tereftalat dengan etilen glikol, dengan air sebagai produk sampingnya. Monomer PET juga dapat dihasilkan melalui reaksi transesterifikasi etilen
glikol dengan dimetil tereftalat dengan metanol sebagai hasil samping. Polimer PET dihasilkan melalui reaksi polimerasi kondensasi dari
monomernya. Reaksi ini terjadi sesaat setelah esterifikasitransesterifikasinya dengan etilen glikol sebagai produk samping dan etilen glikol ini biasanya
didaur ulang. Sebagian sekitar 60 dari produksi PET dunia digunakan dalam serat sintetis, dan produksi botol mencapai 30 dari permintaan dunia.
Dalam penggunaannya di bidang tekstil, PET biasanya disebut dengan poliester saja Anonim, 2010.
Di industri daur ulang plastik juga dikenal istilah popcorn, merupakan bijih plastik yang diproduksi berbentuk seperti biji jagung bakar. Selain itu,
juga ada yang berbentuk jagung pipih, yang dinamakan flake. PET flakes berasal dari botol kemasan air minieral yang sudah digiling.
B. Manajemen Strategi
Strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan
yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan. Strategi adalah
sarana yang digunakan untuk mencapai tujuan akhir Jauch dan Glueck, 1988.
Strategi menempatkan parameter-parameter sebuah organisasi dalam pengertian menentukan tempat bisnis dan cara bisnis akan bersaing. Oleh
karena itu peran strategi yang penting adalah pemberi arah. Suatu organisasi memerlukan strategi karena organisasi tersebut harus memperhitungkan
berbagai variabel eksternal yang mempengaruhinya, dan organisasi harus membuat pilihan dengan sejumlah variabel keputusan. Keputusan-keputusan
ini dilakukan banyak orang pada kondisi yang tidak menentu dan informasi yang tidak lengkap. Hanya melalui kehadiran strategi yang dipahami secara
umum organisasi dapat mencapai konsistensi keputusan-keputusan yang telah dibuat Craig dan Grant, 1999.
Strategi antisipatif adalah upaya untuk menyesuaikan diri dengan perubahan eksternal yang terjadi kepada kondisi internal perusahaan yang
direpresentasikan oleh sumber daya, kapabilitas dan kompetensi yang dimiliki perusahaan. Strategi yang antisipatif sendiri merupakan fungsi keputusan-
keputusan yang menghubungkan lingkungan tempat perusahaan melakukan kegiatan, sumber-sumber daya yang dimiliki yang siap
melayani, serta harapan dan tujuan yang ingin dicapai demi kelangsungan hidupnya Purnomo dan Zulkieflimansyah, 2007.
Pola berpikir perencanaan strategik perlu digabung dengan proses manajemen, sehingga segala sesuatu yang bersifat strategis dimulai dari proses
perencanaan yang dilanjutkan dengan proses operasi dan pengendaliannya. Pada dasarnya, manajemen strategik merupakan kelanjutan dari tahap-tahap
sebelumnya, khususnya tahap ketiga, di mana konsep, teknik dan alat analisa lebih diintegrasikan dengan keseluruhan fungsi pokok manajemen
sebagaimana pertama kali dikemukakan oleh Porter. Dalam perspektif masa depan, manajemen strategik juga mencakup berbagai trend baru yang terjadi
dalam persaingan bisnis seperti peralihan dari perencanaan menjadi keunggulan bersaing, peralihan dan elitism menjadi egalitarianism, peralihan dari
perhitungan kalkulasi menjadi kreativitas, dan peralihan dari sifat kaku menjadi fleksibel. Perubahan-perubahan inilah yang diharapkan akan menjadi
instrumen menajemen yang efektif bagi perusahaan guna menghadapi gejolak turbelensi lingkungan eksternalnya Nisjar dan Winardi, 1997.
Kebanyakan perusahaan
menghadapi lingkungan
eksternal yang
berkembang secara cepat, kompleks dan global. Untuk menghadapi data lingkungan yang seringkali tidak jelas dan tidak lengkap, perusahaan dapat
menempuh cara yang disebut analisis lingkungan eksternal external environmental analysis. Proses ini meliputi empat kegiatan, yaitu scanning,
monitoring, forecasting dan assesing, serta harus dilakukan secara terus menerus Hitt et al,1997.
Scanning adalah usaha untuk mempelajari seluruh segmen dalam
lingkungan umum. Melalui scanning, perusahaan mengidentifikasi tanda-tanda awal perubahan yang mungkin terjadi dalam lingkungan umum dan
mendeteksi setiap perubahan yang sedang terjadi. Dengan scanning, analis secara khusus berhubungan dengan informasi dan data yang tidak jelas, tidak lengkap
dan tidak berkaitan satu sama lain.
