Interpretasi PenggunaanPenutupan Lahan pada Citra Landsat dan Citra Quickbird

Pada Gambar 6 dan Tabel 9 menunjukkan bahwa kenampakan objek pada citra fusi sangat jelas untuk semua objek yang diidentifikasi. Hal ini terjadi karena kombinasi citra pankromatik dan multispektral menghasilkan citra fusi yang memberikan kenampakan objek yang berwarna dengan resolusi spasial yang lebih tinggi. Secara teori, mata manusia dapat membedakan tingkat warna lebih banyak daripada membedakannya dalam bentuk tingkat keabuan. Interpretasi pada citra pankromatik jelas tampak pada gambar, namun hanya memiliki tingkat keabuan saja. Sehingga identifikasi objek mengalami kendala dalam menentukan jenis objek yang terdapat pada citra dari segi rona. Sedangkan interpretasi pada citra multispektral cukup jelas tampak pada citra. Meskipun citra multispektral memiliki keunggulan pada tingkat warna, namun memiliki kelemahan dari segi ukuran. Lebih jelasnya, citra multispektral memiliki resolusi spektral yang lebih rendah dibandingkan dengan citra pankromatik. Persentase kenampakan sangat jelas VVV pada citra fusi mencapai 100. Hal ini menunjukkan bahwa interpretasi objek lebih mudah dilakukan pada citra fusi. Sedangkan pada citra pankromatik dan citra multispektral, kemudahan interpretasi termasuk ke dalam kategori jelas VV dan cukup jelas V masing- masing sebesar 67 dan 33 Tabel 10. Persentase kenampakan pada citra pankromatik, citra multispektral, dan citra fusi disajikan pada Tabel 10. Tabel 10. Persentase kenampakan pada citra pankromatik, citra multispektral, dan citra fusi Kenampakan objek Pankromatik Multispektral Fusi V 33 33 VV 67 67 VVV 100

