INFORMASI NILAI GIZI Studi Kasus Benchmarking Kompetitif Produk Susu UHT Regular Berperisa Berdasarkan Komposisi dan Informasi Nilai Gizi Pada Label Pangan

20 Tabel 6. Keterangan tentang label pangan dan fungsinya No Jenis Pengertian Fungsi 1. Nama produk atau merek dagang Tanda yang dipakai untuk membedakan makanan yang diperniagakan oleh seseorang atau badan dari makanan yang diperdagangkan oleh orang atau badan lain. Memudahkan pengenalan produk. 2. Daftar bahan yang digunakan Susunan bahan penyusun dan atau komponen yang terdapat dalam makanan. Lebih memahami produk. 3. Berat bersih Berat produk di luar kemasan. Catatan: Produk yang menggunakan bercampur media cair harus disertai berat tuntas yaitu berat pangan dikurangi media cairnya. Mengetahui proporsi isi terhadap kemasan dan media. 4. Nama dan alamat produsen Alamat lengkap yang memproduksi atau mengedarkan produk pangan tersebut. Memudahkan konsumen melakukan pengaduan jika terjadi sesuatu merugikan. 5. Tanggal kadaluwarsa Keterangan yang mengindikasikan tahun, bulan, tanggal kapan makanan tersebut aman dikonsumsi dari produksi sampai diterima konsumen. Antisipasi keamanan dan keselamatan konsumen saat mengonsumsi suatu produk. 6. Kode produksi Keterangan berupa huruf atau angka atau perpaduannya yang menunjukkan riwayat barang diproduksi. Memudahkan mendata serta mengidentifikasi produk. 7. Nomor pendaftaran Kode dan nomor yang diberikan Departemen Kesehatan RI untuk makanan yang telah terdaftar . Mengetahui apakah produk tersebut telah melalui pemeriksa standar depkes sehingga aman dikonsumsi. Sumber: Moniharapon 1998

