Harta lancar perusahaan dari tahun 2007 mengalami penurunan per Desember 2009 sebesar kurang lebih 50 Tabel 8. Piutang usaha
cenderung menurun dari tahun ke tahun dengan penjualan yang terus meningkat. Pada Desember 2009 piutang usaha hanya sebesar 21,6 turun
dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 22,5, artinya pembayaran pelanggan cukup lancar. Pada tahun 2009 harta tetap perusahaan terlihat
mengalami peningkatan dari Rp 24.405 juta pada 2008 menjadi Rp 33.265 juta. Peningkatan ini terjadi dari pembelian tanah, bangunan, mesin dan
peralatan, kendaraan serta inventaris kantor sebesar + Rp 7 milyar. Hutang lancar meningkat tidak terlalu signifikan yang berasal dari peningkatan
hutang usaha + sebesar Rp 1 milyar. Sementara hutang jangka panjang menurun dari tahun ke tahun seiring dengan pembayaran angsuran pokok
pinjaman ke bank, dimana selama ini perusahaan selalu melaksanakan kewajiban pembayaran dengan cukup baik dan tidak pernah menunggak.
Tabel 8. Neraca perusahaan dalam juta rupiah Keterangan
2006 2007
2008 2009
Total harta lancar 19.275
33.608 29.048
29.082 Total harta tetap
15.063 21.621
24.405 33.265
Total hutang lancar 6.343
27.233 25.241
27.004 Total hutang jangka
panjang 12.353
9.632 8.742
11.662 Total modal
15.280 18.320
19.046 22.881
Total asset 34.338
55.229 53.453
62.347
B. Identifikasi Faktor Strategi Internal dan Eksternal
Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal perusahaan berupa kekuatan dan kelemahan dan kondisi eksternal perusahaan yang meliputi
peluang dan ancaman yang berpengaruh terhadap pengembangan usaha, selanjutnya diidentifikasi dan dievaluasi. Hasil analisis dituangkan dalam
Matriks IE untuk memetakan posisi perusahaan dan dengan matriks SWOT akan dirumuskan alternatif strategi yang dapat diimplementasikan sesuai
posisi perusahaan.
Hasil identifikasi dan evaluasi terhadap faktor strategi internal kekuatan dan kelemahan, serta faktor eksternal peluang dan ancaman dapat dijabarkan
sebagai berikut : a. Kekuatan
1 Kualitas tenaga kerja yang dimiliki Mengolah sampah plastik adalah sebuah harga mutlak, karena
plastik tidak bisa diuraikan oleh tanah. Hal ini bisa mengurangi krisis sampah plastik. Salah satunya adalah mengolah sampah plastik
menjadi biji plastik sehingga bisa dimanfaatkan kembali menjadi produk yang bermanfaat. Untuk itu, seorang pekerja dalam perusahaan
harus memiliki kompetensi tinggi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara optimal, agar dapat meningkatkan efektivitas
perusahaan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Dengan jumlah tenaga kerja yang banyak serta tingkat pendidikan dan
keahlian yang memadai dalam mendukung proses produksi di PT. MBC, merupakan sebuah kekuatan besar dalam menjamin
keberhasilan perusahaan untuk maju dan berkembang. 2 Kualitas produk yang baik
Menghasilkan produk bermutu merupakan langkah awal dalam mengembangkan dan memelihara keunggulan produk dalam
persaingan bisnis.
Mutu merupakan
kesesuaian serangkaian
karakteristik produk dengan standar yang ditetapkan perusahaan berdasarkan syarat, kebutuhan dan keinginan konsumen Muhandri
dan Kadarisman, 2006. PT. MBC sendiri yang saat ini bergerak dalam pengolahan botolkemasan plastik menjadi keping plastik flake
menghasilkan PET Giling dan Popcorn. Produk plastik PET yang dihasilkan sudah memenuhi ketentuanstandar, bersifat jernih, kuat dan
memiliki daya penahan gas dan kelembapan yang baik. Kemampuan plastik ini untuk menampung karbon dioksida karbonasi membuatnya
ideal untuk digunakan sebagai botol-botol minuman ringan bersoda atau botol air minum kemasan.