Pada saat melakukan monitoring, para analis mengamati perubahan
lingkungan untuk melihat apakah benar suatu kecenderungan sedang berkembang. Hal penting untuk suksesnya suatu monitoring adalah kemampuan mendeteksi
arti dari setiap kejadian di lingkungan. Sebagai contoh, kecenderungan baru dalam dunia pendidikan dapat diperkirakan dari perubahan dalam pendanaan di pusat dan
daaerah untuk lembaga pendidikan, perubahan dalam persyaratan kelulusan sekolah menengah, atau perubahan isi kurikulum sekolah tinggi. Dalam hal ini, analis akan
menentukan apakah peristiwa yang berbeda ini menggambarkan suatu kecenderungan dalam pendidikan, dan jika memang demikian, apakah data atau
informasi lainnya harus dipelajari untuk memantau kecenderungan tersebut. Scanning dan monitoring berhubungan dengan apa yang terjadi dalam
lingkungan umum pada suatu waktu tertentu. Saat melakukan forecasting, analis mengembangkan proyeksi tentang apa yang akan terjadi, seberapa cepat
hasil perubahan dan kecenderungan yang dideteksi melalui scanning dan monitoring. Sebagai contoh, analis dapat memperkirakan waktu yang
dibutuhkan suatu teknologi baru untuk mencapai pasar. Atau mereka juga dapat memperkirakan kapan prosedur pelatihan perusahaan yang berbeda dibutuhkan
untuk menghadapi perubahan komposisi angkatan kerja; atau berapa lama waktu yang diperlukan bagi perubahan dalam kebijakan perpajakan pernerintah
untuk mempengaruhi pola konsumsi pelanggan. Tujuan dari assessing adalah untuk menentukan saat dan pengaruh
perubahan lingkungan serta kecenderungan dalam manajemen strategis suatu perusahaan.
Melalui scanning, monitoring dan forecasting, analis dapat mengerti lingkungan umum. Selangkah lebih maju, tujuan dari assessment adalah untuk
menentukan implikasi dari pengertian itu terhadap organisasi. Tanpa assessment, analis akan mendapatkan data yang menarik, tapi tanpa
mengetahui. relevansinya Hitt et al,1997. Tujuan penting dalam mempelajari lingkungan umum adalah untuk
mengidentifikasi berbagai peluang dan ancaman. Peluang opportunities
adalah kondisi-kondisi dalam lingkungan umum yang dapat membantu perusahaan mencapai daya saing strategis. Ancaman adalah kondisi-kondisi
dalam lingkungan umum yang dapat mengganggu usaha perusahaan dalam mencapai daya saing strategis. Ringkasnya, peluang dalam lingkungan eksternal
mencerminkan kemungkinan, dimana ancaman ada kendala potensial Hitt et al, 1997.
Untuk menganalisis lingkungan umum, dapat digunakan beberapa sumber. Termasuk di dalamnya adalah berbagai macam terbitan misalnya publikasi
perdagangan, surat kabar, publikasi bisnis, hasil riset akademis, dan hasil pengumpulan pendapat umum; peninjauan serta partisipasi dalam pameran
perdagangan; pembicaraan dengan pemasok, pelanggan, dan pegawai perusahaan publik; bahkan kabar burung rumor yang berhubungan dengan
bisnis yang berasal dari berbagai kalangan. Sumber informasi dan data tambahan mencakup individu dalam posisi boundary spanning yang
berinteraksi dengan lingkungan eksternal, seperti staf penjualan, manajer pembelian, direktur hubungan masyarakat public relations serta manajer
sumber daya manusia. Pembuat keputusan harus melakukan verifikasi atas kesahihan dan dapat dipercayanya sumber yang mendasari analis
lingkunganny. Bisnis yang melaksanakan perencanaan secara formal mempunyai
kemungkinan lebih besar untuk berhasil daripada mereka yang tidak melaksanakannya. Banyak alasan yang mendukung pernyataan ini, beberapa di antaranya adalah sebagai
berikut: 1. Manajemen strategik merupakan satu cara mensistematisasi berbagai
keputusan bisnis yang paling penting. Bisnis mencakup risiko besar dan manajemen strategis berusaha menyediakan data sehingga
spekulasi yang beralasan dapat dilakukan bila perlu. 2. Manajemen strategis membantu mendidik para manajer agar menjadi
pengambil keputusan yang lebih baik. Hal ini juga membantu meneliti masalah pokok perusahaan.
3. Manajemen strategik membantu meningkatkan komunikasi perusaha- an, koordinasi proyek perorangan, alokasi sumber daya, dan
perencanaan jangka pendek seperti penyusunan anggaran Jauch dan Glueck, 1988.
Untuk mengatasi perubahan dengan sukses, manajemen strategik harus mencakup tiga tugas yang saling berhubungan:
1. Mengelola strategi di pasar : mendesain, melaksanakan, dan mempertajam strategi yang menang di pasar yang terus berubah-ubah. Strategi adalah
sarana bagi organisasi untuk menciptakan dan melakukan leverage perubahan di dalam dan di sekitar pasar.
2. Mengelola organisasi:
mengkonfigurasi kembali
organisasi secara
berkelanjutan, termasuk cara berpikir dan cara beroperasi. Tanpa perubahan internal demikian, organisasi tidak dapat berharap untuk mengasah kemampuan-
nya mengidentifikasi serta beradaptasi dan melakukan perubahan lingkungan. 3. Mempraktikkan manajemen strategik, terus meningkatkan hubungan atau
bidang penghubung antara strategi apa yang dilakukan organisasi di pasar dengan organisasi apa yang terjadi dalam organisasi.
Ketiga tugas ini saling berkaitan dalam manajemen dan akan menentukan apakah organisasi dapat berhasil saat ini dan memantapkan posisinya di masa mendatang
Fahey dan Randall, 1996. Menurut Nisjar dan Winardi 1997, manajemen strategik adalah suatu seni
dan ilmu dari penyusunan formulating, penerapan implementing dan evaluasi evaluating
keputusan-keputusan strategis
antar fungsi-fungsi
yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan-tujuan rnasa datang.
Manajemen strategik memungkinkan perusahaan mendasarkan keputusannya pada ramalan jangka panjang dan bukan pada reaksi yang datang seketika. Hal
ini memungkinkan perusahaan mengambil langkah-langkah lebih dini untuk menghadapi kecenderungan baru.
C. Analisis Kelayakan Investasi