Menghitung Potensi Karbon Pengukuran Tanah

Setelah mendapatkan nilai C-organik, maka nilai bahan organik pun dapat diketahui dengan cara menggunakan rumus di bawah berikut. - Bahan Organik ; BO = 1,74 × C-organik Untuk contoh tanah tidak terusik, yang dianalisis adalah bobot isi dan porositas tanah. Dalam menentukan bobot isi dan porositas tanah dapat dilihat pada rumus di bawah ini. - Bobot isi ; BI = BKVt keterangan: BK = berat kering contoh tanpa ring BK = BK 1 – BR Vt = volume tanah dalam ring Vt = ¼πd 2 t - Porositas ; P = {1- BIBP} × 100 keterangan: BP = bobot partikel tanah sebesar 2,65 gcm 3

e. Analisis Data secara Statistik

Hasil pendugaan simpanan karbon dan karakteristiksifat tanah yang telah diperoleh pada akhirnya akan diuji dan dikorelasikan secara statistik dengan menggunakan Statistical Package for the Social Sciences 16 SPSS 16. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan apakah karakteristik tanah yang diuji memiliki pengaruh terhadap simpanan karbon.

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Letak Geografis dan Batas Wilayah

Kabupaten Tabalong merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di Provinsi Kalimantan Selatan dengan ibukota Tanjung yang mempunyai wilayah seluas 394.600 hektar 10,61 dari luas wilayah Provinsi Kalimantan Selatan, terletak di bagian paling Utara Provinsi Kalimantan Selatan. Secara geografis terletak pada posisi antara 115 o 54’ - 115 o 28’ BT dan 1 o 11’ - 2 o 15’ LS. Secara administratif pemerintahan, Kabupaten Tabalong terbagi dalam 12 dua belas kecamatan dan 131 desa. Salah satu kecamatannya adalah Kecamatan Muara Uya. Kecamatan Muara Uya merupakan kecamatan terluas dengan luasan 92.416 ha atau 23,42 dari luas wilayah Kabupaten Tabalong dimana terdapat beberapa penggunaan lahan seperti sawah, kebun, semak belukar, pertanian campuran, hutan sekunder, dan lainnya. Secara lebih terinci gambaran keadaan penutupan lahan di wilayah Kabupaten Tabalong dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Penutupan lahan wilayah kabupaten Tabalong No. Jenis Penutupan Lahan Luas Ha 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. Hutan Primer Hutan Sekunder Hutan Rawa Primer Hutan Rawa Sekunder Hutan Tanaman Perkebunan Pertanian Campuran Kebun Sawah Semak Belukar Muda Belukar Tua Landasan Udara Pertambangan Permukiman Tanah Terbuka Rawa Tubuh Air Tertutup Awan 35,38 122,55 3,59 2,05 22,76 14,67 113,66 7,41 4,37 39,03 2,54 12,47 20,00 2,42 2,58 2,20 2,68 458,00 3,73 8,97 31,06 0,91 0,52 5,77 3,72 28,81 1,88 1,11 9,89 0,64 3,16 0,01 0,61 0,65 0,56 0,68 0,12 0,95 Jumlah 394,60 100,00 Sumber : Perhitungan Komputer Hasil Analisis dan Digitasi dari Citra Landsat liputan 21 Juni 2008 dan 29 Juni 2008, serta Hasil Survey Lapangan.