3 Penggunaan teknologi modern Dukungan teknologi plastik modern sangat berpengaruh terhadap
peningkatan target pertumbuhan konsumsi plastik. Munculnya teknologi daur ulang plastik yang lebih modern dapat diadopsi
perusahaan untuk meningkatkan produktivitasnya. Penelitian untuk daur ulang plastik biasa dilakukan oleh lembaga penelitian pemerintah,
perguruan tinggi atau perusahaan plastik. 4 Sumber daya keuangan memadai
Sektor keuangan yang terdiversifikasi dengan baik, yang memiliki bank maupun lembaga keuangan non-bank LKNB 1 yang
sehat merupakan kunci untuk mendukung tujuan pembangunan yang telah diuraikan oleh Pemerintah Indonesia, yaitu peningkatan
pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja yang lebih luas, dan perbaikan taraf hidup bagi rakyat Indonesia. Bank dan LKNB sama-
sama merupakan unsur kunci untuk sistem keuangan yang sehat dan stabil, saling melengkapi dan menawarkan sinergi.
PT. MBC dalam menjalankan kegiatan perusahaan sebagian besar bersumber dari bank. Perusahaan menjadi Debitur BNI Sejak
bulan Juni 2007 dengan Fasilitas KMK sebesar Rp 15 Milyar dan KI sebesar Rp 5 Milyar. Hingga September 2009 posisi pinjaman PT
Mitra Bangun Cemerlang adalah 1 KMK Maksimum Rp 15 Milyar, outstanding Rp 14.937.227.358 dengan mutasi rata-rata perbulan di
rekening Rp 1 80 juta atau 1,27 dari Maksimum fasilitas; 2 KI Maksimum Rp 5 Milyar, outstanding Rp 2.275. 000.000 berjalan
sesuai dengan schedule dan akan lunas Juni 2011. Selain itu, PT MBC memiliki pinjaman kendaraan di Bank BCA
dengan outstanding sebesar Rp 152.822.809 dan Rp 152.822. 809 yang berada dalam kolektibilitas golongan 1 lancar. PT MBC
menjadi nasabah giran di Bank BCA dan Permata dengan aktivitas terbesar di BCA. Rinciannya adalah 1 Bank BCA Rupiah dengan
saldo per 30 September 2009 sebesar Rp 238.370.722,38 dan mutasi rata-rata per bulan sebesar Rp 4,7 Milyar; 2 Bank BCA USD dengan
saldo per 30 September 2009 sebesar USD 160.501,41 dan mutasi rata- rata per bulan sebesar USD 670,000; 3 Bank Permata dengan saldo
per 30 September 2009 Rp 6.213.828. Disamping ada rekening an pemilik sebagai rekening operasional PT. MBC yang berada di Bank
BCA. Dari gambaran dana keuangan PT. MBC di atas, dapat
disimpulkan bahwa keuangan perusahaan cukup kuat untuk mendanai operasional perusahaan.
5 Loyalitas karyawan tinggi Faktor manusia merupakan faktor yang berperan penting dalam
melaksanakan proses pencapaian tujuan perusahaan, oleh karena itu penting bagi perusahaan untuk selalu meningkatkan kualitas sumber
daya manusia SDM baik secara individu maupun sebagai tim kerja dalam perusahaan. Prestasi kerja adalah salah satu tolak ukur kualitas
SDM, namun perusahaan sering dihadapkan masalah yaitu rendahnya prestasi kerja karyawan, banyak faktor yang mempengaruhi prestasi
kerja karyawan dan salah satunya adalah loyalitas karyawan. Loyalitas merupakan suatu sikap yang timbul sebagai akibat keinginan untuk
setia dan berbakti baik itu pada pekerjaannya, kelompok, atasan maupun pada perusahaannya, hal ini menyebabkan seseorang rela
berkorban demi memuaskan pihak lain atau masyarakat. Keinginan seseorang untuk berbakti inilah yang membuat seseorang bekerja tanpa
menghiraukan besarnya imbalan tetapi yang lebih penting lagi ialah hasil kerja yang menjadi prestasi kerjanya.
