Aplikasi Citra Landsat untuk Pemetaan PenggunaanPenutupan Lahan Aplikasi Citra Quickbird untuk Pemetaan PenggunaanPenutupan Lahan

2.4. Aplikasi Citra Landsat untuk Pemetaan PenggunaanPenutupan Lahan

Parwati et al, 2004 menggunakan citra Landsat 7 ETM dengan resolusi spasial 30 x 30 m untuk memetakan penutupan lahan. Klasifikasi penutupan lahan dilakukan secara digital. Teknik klasifikasi yang digunakan adalah metode supervised. Langkah awal adalah membentuk training sample tersebut secara statistik. Dengan bantuan training sample tersebut dilakukan proses klasifikasi secara digital, dimana objek dengan nilai statistik terdekat dikelompokkan menjadi kelas sesuai dengan kelas training sample yang diambil. Dalam penelitian Lisnawati dan Wibowo 2007, jenis penutupan lahan yang diidentifikasi dari citra Landsat dijadikan dasar untuk menginterpretasi jenis penggunaan lahan pada masing-masing penutupan lahan tersebut. Hasil penetapan jenis penggunaan lahan tersebut selanjutnya akan digunakan untuk mendeteksi perubahan penggunaan lahan. Proses interpretasi jenis penutupan lahan didasarkan pada kondisi lapangan yang diperoleh dari pengecekan lapang.

2.5. Aplikasi Citra Quickbird untuk Pemetaan PenggunaanPenutupan Lahan

Venus 2008 mengklasifikasikan penutupan lahan di Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, dengan menggunakan citra Quickbird. Kecamatan Rumpin memiliki 19 kelas tipe penutupan lahan yang dapat diidentifikasi berdasarkan klasifikasi secara kualitatif interpretasi visual yaitu awan, bayangan awan, danauempang, kebun campuran, perkebunan kelapa, padang rumput, pemukiman, industrikantorsekolah, rawa, sawah, semak belukar, sungai, tanah kosong, tegakan akasia, perkebunan karet, tegakan pulai, hutan, jalan, dan tanah rusak. Tetapi berdasarkan analisis secara kuantitatif digital, Kecamatan Rumpin memiliki 10 tipe kelas penutupan lahan yaitu badan air, sawah, pemukiman, vegetasi lebat, kebun campuran, perkebunan, lahan terbuka, padang rumput, awan, dan bayangan awan. Martono 2009 mengidentifikasi sebaran dan luas tata guna lahan dan jaringan jalan setiap Rukun Wilayah RW di Desa Cibatok, Bogor, menggunakan data penginderaan jauh Quickbird dan mengkaji keanekaragamannya berdasarkan perhitungan nilai Entropy. Perhitungan nilai Entropy dilakukan untuk dua jenis fenomena yaitu penggunaan lahan dan jaringan jalan setiap RW. Semakin banyak jumlah peluang penggunaan lahan dan jaringan jalan dan semakin rata sebaran luas atau jenis pemanfaatannya, nilai Entropy semakin besar.

2.6. Akurasi Hasil Interpretasi Citra