I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, citra satelit mulai banyak dimanfaatkan dalam berbagai ilmu. Pada tahun 1972, Earth
Resources Technology Satellite ERTS-A dari Amerika Serikat yang kemudian disebut Landsat 1 merupakan satelit penginderaan jauh pertama. Satelit ini
memiliki resolusi spasial 80 m dan memiliki empat saluran Red Green Blue RGB dan saluran inframerah dekat. Generasi satelit Landsat berikutnya
mengalami peningkatan dalam hal resolusi spasial dan resolusi spektral. Pada tahun 1999, muncul satelit baru yaitu Landsat 7 yang memiliki 8 saluran spektral
dan resolusi spasial 15 m untuk citra pankromatik dan 30 m untuk citra multispektral. Saat ini telah banyak satelit baru yang diluncurkan diantaranya
adalah ALOS, IKONOS, Quickbird, OrbView, dan lain-lain yang memiliki resolusi spasial yang lebih baik dari generasi sebelumnya.
Citra Landsat telah dimanfaatkan oleh pemerintah, swasta, industri, sipil, dan pendidikan di seluruh dunia. Citra ini digunakan untuk mendukung berbagai
bidang dalam aplikasi seperti: penelitian perubahan iklim global, pertanian, kehutanan, geologi, manajemen sumberdaya, geografi, pemetaan, hidrologi, dan
oseanografi. Pemetaan penggunaanpenutupan lahan dengan citra Landsat mampu menyediakan informasi kenampakan objek dan kegiatan manusia di permukaan
bumi. Quickbird adalah satelit penginderaan jauh komersial milik perusahaan
Amerika Serikat, DigitalGlobe, yang menyediakan produk citra beresolusi tinggi. Diluncurkan pada tahun 2001, produk ini terdiri dari sensor pankromatik dan
sensor multispektral. Kedua sensor tersebut menghasilkan citra yang memiliki resolusi spasial berbeda yaitu 0,61 m untuk citra pankromatik dan 2,44 m untuk
citra multispektral. Pada resolusi ini, detail bangunan dan infrastruktur lainnya terlihat jelas.
Munculnya citra Quickbird ini tentunya memberi harapan bagi praktisi di bidang planologi, pertanian, kehutanan, pertambangan, dan lain-lain yang
memerlukan data akurat. Dengan kemampuan citra Quickbird menyajikan data spasial hingga ketelitian 0,61 m, lokasi pemukiman dapat diidentifikasi per
individu bangunan. Jalan raya dan sungai pun dapat diidentifikasi sebagai poligon. Pemetaan penggunaanpenutupan lahan dengan citra Quickbird mampu
menyediakan informasi kenampakan objek dan kegiatan manusia di permukaan bumi secara detail.
Khusus untuk citra Quickbird, penggunaan salah satu citra baik citra pankromatik maupun citra multispektral terkadang belum cukup untuk
mendapatkan output yang diinginkan karena adanya keterbatasan resolusi spektral dan resolusi spasial Nisak, 2010. Oleh karena itu, fusi citra perlu dilakukan
untuk mendapatkan gambar citra yang diinginkan yakni memiliki resolusi spasial tinggi dan kombinasi Red Green Blue RGB. Teknik fusi citra yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Color Normalized Brovey. Teknik ini berfungsi untuk menajamkan gambar dengan menggunakan kombinasi matematis dari citra
multispektral dan citra pankromatik Vrabel, 1996. Untuk mengetahui sejauh mana citra satelit mampu menyajikan informasi
penggunaanpenutupan lahan suatu wilayah, perlu dilakukan penelitian perbandingan. Penelitian ini membandingkan citra Landsat dan citra Quickbird.
Studi komparasi pemetaan penggunaanpenutupan lahan melalui citra Landsat dan citra
Quickbird diharapkan
mampu menjawab
perbedaan informasi
penggunaanpenutupan lahan tersebut.
1.2. Tujuan