b. Kelemahan
1 Mesin-mesin yang sudah lama Mesin-mesin yang sudah lama menyebabkan produktivitas
rendah. Hal ini dapat menyebabkan daya saing terhadap perusahaan lain menurun. Perusahaan harus melakukan program restrukturisasi
mesinperalatan industri untuk meningkatkan daya saing industri dengan produktivitas dan peremajaan peralatan.
2 Tidak ada strategi yang jelas Strategi dapat dikatakan suatu cara untuk mencapai sesuatu.
Tidak adanya strategi yang jelas menyebabkan perusahaan mengalami kesulitan dalam merumuskan arah pengembangan jangka panjang
perusahaan. Dalam pendekatan strategi, masa lalu memberikan pengalaman pembelajaran yang berguna untuk mensiasati masa depan
perusahaan. Misi yang komprehensif dan tegas akan memberikan kejelasan kemana arah organisasi akan melangkah, dengan cara
bagaimana organisasi berjalan untuk mencapai tujuan-tujuannya di masa depan.
3 Tidak ada regenerasi manajemen Tidak diragukan lagi dalam suatu organisasi, unsur manusia
man merupakan unsur utama di luar unsur-unsur lainnya dalam manajemen. Dari manusia lah unsur-unsur lain bersandar dan bergerak,
maka ketika tiada resources berupa manusia, maka proses administrasi dalam arti luas atau manajemen khususnya tidak berjalan.
Manusia sebagai figur sentral dalam manajemen, merupakan unsur yang harus dilestarikan atau dengan kata lain harus dijaga
ketersediaannya. Dalam hal ini ketersediaan akan kualitas maupun kuantitasnya. Banyak organisasi yang sebelumnya powerfull tiba-tiba
kolaps dan mati ketika ketersediaan resources bernama manusia ini tidak terpenuhi. Banyak organisasi mampu bertahan dalam himpitan
krisis moneter, suhu politik yang tidak bersahabat, atau tekanan dari pihak luar organisasi karena memiliki sistem kaderisasi yang baik.
Salah satu indikator sehatnya suatu organisasi adalah ketika terjadi peralihan generasiregenerasi organisasi dapat berjalan seperti
kondisi sebelumnya, bahkan lebih. Regenerasi dapat didefinisikan sebagai sutu perpindahan tongkat estafet dalam berorganisasi dari
generasi yang lebih senior ke generasi yang lebih junior. Dengan definisi senior dan junior sebagai peristilahan yang luas, bisa dari sisi
usia, tahun masuk menjadi anggota dalam suatu organisasi dan lainnya. Sedangkan kaderisasi merupakan suatu usaha yang dirintis
untuk mempersiapkan kader-kader penerus dalam suatu proses regenerasi. Dengan kata lain proses regenerasi merupakan suatu hal
yang pasti terjadi bilamana suatu organisasi hendak dipertahankan, tanpa melihat lebih dalam kualitas dari orang-orang yang terlibat
dalam proses regenerasi. Sedangkan kaderisasi cenderung kepada proses regenerasi yang telah direncanakan sebelumnya, utamanya dari
sisi kualitas. Sistem Kaderisasi telah melihat hal-hal kedepan terkait dengan resouces yang ada di organisasi, pos-pos mana yang harus
segera diisi dari kekosongan, termasuk didalamnya bagaimana mencetak kader-kader yang handal serta terampil dan berpengetahuan
dalam menjalankan organisasi sesuai pos-nya kelak. Regenerasi dan kaderisasi merupakan suatu term yang wajib dijadikan ingatan pertama
dan utama bagi bagian yang mengelola resource sumber daya manusia. Padanyalah dipertaruhkan masa depan organisasi, keberlangsungan
atau hidup matinya. Proses regenerasi bertujuan mentransfer kemampuan teknis
seperti teknik negosiasi negotiation skill, pembuatan proposal proposing technique, dan membuat pertemuan yang efektif effective
meeting. Selain
kemampuan teknis,
juga dilatih
untuk mengembangkan mentalpribadi organisatoris seperti bekerja dalam
tim work in team, proaktif, kemampuan curah gagasan brainstorming, dan mendengarkan aspirasi good listener. Dalam
PT. MBC sendiri dapat dikatakan tidak ada langkah konkrit dalam meregenerasi manajemennya.