4.2. Interpretasi PenggunaanPenutupan Lahan pada Citra Landsat dan Citra Quickbird

Tipe penggunaanpenutupan lahan yang diinterpretasi dari citra Landsat dan citra Quickbird berjumlah masing-masing 8 dan 12 klasifikasi. Adapun karakteristik masing-masing tipe penggunaanpenutupan lahan citra dan di lapang diuraikan sebagai berikut. Pemukiman pada citra Landsat memiliki bentuk yang menyerupai bidang datar dengan pola mengelompok dan memanjang di pinggir jalan dan sungai. Umumnya bertekstur halus dan berwarna merah keungu-unguan. Pemukiman pada citra Quickbird tergambar jelas, baik letak, jarak, susunan, dan kondisinya. Kepadatan pemukiman juga terlihat jelas terutama di wilayah yang datar. Tekstur pemukiman pada citra tergolong agak kasar serta warnanya yang tergantung dari jenis atap yang digunakan. Di lapangan, pemukiman meliputi tempat tinggal, pertokoan, perkantoran, rumah ibadah, serta pabrik. Sawah pada citra Landsat bertekstur halus serta berwarna hijau muda, magenta dan biru. Polanya mengelompok terutama di daerah yang memiliki pasokan air irigasi yang cukup. Sedangkan sawah pada citra Quickbird lebih mudah dikenali karena petakan, saluran irigasi, dan teras sawah terlihat jelas. Tekstur dan warna kenampakannya beragam tergantung dari kondisi sawah dan fase perkembangan tanaman padi. Di lapangan, sawah meliputi sawah irigasi dan sawah tadah hujan. Tegalan pada citra Landsat didominasi oleh warna magenta dengan campuran hijau, putih dan kuning. Bertekstur agak kasar serta berpola mengelompok berdampingan dengan penggunaanpenutupan lahan yang lain seperti sawah, pemukiman, dan kebun campuran. Pada citra Quickbird, tegalan memiliki tekstur dan pola yang sama dengan citra Landsat. Warna tegalan pun tergantung pada kondisi tanaman yang dibudidayakan. Di lapangan, tegalan dominan ditanami oleh tanaman palawija dan tanaman hortikultura. Kebun campuran berwarna hijau bercampur magenta pada citra Landsat. Bertekstur kasar serta berpola menyebar dan bercampur dengan penutupanpenggunaan lahan lainnya. Pada citra Quickbird, kebun campuran berwarna hijau dan polanya menyebar lebih merata dibandingkan pada citra Landsat. Teksturnya kasar serta ukuran tajuk pohon terlihat jelas pada citra. Di lapangan, kebun campuran umumnya berbentuk wanatani agroforestri. Hutan pada citra Landsat berwarna hijau gelap serta bertekstur kasar. Polanya mengelompok dan terletak di daerah dataran tinggi dan pegunungan. Igir- igir yang terdapat di sekitar Daerah Aliran Sungai DAS dapat dilihat dengan jelas. Sedangkan hutan pada citra Quickbird bertekstur kasar karena ukuran dan jarak tajuk yang terlihat jelas. Kenampakan pola dan warna hutan pada citra Quickbird sama dengan yang ada pada citra Landsat. Di lapangan, hutan terdapat di sekitar kaki gunung dan daerah reservoir. Kebun teh pada citra Landsat bertekstur halus, berpola mengelompok, serta berwarna hijau muda dan magenta. Terletak di dataran tinggi dan bersebelahan dengan penutupanpenggunaan lahan yang lainnya seperti hutan, kebun campuran dan pemukiman. Pada citra Quickbird, kebun teh bertekstur agak kasar, berwarna hijau muda dan berpola mengelompok. Kondisi perkembangan tanaman teh dapat terlihat jelas. Di lapangan, kebun teh terletak di dataran tinggi dan sekitar lereng pegunungan. Tanah kosong terlihat berwarna merah dan ungu pada citra Landsat. Teskturnya halus dan memiliki pola mengelompok. Terletak diantara penutupanpenggunaan yang lain seperti hutan dan kebun teh. Pada citra Quickbird, lahan terbuka terlihat berwarna kuning kecoklatan dan bertekstur halus. Berpola menyebar dan hampir merata di sepanjang daerah penelitian. Di lapangan, tanah lapang dikategorikan ke tanah kosong. Badan air pada citra Landsat berwarna biru dan bertekstur halus serta mempunyai pola menyebar terutama di daerah cekungan. Sedangkan pada citra Quickbird, badan air bertekstur halus, berwarna hitam, dan memiliki pola yang sama dengan citra Landsat. Badan air di lapangan berupa situ dan kolam. Selain penutupanpenggunaan lahan yang telah dijelaskan diatas, ada beberapa penutupanpenggunaan lahan yang tidak teridentifikasi pada citra Landsat, tetapi dapat diinterpretasi pada citra Quickbird. Penutupanpenggunaan lahan tersebut antara lain rumput, sungai, jalan raya, serta kebun teh 2. Rumput pada citra Quickbird berwarna hijau, bertekstur halus, serta berpola menyebar. Sebagian rumput ada yang ditanam, sebagian lagi merupakan rumput alami tanpa campur tangan manusia. Di lapangan, rumput meliputi rumput budidaya ditanami dan rumput alami. Sungai memiliki tekstur yang halus, berwarna hitam, serta berpola memanjang dan berkelok-kelok meander pada citra Quickbird. Sungai di lapangan terdiri dari sungai induk dan anak sungai. Jalan raya pada citra Quickbird bertekstur agak halus dan berwarna abu- abu. Polanya pun umumnya memanjang, akan tetapi sebagian ada yang lurus dan ada yang berkelok-kelok tergantung pada kondisi geomorfologi medan. Di lapangan, jalan raya dibagi menjadi jalan tol, jalan lokal, dan jalan kecamatan. Kebun teh 2 yang terdapat pada citra Quickbird merupakan istilah yang digunakan untuk kenampakan kebun teh yang sedang mengalami masa pemangkasan. Memiliki tekstur yang agak kasar serta warna yang hijau agak kecokelatan. Polanya pun mengelompok dan berada tidak jauh dari kebun teh. Di lapangan, kebun teh 2 mengalami pergantian pemotongan secara berkala. Contoh kenampakan objek pada citra Landsat, Quickbird dan lapang disajikan pada Gambar 7. Interpretasi Landsat Quickbird Lapang Badan Air Hutan Kebun campuran Kebun teh 1 Pemukiman Interpretasi Landsat Quickbird Lapang Sawah Tanah kosong Tegalan Jalan raya Sungai Rumput Kebun teh 2 Gambar 7. Contoh Kenampakan Objek Pada Citra Landsat, Quickbird, dan Lapang

4.3. Akurasi Hasil Interpretasi PenggunaanPenutupan Lahan dari Citra Quickbird