2. Biomassa Tumbuhan Bawah dan Serasah
Data primer tumbuhan bawah dihitung berat basahnya dan contoh yang diambil dikeringtanurkan untuk mengetahui berat keringnya. Kadar air dihitung
dengan menggunakan rumus: KA = {BBc – BKcBKc}× 100
Keterangan: KA = kadar air
BBc = berat basah contoh
BKc = berat kering contoh
Setelah mendapatkan kadar air, barulah diperoleh berat kering biomassa tumbuhan bawah dan serasahnya dengan rumus:
BKT = BB{1+ KA100} Keterangan: BKT
= berat kering tanurbiomassa BB
= berat basah KA = kadar air
c. Menghitung Potensi Karbon
Karbon tersimpan C baik pada tiap pohon dan tumbuhan bawahserasah diestimasi dengan menggunakan persamaan Hairiah dan Rahayu 2007 berikut.
C = BKT × 0,46
d. Pengukuran Tanah
Contoh tanah terusik diambil untuk menganalisis pH, C-organik, bahan organik, N-total, P, K, dan Kapasitas Tukar Kation KTK. Metode yang
digunakan dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Metode analisis
Parameter Metode Analisis
pH pH meter
C-organik Walkey Black
N-total Kjeldhal
P-bray Bray I
K N NH
4
Oac pH 7.0 KTK
N NH
4
Oac pH 7.0
Setelah mendapatkan nilai C-organik, maka nilai bahan organik pun dapat diketahui dengan cara menggunakan rumus di bawah berikut.
- Bahan Organik ; BO = 1,74 × C-organik Untuk contoh tanah tidak terusik, yang dianalisis adalah bobot isi dan porositas
tanah. Dalam menentukan bobot isi dan porositas tanah dapat dilihat pada rumus di bawah ini.
- Bobot isi ; BI = BKVt keterangan: BK = berat kering contoh tanpa ring BK = BK
1
– BR Vt = volume tanah dalam ring
Vt = ¼πd
2
t - Porositas ; P = {1- BIBP} × 100
keterangan: BP = bobot partikel tanah sebesar 2,65 gcm
3
e. Analisis Data secara Statistik
Hasil pendugaan simpanan karbon dan karakteristiksifat tanah yang telah diperoleh pada akhirnya akan diuji dan dikorelasikan secara statistik dengan
menggunakan Statistical Package for the Social Sciences 16
SPSS 16. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan apakah karakteristik tanah yang diuji memiliki
pengaruh terhadap simpanan karbon.