Analisis Kelayakan Investasi TINJAUAN PUSTAKA

perencanaan jangka pendek seperti penyusunan anggaran Jauch dan Glueck, 1988. Untuk mengatasi perubahan dengan sukses, manajemen strategik harus mencakup tiga tugas yang saling berhubungan: 1. Mengelola strategi di pasar : mendesain, melaksanakan, dan mempertajam strategi yang menang di pasar yang terus berubah-ubah. Strategi adalah sarana bagi organisasi untuk menciptakan dan melakukan leverage perubahan di dalam dan di sekitar pasar. 2. Mengelola organisasi: mengkonfigurasi kembali organisasi secara berkelanjutan, termasuk cara berpikir dan cara beroperasi. Tanpa perubahan internal demikian, organisasi tidak dapat berharap untuk mengasah kemampuan- nya mengidentifikasi serta beradaptasi dan melakukan perubahan lingkungan. 3. Mempraktikkan manajemen strategik, terus meningkatkan hubungan atau bidang penghubung antara strategi apa yang dilakukan organisasi di pasar dengan organisasi apa yang terjadi dalam organisasi. Ketiga tugas ini saling berkaitan dalam manajemen dan akan menentukan apakah organisasi dapat berhasil saat ini dan memantapkan posisinya di masa mendatang Fahey dan Randall, 1996. Menurut Nisjar dan Winardi 1997, manajemen strategik adalah suatu seni dan ilmu dari penyusunan formulating, penerapan implementing dan evaluasi evaluating keputusan-keputusan strategis antar fungsi-fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan-tujuan rnasa datang. Manajemen strategik memungkinkan perusahaan mendasarkan keputusannya pada ramalan jangka panjang dan bukan pada reaksi yang datang seketika. Hal ini memungkinkan perusahaan mengambil langkah-langkah lebih dini untuk menghadapi kecenderungan baru.

C. Analisis Kelayakan Investasi

Analisis finansial merupakan suatu analisis yang membandingkan antara biaya dengan manfaat yang diperoleh untuk menentukan apakah suatu proyek akan menguntungkan selama proyek tersebut dijalankanumur ekonomis proyek Gittinger, 1986. Pada analisis finansial, variabel yang digunakan adalah biaya aktual dari semua proses yang dilakukan. Analisis dilakukan dengan membuat aliran kas atau jumlah pengeluaran dan jumlah penerimaan, baik yang telah terjadi maupun yang diproyeksikan di masa mendatang. Evaluasi manfaat dan biaya dimasa lalu, harus dikonversikan terlebih dahulu dengan menggunakan compound factors yaitu 1+i t . Manfaat dan biaya yang diproyeksikan di masa mendatang, dikonversikan kedalam nilai saat ini atau present value dengan menggunakan discount factors 1+i -t . Kriteria kelayakan usaha dinilai dari beberapa parameter yaitu Net Present Value NPV, rasio pengembalian investasi pay back periodePBP, dan tingkat pengembalian internal Internal Rate of ReturnIRR. Analisis aliran kas dilakukan untuk mengetahui besarnya arus kas yang diperoleh dari selisih manfaat dan biaya. Nilai manfaat sekarang neto NPV merupakan nilai selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa mendatang Husnan dan Suwarsono, 1999. Tingkat pengembalian internal IRR merupakan tingkat bunga maksimum yang dapat dibayar oleh kegiatan usaha untuk sumberdaya yang digunakan. Nilai IRR dinyatakan dalam persen dan merupakan tolok ukur keberhasilan proyek. Metode analisis kelayakan usaha yang digunakan adalah : 1. Pay Back Period PBP Metode PBP digunakan untuk menganalisis waktu yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas Umar, 2007. Nilai PBP merupakan rasio antara keuntungan dan biaya dengan nilai sekarang. 2. Net Present Value NPV Metode NPV digunakan untuk menganalisis keuntungan yang akan diperoleh selama umur investasi. Nilai NPV merupakan jumlah nilai penerimaan arus tunai pada waktu sekarang dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan selama waktu tertentu. Kriteria NPV Gittinger, 1986 sebagai berikut : a. NPV 0, maka proyek menguntungkan dan layak dilaksanakan b. NPV = 0, maka proyek tidak untung, tetapi juga tidak rugi manfaat yang diperoleh hanya cukup untuk menutupi biaya yang dikeluarkan sehingga pelaksanaan proyek dilakukan berdasarkan penilaian subyektif pengambil keputusan c. NPV 0, maka proyek rugi dan lebih baik untuk tidak dilaksanakan 3. Internal Rate of Return IRR Persentase keuntungan yang diperoleh atau investasi bersih dari suatu proyek, atau tingkat diskonto yang dapat membuat arus penerimaan bersih sekarang dari investasi NPV sama dengan nol disebut IRR. Jika nilai IRR lebih besar dari tingkat diskonto saat ini, maka proyek layak untuk dilaksanakan. Jika nilai IRR lebih kecil dari tingkat diskonto saat ini, maka proyek tersebut tidak layak untuk dilaksanakan Gray dalam Latifah et al, 2009.

D. Matriks SWOT