Pengertian Murabahah Pembiayaan Murabahah

a. Permohonan kredit b. Penyidikan dan analisis kredit c. Keputusan penolakan atau penerimaan ats permohonan kredit d. Pencairan fasilitas kredit e. Pemantauan atau pelunasan f. Lancar g. Kurang lancer h. Diragukan i. Macet”

2.1.2 Pengertian Murabahah

Murabahah asal kata dari ism masdar yang berarti : sesuatu yang tumbuh dalam dagangan, maka bagi orang Arab seseorang itu dianggap untung kalau aset dagangannya tumbuhbertambah, hal ini senada dengan ayat Al‐quran artinya : maka tidaklah bertambah untung perniagaan mereka. Para ahli bahasa Arab mengomentari bahwa: dikatakan murabahah saling meguntungkan karena masing ‐masing dari pihak pembeli dan pihak penjual saling menguntungkan, penjual bertambah modal dagangannya dan pembeli bertambah aset usahanya. Murabahah adalah suatu pembiayaan dengan akad jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati, dimana penjual harus memberi tahu harga produk yang ia beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai tambahannya Antonio, 2004:101. Murabahah adalah akad jual beli dengan mengadakan perolehan dan keuntungan margin yang disepakati oleh penjual dan pembeli, karena dalam Universitas Sumatera Utara definisinya disebutadanya “keuntungan yang disepakati” karakteristik murabaha adalah si penjual harusmembeli tahu pembeli tenteng harga pembelian barang dan menambahkan jumlah keuntungan yang ditambahkan pada biaya tersebut. Harga yang disepakati dalam murabahah adalah harga jual sedangkan harga beli harus diberitahukan. Jika bank mendapat potongan dari pemasok maka potongan itu merupakan hak nasabah. Apabila potongan tersebut terjadi setelah akad maka pembagian potongan tersebutdilakukan berdasarkan perjanjian yang dimuat dalam akad. Murabahah juga merupakan satu bentuk perjanjian jual beli yang harus tunduk pada kaidah dan hukum umum jual beli yang berlaku dalam mumalah islamiyah. Dalam perkembangannya, murabahah kemudian digunakan oleh perbankan syariah dengan menambahkan beberapa konsep lain sehingga menjadi bentuk pembiayaan. Dalam pembiayaan ini, bank sebagai pemilik dana membelikan barang sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan oleh nasabah yang membutuhkan pembiayaan. Bank kemudian menjualnya kepada nasabah tersebut dengan penambahan keuntungan tetap. Sementara itu, nasabah akan mengembalikan utangnya di kemudian hari secara tunai atupun cicil. Murabahah merupakan bentuk pembiayaan yang diperbolehkan oleh para ulama dengan syarat‐syarat tertentu. Apabila syarat‐syarat ini tidak terpenuhi, maka murabahah tidak boleh digunakan dan cacat menurut Syariah. Mekanisme pembiayaan murabahah mempunyai beberapa ciri atau elemen dasar. Agar penerapan jual beli secara murabahah sesuai dengan ketentuan‐ketentuan syariah, Universitas Sumatera Utara maka Dewan Syariah Nasional MUI mengeluarkan fatwa tentang ketentuan umum murabahah sebagai berikut: a. Bank dan nasabah harus melakukan akad murabahah yang bebas riba. b. Barang yang diperjualbelikan tidak diharamkan oleh syariah Islam. c. Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang telah disepakati kualifikasinya. d. Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank sendiri, dan pembelian ini harus sah dan bebas riba. e. Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian, f. misalnya jika pembelian dilakukan secara hutang. g. Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah pemesan dengan h. harga jual senilai harga beli plus keuntungannya. Dalam kaitan ini bank harus i. memberitahu secara jujur harga pokok barang kepada nasabah berikut biaya j. yang diperlukan. k. Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut pada jangka waktu tertentu yang telah disepakati. l. Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan akad tersebut, pihak bank dapat mengadakan perjanjian khusus dengan nasabah. m. Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang, secara prinsip menjadi milik bank. Bank ‐bank Islam mengambil murabahah untuk memberikan pembiayaan jangka pendek kepada kliennya untuk membeli barang walaupun klien tersebut mungkin tidak memiliki uang tunai untuk membayar. Murabahah, sebagaimana Universitas Sumatera Utara digunakan dalam perbankan Islam, ditemukan terutama berdasarkan dua unsur, yaitu yang pertama adalah harga beli dan biaya yang terkait, dan yang kedua adalah kesepakatan berdasarkan mark‐up keuntungan Saeed, 2003:138. Murabahah menurut Zulkifli 2003:21, menyatakan bahwa: “Murabahah adalah menjual barang dengan harga jual sebesar harga perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual harus mengungkapkan harga perolehan barang tersebut kepada pembeli.” Murabahah menurut Hamidi 2003:81 menyatakan bahwa: “Murabahah adalah istilah dalam fiqih islam yang berarti suatu bentuk jual beli tertentu ketika penjual menyatakan biaya perolehan barang, meliputi harga barang dan biaya‐biaya lain yang dikeluarkan untuk memperoleh barang tersebut dan tingkat keuntungan margin yang diinginkan. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa murabahah merupakan akad jual beli yang harga jualnya ditambah keuntungan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Adapun kelebihan kontrak murabahah pembayaran yang ditunda menurut Saeed 2003:139 adalah sebagai berikut : a Pembeli mengetahui semua biaya yang semestinya, serta mengetahui harga pokok barang dan keuntungan mark-up yang diartikan sebagai prosentase harga keseluruhan dan ditambah biaya-biayanya. b Subyek penjualan adalah barang atau komoditas. c Subyek penjualan hendaknya memiliki penjual dan dimiliki olehnya dan ia hendaknya mampu mengirimkannya kepada pembeli. Universitas Sumatera Utara d Pembayaran yang ditunda Bank ‐bank Islam pada umumnya menggunakan murabahah sebagai metode utama pembiayaan, yang merupakan hampir tujuh puluh lima persen dari asetnya. Beberapa alasan diberikan popularitas murabahah dalam pelaksanaan investasi perbankan Islam di antaranya : 1. Murabahah adalah mekanisme penanaman modal jangka pendek jika dibandingkan dengan pembiayaan mudharabah atau musyarakahMark-up dalam murabahah dapat ditetapkan dengan cara menjamin bahwa bank mampu mengembalikan dibandingkan dengan bank-bank yang beroperasi dengan system bunga, di mana bank-bank Islam sangat kompetitif. 2. Murabahah menghindari ketidakpastian yang dilekatkan dengan perolehan usaha berdasarkan system profit and loss sharing. 3. Murabahah tidak mengijinkan bank Islam untuk turut campur dalam manajemen bisnis karena bank bukanlah partner dengan klien tetapi hubungan mereka adalah hubungan keditur dengan debitur. Menurut Gozali 2005 Pembiayaan murabahah merupakan salah satu jenis pembiayaan yang terdapat pada perbankan syariah yang mempunyai beberapa syarat, antara lain: a Penjual memberi tahu biaya modal kepada nasabah. b Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan. c Kontrak harus bebas dari riba. d Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas barang sesudah pembelian. Universitas Sumatera Utara 3c. Kirim Barang 2 . Beli Barang Tunai

