3 2
1 4
5
b. Metode Pengumpulan Data
Data yang dibutuhkan baik primer maupun sekunder diambil dan dikumpulkan untuk diolah sehingga mengeluarkan hasil yang diharapkan.
Langkah-langkah dalam upaya pengumpulan data yang dibutuhkan adalah sebagai berikut.
Penentuan dan Pembuatan Petak Penelitian
Petak ditentukan dan dibuat berukuran 20 m x 20 m pada hutan sekunder. Petak tersebut dibuat sebanyak 5 lima petak sepanjang jalur dengan
menggunakan kompas sebagai penunjuk arah dan talimeteran sebagai penanda petak pada tegakan yang dianggap mewakili lokasi penelitian. Petak tersebut
digunakan untuk pengukuran vegetasi seperti pancang, tiang, pohon, dan sampel tanah. Sedangkan untuk pengambilan sampel tumbuhan bawah dan semai
dibuatkan subpetak yang berukuran 1 m x 1 m sebanyak 10 sepuluh subpetak sepanjang jalur tiap 10 m dimana tiap 2 subpetak dirata-ratakan untuk mewakili 1
petak contoh. Petak penelitian yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2 Petak penelitian = Pengambilan semai, tumbuhan bawah dan serasah, = Pengukuran tingkat pancang, tiang, pohon, dan
pengambilan sampel tanah
Pengukuran Vegetasi
Vegetasi di dalam petak diukur secara keseluruhan atau sensus baik pancang, tiang, dan pohon. Dimensi yang diukur adalah diameter setinggi dada
DBH = 1,3 m dari atas tanah, tinggi total, dan tinggi bebas cabang.
Pengambilan Contoh Tumbuhan Bawah dan Serasah
Tumbuhan bawah dan serasah di atas permukaan tanah yang ada di dalam subpetak 1 m x 1 m diambil dan ditimbang untuk mengetahui berat basah BB.
Setelah itu, tumbuhan bawah dan serasah dimasukkan ke dalam amplop coklat
yang nantinya akan dioven untuk mengetahui berat kering BK dan kadar air KA.
Pengambilan Contoh Tanah
Contoh tanah yang diambil menggunakan 2 dua metode yaitu: 1. Contoh tanah terusik komposit. Cara ini dilakukan dengan menggunakan
bor tanah sehingga menyebabkan perubahankerusakan pada bentuk alaminya, terutama ruangpori tanah. Tiap petak di ambil 5 lima contoh
tanah kemudian dicampurkan dan diambil 200 gr. Begitu juga dilakukan pada petak selanjutnya dengan cara yang sama.
2. Contoh tanah tidak terusik utuh. Cara ini dilakukan dengan menggunakan ring tanah yang dimasukkan ke dalam tanah sehingga hal ini meminimumkan
perubahankerusakan pada bentuk alaminya, terutama ruangpori tanah. Tiap petak diambil 2 dua contoh ring tanah.
Pengovenan
Pengovenan dilakukan untuk mencari berat kering BK dan kadar air KA tumbuhan bawah dan serasah pada suhu 80
C selama 48 jam Hairiah dan Rahayu 2007. Jika berat basah contoh yang akan di oven kurang dari 200 gram
maka berat tersebut adalah berat basahnya. Dan jika berat basahnya lebih dari 200 gram maka berat basah yang diambil adalah sebanyak 200 gram. Tidak hanya
tumbuhan bawah dan serasah di oven, tetapi contoh tanah tidak terusik juga di oven. Contoh tanah tidak terusik ini dilakukan untuk mendapatkan berat kering,
bobot isi, dan porositas tanah. Contoh tanah tidak terusik di oven pada suhu 105 C selama 24 jam. Kemudian ditimbang contoh tersebut sebagai berat kering
BK
1
dan berat ring BR. Data ini nantinya digunakan untuk mendapatkan bobot isi dan selanjutnya akan diperoleh porositas tanahnya.
Pendugaan Biomassa dan Karbon Tegakan
Pendugaan biomassa tegakan dilakukan dengan metode persamaan allometrik yang telah teruji berdasarkan penelitian sebelumnya. Data yang
diperoleh merupakan data diameter setinggi dada 1,3 m dari permukaan tanah tiap-tiap pohon yang terdapat pada petak secara sensus. Kemudian data diameter
tersebut dimasukkan ke dalam persamaan allometrik.
Jumlah individu suatu spesies Luas petak contoh
K Kerapatan seluruh spesies
X 100 Jumlah plot ditemukan suatu spesies
Jumlah seluruh plot F
Frekuensi seluruh spesies X 100
D Dominansi seluruh spesies
X 100 LBDS suatu spesies
Luas petak contoh
3.4. Analisis Data