tipe penggunaanpenutupan lahan yang bersumber dari citra Landsat dan citra Quickbird ditunjukkan pada Tabel 23. Tipe penggunaanpenutupan lahan yang memiliki kekonsistenan yang tinggi adalah hutan dan kebun teh. Sedangkan tipe penggunaanpenutupan lahan yang memiliki kekonsistenan yang rendah adalah pemukiman dan badan air. Tabel 23. Konsistensi tipe penggunaanpenutupan lahan yang bersumber dari citra Landsat dan citra Quickbird No. Landsat Quickbird Besar L Sedang M Kecil S Persen Ket Persen Ket Persen Ket 1 Hutan Hutan 92.63 SK 84.13 SK 98.35 SK 2 Kebun Campuran Kebun Campuran 50.77 K 35.44 AK 37.78 AK 3 Kebun Teh Kebun Teh 66.19 K 71.16 K 92.94 SK 4 Pemukiman Pemukiman 35.96 AK 20.12 TK 25.29 TK 5 Sawah Sawah 43.28 AK 55.85 K 27.03 AK 6 Tegalan Tegalan 51.06 K 45.33 AK 30.2 AK 7 Badan Air Badan Air 20.7 TK 34.81 AK Keterangan : – 25 = Tidak konsisten TK 25 – 50 = Agak Konsisten AK 50 – 75 = Konsisten K 75 – 100 = Sangat Konsisten SK Faktor yang mempengaruhi tingkat kekonsistenan tipe penggunaanpenutupan lahan antara citra Landsat dan citra Quickbird adalah: 1. Ukuran poligon pada setiap tipe penggunaanpenutupan lahan 2. Homogenitas. Semakin tinggi konsistensi penggunaanpenutupan lahan pada citra Quickbird, maka semakin homogen penyebaran tipe penggunaanpenutupan lahannya. Sebaliknya, semakin rendah konsistensi penggunaanpenutupan lahan pada citra Quickbird, semakin heterogen penyebaran tipe penggunaanpenutupan lahannya. 4.4.3. Tingkat Kedetailan Klasifikasi PenggunaanPenutupan Lahan dari Citra Landsat dan Citra Quickbird Pada ketelitian klasifikasi penggunaanpenutupan lahan, untuk citra Landsat hanya memiliki satu level klasifikasi saja. Sedangkan untuk citra Quickbird, memiliki empat level klasifikasi seperti yang ditampilkan pada Tabel 24 dan Gambar 10, 11, 12, 13, dan 14. Hal ini disebabkan karena kemampuan citra Landsat dalam menyajikan informasi penggunaanpenutupan lahan lebih sedikit dibandingkan dengan citra Quickbird. Sebaliknya, citra Quickbird mampu menyajikan informasi penggunaanpenutupan lahan lebih detail dengan didukung oleh resolusi citra yang tinggi sehingga objek yang tampak di permukaan bumi lebih jelas dan dapat dikelompokkan ke level yang lebih tinggi. Faktor inilah yang tidak dimiliki oleh citra Landsat. Tabel 24. Pembagian Level Klasifikasi PenggunaanPenutupan Lahan Level Klasifikasi I II III IV 1. Perkotaan atau Lahan Terbangun 1.1. Pemukiman 1.1.1.Pemukiman Satu Bangunan 1.1.1.1. Pemukiman Satu Bangunan Pekarangan 1.1.1.2. Pemukiman Satu Bangunan Non Pekarangan 1.1.2. Pemukiman Beberapa Bangunan 1.1.2.1.Pemukiman Beberapa Bangunan Padat 1.1.2.2.Pemukiman Beberapa Bangunan Renggang 1.1.3. Pemukiman Kelompok 1.1.3.1. Pemukiman Mewah 1.1.3.2. Pemukiman Menengah 1.1.3.3.Pemukiman Swadaya Padat Penduduk 1.1.4. Tempat Tinggal Sementara 1.1.4.1. Pondok 1.2. Perdagangan dan Jasa 1.2.1. Perdagangan 1.2.1.1. Pertokoan 1.2.2. Jasa 1.2.2.1. Perkantoran 1.2.2.2. Rumah Ibadah 1.3. Perindustrian 1.3.1. Pabrik Pengolahan 1.3.1.1. Pabrik Pengolahan Kimia 1.4. Prasarana Transportasi 1.4.1. Jalan Raya 1.4.1.1. Jalan Tol 1.4.1.2. Jalan Lokal 1.4.1.3. Jalan Kecamatan 2. Lahan Pertanian 2.1. Tanaman Semusim 2.1.1. Sawah 2.1.1.1. Sawah Vegetatif 2.1.1.2. Sawah Digenangi 2.1.1.3. Sawah Bera 2.1.2. Tegalan 2.1.2.1. Tegalan Masa Awal Tanam 2.1.2.2. Tegalan Masa Vegetatif 2.2. Wanatani 2.2.1. Kebun Campuran 2.2.1.1.Kebun Campuran Berkerapatan Tinggi 2.2.1.2.Kebun Campuran Berkerapatan Rendah 3. Lahan Bervegetasi Alamiah 3.1. Tanaman Rumputan 3.1.1. Rumput 3.1.1.1. Rerumputan 4. Perairan 4.1. Perairan Darat 4.1.1. Sungai 4.1.1.1. Sungai Permanen 4.1.2. Kolam 4.1.2.1. Kolam Ikan 5. Lahan Gundul 5.1. Lahan Tidur 5.1.1. Lahan Kosong 5.1.1.1. Tanah Kosong 5.1.1.2. Tanah Lapang Gambar 10. Peta PenggunaanPenutupan Lahan Level 1 Landsat 43 Gambar 11. Peta PenggunaanPenutupan Lahan Level 1 Quickbird 44 Gambar 12. Peta PenggunaanPenutupan Lahan Level 2 Quickbird 45 Gambar 13. Peta PenggunaanPenutupan Lahan Level 3 Quickbird 46 Gambar 14. Peta PenggunaanPenutupan Lahan Level 4 Quickbird 47

4.5. Hubungan antara Pengukuran Objek pada Citra Quickbird dengan Pengukuran Lapang