G. INFORMASI NILAI GIZI

Informasi nilai gizi adalah informasi mengenai kandungan zat-zat gizi yang terdapat di dalam suatu makanan kemasan. Informasi nilai gizi merupakan daftar kandungan zat gizi pangan pada label pangan sesuai dengan format yang dibakukan Sandjaja, 2009. Informasi ini dapat berupa gram atau persen lemak, protein, karbohidrat, natrium, kalium, vitamin, dan mineral yang terkandung dalam suatu produk. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 69 tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan ditetapkan bahwa sejumlah informasi tertentu merupakan keterangan minimal yang wajib dicantumkan pada setiap label pangan, misal nama produk, berat bersih, nama dan alamat produsen dan lain-lain. Informasi nilai gizi adalah contoh informasi yang wajib dicantumkan 21 apabila label pangan memuat sejumlah keterangan tertentu. Menurut BPOM 2005, pencantuman informasi nilai gizi diwajibkan pada label pangan yang memuat keterangan tertentu, yaitu label pangan yang: 1. Disertai pernyataan bahwa pangan mengandung vitamin, mineral, dan atau zat gizi lainnya yang ditambahkan; atau 2. Dipersyaratkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dibidang mutu dan gizi pangan, wajib ditambahkan vitamin, mineral, dan atau zat gizi lainnya. Dalam hal ini yang dimaksud dengan zat gizi lain yaitu karbohidrat, protein, lemak, dan komponen serta turunannya, termasuk energi. Melalui informasi nilai gizi, produsen berkesempatan untuk menyampaikan informasi zat gizi yang terkandung dalam produknya yang kemungkinan merupakan keunggulan produk tersebut dibanding produk lainnya. Bagi konsumen informasi nilai gizi merupakan media yang berperan penting untuk mendapatkan informasi yang benar dan tidak menyesatkan dari label pangan. Dengan informasi tersebut, konsumen dapat melakukan pemilihan yang bijak terhadap produk pangan yang akan dibeli, terutama yang berkenaan dengan kandungan zat gizi di dalamnya. Berdasarkan luas permukaan label pangan, format „Informasi Nilai Gizi‟ dikelompokkan atas: 1. Format Vertikal, untuk kemasan dengan luas permukaan label lebih dari 100 cm 2 2. Format Horizontal, untuk kemasan dengan luas permukaan label kurang dari atau sama dengan 100 cm 2 3. Format untuk kemasan pangan dengan luas permukaan label kurang dari atau sama dengan 30 cm 2 22 Gambar 3. Format Umum Informasi Nilai Gizi Format Vertikal merupakan jenis format informasi nilai gizi yang banyak digunakan. Format vertikal terdiri dari beberapa model yang sesuai dengan peruntukan masing-masing yaitu: 1. Umum 2. Pangan yang ditujukan bagi bayi atau anak usia 6 sampai 24 bulan 3. Pangan yang ditujukan bagi anak usia 2 sampai 5 tahun 4. Pangan yang berisi 2 atau lebih pangan yang dikemas secara terpisah dan dimaksudkan untuk dikonsumsi masing-masing. 5. Pangan yang berbeda dalam hal rasa, aroma atau warna 6. Pangan yang biasa dikombinasikan dengan pangan lain sebelum dikonsumsi 7. Pangan yang harus diolah terlebih dahulu sebelum dikonsumsi Keterangan minimal yang harus dicantumkan pada informasi nilai gizi merupakan keterangan yang wajib dicantumkan pada informasi nilai gizi. Keterangan ini ditunjukan oleh tulisan berwarna biru pada Gambar 3. Keterangan minimal yang wajib dicantumkan antara lain adalah: 1. Ukuran takaran saji. 2. Jumlah saji per kemasan. 3. Kandungan energi per takaran saji. 4. Kandungan protein per saji dalam gram. 23 5. Kandungan karbohidrat per saji dalam gram. 6. Kandungan lemak per saji dalam gram. 7. Kandungan natrium per saji dalam milligram 8. Persentase dari angka kecukupan gizi yang dianjurkan. Keterangan yang dicetak dengan warna merah pada Gambar 3 merupakan jenis keterangan yang wajib dicantumkan dengan persyaratan tertentu. sedangkan yang dicetak dengan warna hijau merupakan jenis keterangan yang secara sukarela dicantumkan. Menurut Kurniali dan Abikusno 2007, format umum label informasi nilai gizi Gambar 3 terbagi menjadi tiga bagian, yaitu: 1. Bagian pertama, memuat tulisan “INFORMASI NILAI GIZI‟ serta keterangan tentang „Takaran Saji‟ dan „Jumlah Sajian per Kemasan‟ 2. Bagian kedua, menyajikan keterangan mengenai kandungan zat gizi. Bagian ini dibagi menjadi tiga sub- bagian dan diawali dengan kalimat „JUMLAH PER SAJIAN”. Sub- bagian pertama memuat informasi yang berkenaan dengan energi. Sub-bagian kedua memuat keterangan yang berkenaan dengan lemak, protein, karbohidrat dan natrium. Sedangkan sub-bagian ketiga memuat keterangan tentang vitamin dan mineral lainnya. 3. Bagian ketiga, merupakan catatan kaki yang menerangkan bahwa perhitungan persentase AKG dilakukan berdasarkan energi kelompok konsumen tertentu Tabel 7. Namun kebutuhan setiap individu mungkin berbeda-beda dari angka yang telah ditetapkan. Mayoritas jenis pangan yang dijual di pasaran merupakan pangan dengan kategori umum. Oleh karena itu digunakan nilai acuan sebesar 2000 kkal. 24 Tabel 7. Nilai Acuan Label Gizi untu Kelompok Konsumen Sumber: BPOM 2007

H. PRINCIPLE COMPONENT ANALYSIS