Fosforus Tanah Kalium Tanah

tanaman, N-inorganik di dalam tanah yang paling penting adalah NH 4 + , NO 2 - , dan NO 3 - , yang konsentrasinya sekitar 2-5 N total tanah. Sedangkan untuk N organik di dalam lapisan permukaan tanah terdapat sekitar lebih dari 90 dari N total. Bentuk N organik dalam tanah berada sebagai asam-asam amino atau protein 20-40, gula-gula amino seperti heksosamin 5-10, derivatif purin dan pirimidin 1 - atau kurang, dan senyawa-senyawa kompleks yang belum teridentifikasi.

h. Fosforus Tanah

Fosfor P adalah unsur hara esensial penyusun beberapa senyawa kunci dan sebagai katalis reaksi-reaksi biokimia penting di dalam tanaman. Unsur ini berperan dalam menangkap dan mengubah energi matahari menjadi senyawa- senyawa yang sangat berguna bagi tanaman. Inilah peran vital P di dalam nutrisi tanaman agar tanaman dapat tumbuh, berkembang, dan berproduksi dengan normal. Meskipun perannya begitu penting untuk tanaman, jumlah yang dapat dipasok oleh tanah pada umumnya terbatas. Kandungan P di dalam tanah sendiri sangat beragam, yaitu 0,02 - 0,5, dengan rata-rata 0,05 Munawar 2011. P di dalam tanah berasal terutama dari hasil desintegrasi dan dekomposisi batuan yang mengandung mineral apatit. Menurut Barber 1995 di dalam Munawar 2011, di alam dikenal ada 3 tiga macam mineral apatit, yakni fluor F apatit, khlor Cl apatit, dan hidroksi OH apatit. Fosfor P di dalam tanah dapat diklasifikasikan menjadi P organik dan P inorganik. P-organik terdapat dalam sisa-sisa tanaman, hewan, dan jaringan jasad renik, sedangkan P-inorganik tanah terdiri dari mineral apatit, kompleks fosfat Fe, dan Al, dan P terjerap pada partikel liat. Kelarutan senyawa P-organik maupun inorganik di dalam tanah pada umumnya sangat rendah, sehingga hanya sebagian kecil P tanah yang berada dalam larutan tanah. Kemudian kadar P juga berhubungan erat dengan ukuran fraksi tanah. Kadar P akan semakin tinggi bila ukuran partikel tanah semakin halus. Faktor yang mempengaruhi ketersediaan P tanah adalah tipe liat, pH tanah, waktu reaksi, suhu, dan bahan organik tanah.

i. Kalium Tanah

Kalium K sangat penting dalam setiap proses metabolisme dalam tanaman, yaitu dalam sintesis dari asam amino dan protein dari ion-ion amonium. Unsur ini diserap oleh tanaman dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan unsur-unsur hara lainnya, kecuali N. Meskipun kandungan total K di dalam tanah biasanya beberapa kali lebih tinggi daripada yang diserap oleh tanaman selama musim tanam, seringkali hanya sebagian kecil K tanah yang tersedia bagi tanaman. Kalium diserap oleh tanaman dalam bentuk K + , dan dijumlahkan dalam berbagai kadar di dalam tanah. Bentuk K di dalam tanah merupakan inorganik mineral dimana biasanya tersedia bagi tanaman dalam bentuk pupuk K yang larut dalam air, KCl, K 2 SO 4 , KNO 3 , K-MG-Sulfat, dan pupuk-pupuk majemuk lainnya. Kebutuhan tanaman akan K cukup tinggi dan akan menunjukkan gejala kekurangan apabila kebutuhannya tidak tercukupi. Dalam keadaan demikian maka akan terjadi translokasi K dari bagian-bagian yang tua ke bagian-bagian yang muda. Ketersediaan kalium dalam tanah dipengaruhi oleh tipe koloid tanah, suhu, pembasahan dan pengeringan, pH tanah, dan pelapukan. Kehilangan K dari tanah dapat melalui terangkut tanaman, tercuci, dan tererosi. Kehilangan K dipengaruhi oleh tekstur, KTK, tanah organik, dan pH tanah. Kehilangan K semakin besar bila tekstur kasar, KTK rendah, pada tanah organik dan pH rendah.

III. METODOLOGI