BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perbankan syariah merupakan perbankan yang bebas bunga dan beroperasi
berdasarkan konsep murabahah dan musyarakah, dan konsep ini dijalankan dengan
sistem Profit and Loss sharing PLS atau bagi hasil, baik hasilnya berupa keuntungan
ataupun kerugian Firdaus, 2000.
Pembiayaan murabahah sampai saat ini masih merupakan pembiayaan yang
dominan bagi perbankan syariah di dunia, tetapi banyak kritikan dilontarkan pada bank
syariah dalam masalah penetapan margin keuntungan. Hal ini dikarenakan produk
pembiayaan murabahah merupakan produk yang mirip dengan produk pembiayaan
kredit berbunga flat datar pada bank konvensional http:adln.lib.unair.ac.id.
Seharusnya pembiayaan yang dilakukan oleh perbankan syariah sebaiknya
dalam bentuk pembiayaan yang berbentuk profit and loss sharing, akan tetapi konsep
pembiayaan yang ideal ini sampai sekarang masih sulit dilaksanakan karena penuh
dengan resiko dan ketidakpastian
. Selain
itu mereka yang mendapatkan pembiayaan dengan
konsep ini juga masih suka merasa mendapatkan kerugian ketika nisbah bagi hasil
dibagikan. Hal itulah yang menyebabkan pembiayaan yang ada pada perbankan syariah
masih didominasi oleh pembiayaan non bagi hasil PLS yaitu akad yang berdasarkan
prinsip jual beli seperti murabahah. Dari data statistik perbankan syariah pada
Direktorat Bank Syariah Bank Indonesia pada Februari 2007 menunjukkan pembiayaan
dengan akad murabahah mencapai 62 dari total pembiayaan yang ada di perbankan
syariah, sementara pembiayaan mudharabah dan musyarakah yang
Universitas Sumatera Utara
diberikan hanya sekitar 30 dari total pembiayaan yang ada. Dari fakta ini dapat dilihat
bahwa rata‐rata para pengelola perbankan syariah masih sangat memperhatikan aspek
kehati ‐hatian dalam pembiayaan mudharabah sehingga hasil yang diperoleh tidak
maksimal. Dari
data statistik perkembangan perbankan syariah, terlihat bahwa bentuk pembiayaan
murabahah memegang peranan penting yang memberikan porsi terbesar dalam
penyaluran dana. Hal ini dapat terjadi karena beberapa hal, diantaranya adalah. karena
murabahah adalah pembiayaan investasi jangka pendek, dan dibandingkan dengan
sistem Profit and Loss Sharing PLS cukup memudahkan. Kemudian mark up yang
ada di dalam pembiayaan murabahah dapat ditetapkan sedemikian rupa sehingga dapat
memastikan bahwa bank syariah memperoleh keuntungan yang sebanding dengan
bank yang berbasis bunga yang menjadi pesaing dari bank‐bank syariah. Murabahah
juga menjauhkan ketidakpastian yang ada pada pendapatan dari berbagai bisnis
yang dijalankan dengan sistem PLS. Dan yang terakhir murabahah tidak memungkinkan
bank‐banksyariah untuk mencampuri manajemen bisnis, karena pihak bank
bukan merupakanmitra nasabah, akan tetapi hubungan yang terjadi adalah hubungan
antara kreditur dan debitur. Posisi ini jelas lebih disukai oleh pihak bank, karena
pihak bank menjadi pihak yang cukup menentukan. Inilah yang membuat murabahah
mengalahkan pembiayaan yang berbasis Profit Loss Sharing PLS sehingga keuntungan
bank yang terbesar juga berasal dari keuntungan murabahah. Murabahah
juga populer karena saat ini terlihat bahwa jajaran perbankan syariah
cenderung ingin memperoleh pendapatan yang tetap fixed income dari tingkat margin
murabahah yang telah ditentukan didepan tersebut, sehingga bank syariah
Universitas Sumatera Utara
sebagai mudharib dapat memberikan nisbah bagi hasil yang cukup menarik bagi para
shahibul mal, yaitu para deposan dan penabung mudharabah. Semakin tinggi margin
yang diminta bank kepada nasabah pembeli murabahah berarti semakin besar pula
pendapatan bank syariah yang dapat dibagikan kepada para shahibul‐malnya. Pada
gilirannya sumber dana mudharabah yang dapat dihimpun dapat dipertahankan
jumlahnya malah diharapkan semakin meningkat. Selain itu, saat ini para bankir
perbankan syariah nampaknya masih sangat berhati‐hati dalam mengivestasi dananya
pada pembiayaan murabahah.. Keraguan ini terjadi karena tingginya risiko yang
dihadapi bank syariah terutama tingkat kejujuran dari para mudharib atau mitra,
ditambah lagi kondisi sektor riel yang masih belum pulih dari krisis ekonomi dan
moneter. Dilihat
dari peran penting murabahah yang mendominasi pendapatan bank syariah
serta untuk menyelamatkan citra bank syariah di mata para nasabahnya pada umumnya
dan umat Islam pada khususnya maka perlu secara transparan diketahui dan diteliti
lebih lanjut bagaimana mekanisme pembiayaan murabahah dan bagaimana penetapan
margin jual beli yang adil bagi bank dan nasabah. Termasuk bagi produk pembiayaan
pemilikan rumah yang juga menggunakan skim murabahah. Prospek
pembiayaan pemilikan rumah ini sendiri sangat besar mengingat banyak
sekali kalangan masyarakat yang ingin memiliki rumah dengan menggunakan transaksi
yang sesuai dengan landasan syariah. Selain itu juga terdapat beberapa alasan terjunnya
pembiayaan perbankan syariah ke dalam sektor perumahan dan properti, yaitu
;
Universitas Sumatera Utara
1. Besarnya pasar perumahan nasional.
2. Potret pertumbuhan sektor property.
Menurut Akhmadi 2004, pada umumnya dan sektor perumahan pada
khususnya sangat memberikan nilai tambah bagi perkembangan perbankan syariah
Pembiayaan murabahah merupakan pembiayaan yang dikeluarkan oleh perbankan
syariah untuk membiayai berbagai sektor konsumtif dan produktif yang menggunakan
layanan dan jasa bank syariah. Salah satunya adalah untuk kebutuhan pembelian rumah.
Tidak heran bila pada akhirnya perbankan syariah juga mengeluarkan pembiayaan ini
dengan namanya pembiayaan pemilikan rumah.
Berdasarkan uraian di atas dan mengingat betapa pentingnya suatu proses
penetapan profit margin pada produk murabahah bank syariah, maka dirasa perlu
penulis
mengadakan penelitian dengan mengambil judul ”Pengaruh Penetapan Margin Murabahah
terhadap Produk Pembiayaan kepemilikan Rumah di Bank Bukopin Syariah
Medan”. 1.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka penulis
mengemukakan masalah yang menjadi objek analisis. Adapun perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah apakah Margin Murabahah mempengaruhi Produk
Pembiayaan kepemilikan Rumah?
Universitas Sumatera Utara
1.3 Hipotesis