itu, hutan sekunder juga bisa terbentuk karena bencana alam, seperti letusan gunung berapi.
2.3. Potensi Biomassa dan Simpanan Karbon
a. Potensi Biomassa dan Karbon pada Tipe Ekosistem
Karbon adalah bahan penyusun dasar semua senyawa organik. Menurut Hairiah dan Rahayu 2007, pada ekosistem daratan, C tersimpan dalam 3 tiga
komponen pokok, antara lain: 1. Biomassa, yaitu total jumlah materi hidup di atas permukaan pada suatu
pohon dan dinyatakan dengan satuan ton berat kering per satuan luas Brown
1997.
2. Nekromassa, yaitu massa dari bagian pohon yang telah mati baik yang masih tegak di lahan atau telah tumbang di permukaan tanah, serta tonggak atau
ranting dan serasah yang belum lapuk.
3. Bahan organik tanah yaitu sisa makhluk hidup yang telah mengalami pelapukan, baik sebagian maupun seluruhnya dan telah menjadi bagian dari
tanah.
Pada ekosistem darat atau penggunaan lahan, nilai biomassa dan karbon tersimpannya berbeda-beda. Adapun ekosistem yang memiliki atau penyimpan
karbon tertinggi adalah hutan alam. Hutan alam merupakan tempat penyimpan karbon C tertinggi dibandingkan dengan sistem penggunaan lahan pertanian
karena hutan alam memiliki keanekaragaman jenis pepohonan berumur panjang dan serasah yang banyak. Jika hutan diubah fungsinya menjadi lahan-lahan
pertanian, perkebunan atau ladang penggembalaan maka jumlah C tersimpan akan menurun. Hal ini dikarenakan biomassa hutan menyediakan penaksiran simpanan
karbon pada tumbuhan hutan sekitar 50.
Pada permukaan bumi terdapat kurang lebih 90 biomassa yang terdapat dalam hutan tersimpan di dalam pokok kayu, dahan, daun, akar, serasah, hewan,
dan jasad renik. Biomassa tersebut merupakan hasil dari fotosintesis yang berupa selulosa, lignin, gula bersama dengan lemak, pati, protein, dammar, fenol, dan
berbagai senyawa lainnya. Berikut ini merupakan tabel karbon tersimpan di setiap
tipe ekosistem yang pernah diteliti sebelumnya antara lain yaitu sebagai berikut.
Tabel 1 Karbon tersimpan di setiap ekosistem Badan Litbang Kehutanan 2010
No Tipe Hutan
Cadangan Karbon Di Atas Permukaan Tanah ton cha
1 Hutan alam dipterokarpa
204,92 – 264,70 2
Hutan lindung 211,86
3 Hutan sekunder bekas kebakaran hutan
7,50 – 55,30 4
Hutan mangrove sekunder 54,10 – 182,50
5 Hutan sekunder bekas tebangan
171,80 – 249,10 6
Hutan alam primer dataran rendah 230,10 - 264,70
7 Hutan alam primer dataran tinggi
103,16 8
Hutan sekunder dataran tinggi 113,20
9 Hutan sekunder dataran tinggi
39,48 10
Hutan gambut 200
11 Hutan alam gambut bekas tebangan dan
sekunder Bekas tebangan 126,01
Sekunder 83,49
Untuk menentukan atau mendapatkan nilai karbon tersimpan seperti yang tertera di atas, diperlukan metode pendugaan karbon. Menurut Chapman 1976
dalam Novita 2010, dalam penentuan atau pendugaan biomassa di atas tanah dapat dilakukan melalui 2 dua cara yaitu:
1. Metode pemanenan a. Metode pemanenan individu tanaman
Metode ini diterapkan pada kondisi tingkat kerapatan pohon cukup rendah dengan komunitas jenis sedikit. Nilai total biomassa diperoleh dengan
menjumlahkan biomassa seluruh individu dalam suatu unit area contoh. b. Metode pemanenan kuadrat
Metode mengharuskan memanen semua individu pohon dalam suatu unit area contoh dan menimbangnya. Nilai total biomassa diperoleh dengan
mengkonversi berat bahan organik yang dipanen di dalam suatu unit area tertentu.
c. Metode pemanenan individu pohon yang memenuhi luas bidang dasar rata-rata. Metode ini cocok diterapkan pada tegakan dengan ukuran
individu yang seragam. Pohon yang ditebang ditentukan berdasarkan rata- rata diameternya dan kemudian ditimbang. Nilai total biomassa diperoleh
dengan menggandakan nilai berat rata-rata dari pohon contoh yang ditebang dengan jumlah individu pohon dalam suatu unit area tertentu.
2. Metode pendugaan tidak langsung a. Metode hubungan allometrik
Persamaan allometrik dibuat dengan mencari korelasi yang paling baik antara dimensi pohon dengan biomassanya. Untuk membuat persamaan
ini, pohon-pohon yang mewakili sebaran kelas diameter ditebang dan ditimbang. Nilai total biomassa diperoleh dengan menjumlahkan semua
berat individu pohon dalam suatu unit area contoh tertentu. b. Crop meter
Pendugaan biomassa dengan metode ini dilakukan dengan cara menggunakan seperangkat elektroda listrik yang kedua kutubnya
diletakkan di atas permukaan tanah pada jarak tertentu. Biomassa tumbuhan antara dua elektroda dipantau dengan memperhatikan electrical
capacitance yang dihasilkan.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Biomassa dan Karbon