1. Negosiasi dan

Persyaratan 3a. Akad Murabahah BANK 3b. Serah Terima Barang NASABAH 4. Bayar Kewajiban SUPLIER PENJUAL e Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara utang Gambar 2.1 Proses Pembiayaan Murabahah Sedangkan ketentuan umum murabahah dalam perbankan syariah dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.59: Murabahah dapat dilakukan berdasarkan pesanan atau tanpa pesanan. Dalam murabahah berdasarkan pesanan, bank melakukan pembelian barang setelah ada pemesanan dari nasabah. Menurut Haron 1996 Murabahah berdasarkan pesanan dapat bersifat mengikat atau tidak mengikat nasabah untuk membeli barang yang dipesannya. Dalam murabahah pesanan mengikat pembeli tidak dapat membatalkan Universitas Sumatera Utara pesanannya. Apabila aktiva murabahah yang telah dibeli bank sebagai penjual dalam murabahah pesanan mengikat mengalami penurunan nilai sebelum diserahkan kepada pembeli maka penurunan nilai tersebut menjadi beban penjual bank dan penjual bank akan mengurangi nilai akad. Pembayaran murabahah dapat dilakukan secara tunai atau cicilan. Selain itu, dalam murabahah juga diperkenankan adanya perbedaan dalam harga untuk cara pembayaran yang berbeda. Menurut Usman 2002 Bank dapat memberikan potongan apabila nasabah: a. mempercepat pembayaran cicilan; atau b. melunasi piutang murabahah sebelum jatuh tempo

2.1.3. Pengertian Pembiayaan Murabahah