Penelitian Mengenai Perdagangan Intra Industri

ekspor produk ban negara tujuan. Faktor faktor lainnya di luar model yang disusun adalah persediaan dan cadangan karet alam negara tujuan, pesaing serta peristiwa global dan kondisi sosial politik negara tujuan. Penelitian yang berjudul “Analisis Perdagangan Bilateral Indonesia Pendekatan Gravity Model menggunakan data 10 negara utama dari perdagangan Indonesia yang diteliti selama periode 1970 2002 Yuniarti, 2007. Hasilnya menunjukkan bahwa pendapatan domestik, populasi, dan kesamaan ukuran ekonomi memiliki dampak positif terhadap perdagangan bilateral Indonesia sedangkan variable yang berdampak negative adalah jarak. Faktor endowment dan dummy Regional Trade Arrangement tidak berdampak pada perdagangan bilateral Indonesia. Li, Song, dan Zhau 2008 melakukan penelitian dengan judul “Component Trade and China’s Global Economic Integration” mengenai faktor faktor yang memengaruhi pola perdagangan China pada komponen dan bagiannya Penggunaan gravity model menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi, peningkatan ukuran pasar dan economies of scale, investasi asing langsung, serta peningkatan infrastruktur termasuk telekomunikasi dan transportasi adalah faktor faktor yang penting pada perdagangan China dengan negara mitra dagangnya.

2.6.3. Penelitian Mengenai Perdagangan Intra Industri

Hermanto 2002 melakukan penelitian dengan judul “Perdagangan Intra Industri Indonesia di Pasar Dunia”. Perdagangan Intra Industri dikategorikan dalam 3 jenis yaitu, county specific, industry specific dan policy based. Penelitian ini difokuskan pada hipotesis industry specific pada perdagangan intra ndustri Indonesia. Analisis deskriptif dan model ekonometrika diaplikasikan guna menghasilkan kesimpulan mengenai perdagangan intra industri Indonesia dan variabel variabel yang memengaruhinya khusus pada produk industri manufaktur berdasarkan pada SITC dan ISIC pada periode 1980 1997. Budhijana 2008 dalam “Performa Ekspor Impor dan Dampaknya Terhadap Ekonomi Indonesia: Kasus Perdagangan Bilateral Antara Indonesia dan Malaysia”. Penelitiannya bertujuan melihar pengaruh kebijakan pemerintah terhadap perdagangan internasional Indonesia khususnya dengan Malaysia sebelum dan setelah krisis sampai tahun 2000. Metode Grubel Lloyd digunakan untuk mengukur kinerja perdagangan bilateral Indonesia Malaysia seperti kontribusi dalam perdagangan, laju pertumbuhan total perdagangan dan kontribusi ekspor dan impor. Hasil menunjukkan bahwa perdagangan bilateral antara Indonesia dan Malaysia banyak memberikan keuntungan bagi pihak Indonesia. Penelitian selanjutnya berjudul “Intra Industry Trade and Revealed Comparative Advantage: An Inverted U Relationship” oleh Faustino 2008. Tujuannya adalah untuk meneliti hubungan antara keuntungan komparatif dengan berbagai tipe intra industry trade IIT pada perdagangan bilateral antara Portugal dan Spanyol dengan 40 jenis produk utama. Hasilnya menunjukkan bukti kuat mengenai hubungan terbalik U. Selain itu, biaya relatif autarki adalah determinan yang umum pada semua tipe IIT hal ini berkontradiksi dengan prediksi yang dibuat berdasarkan teori untuk memisahkan determinan determinan dari IIT horizontal dan vertikal. Leitao 2011 dengan judul “Intra Industry Trade in The Agriculture Sector : The Experience of United States”. Penelitian ini menganalisis faktor faktor ynag memengaruhi Inta Industry Trade IIT Amerika Serikat khususnya pada sektor pertanian selama periode 1995 2008. Hasilnya menunjukkan bahwa variabel perbedaan GDP perkapita antara Amerika Serikat dengan negara mitra dagangnya berpengaruh negatif terhadap IIT sedangkan variabel arus investasi langsung berpengaruh positif.

2.6.4. Penelitian Mengenai Kelapa