4 Kurangnya pendelegasian tugas Organisasi perusahaan saat ini dinilai masih belum berjalan
secara profesional, dimana pemilik sepenuhnya memegang peran dalam menentukan semua kebijakan operasional perusahaan. Kegiatan
produksi yang dijalankan dinilai kurang fokus, dimana pada saat kegiatan produksi berjalan seringkali dibutuhkan suatu keputusan yang
harus diambil dilapangan, namun karena kurangnya pendelegasian tugas, maka keputusan tersebut dapat terunda. Sementara itu bila posisi
kepala pabrik dipegang dan dijalankan oleh seorang yang profesional dan bukan bagian dari pengurus perusahaan,
maka kegiatan produksi dapat berjalan lebih baik lagi.
5 Promosi produk yang lemah Promosi merupakan ujung tombak dalam pemasaran produk,
dengan kegiatan promosi produk dapat sampai ke konsumen, karena konsumen merupakan stakeholder utama yang menentukan suatu
bisnis bisa survive atau tidak. Promosi merupakan sebuah aktivitas menawarkan produk atau jasa yang bertujuan menarik orang lain untuk
membeli, menggunakan atau bahkan hanya melirik produk atau jasa yang ditawarkan Triadi, 2005. Menurut Boyd, et al 2000, promosi
diartikan sebagai upaya membujuk orang untuk menerima produk, konsep dan gagasan.
Program pemasaran yang biasa dikembangkan oleh suatu perusahaan antara lain penggunaan iklan, penjualan pribadi, promosi
penjualan dan hubungan masyarakat. PT. MBC sendiri dalam aktivitas promosi dirasa belum maksimal. Saat ini kegiatan promosi telah
dilakukan berupa penjualan produk langsung ke konsumen.
c. Peluang
1 Diversifikasi produk Nama plastik mewakili ribuan bahan yang berbeda sifat fisis,
mekanis, dan kimia. Secara garis besar plastik dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yakni plastik yang bersifat thermoplastic
dan yang bersifat thermoset. Thermoplastic dapat dibentuk kembali dengan mudah dan diproses menjadi bentuk lain, sedangkan jenis
thermoset bila telah mengeras tidak dapat dilunakkan kembali. Plastik yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah
dalam bentuk thermoplastic. Produk akhir merupakan bahan baku benang polyester sehingga perusahaan dapat mengembangkan usaha ke
arah produksi benang.
2 Pertumbuhan pasar yang sangat cepat Pertumbuhan pasar yang sangat cepat disebabkan oleh semakin
terbukanya perdagangan dunia. Hal tersebut merupakan suatu peluang bagi perusahaan untuk meningkatkan penjualan dengan cara
meningkatkan kapasitas produksi. 3 Terbukanya pemanfaatan limbah daur ulang
Pemanfaatan limbah plastik merupakan upaya menekan pembuangan plastik seminimal mungkin dan dalam batas tertentu
menghemat sumber daya dan mengurangi ketergantungan bahan baku impor. Pemanfaatan limbah plastik dapat dilakukan dengan pemakaian
kembali reuse maupun daur ulang recycle. Di Indonesia, pemanfaatan limbah plastik dalam skala rumah tangga umumnya
adalah dengan pemakaian kembali dengan keperluan yang berbeda, misalnya tempat cat yang terbuat dari plastik digunakan untuk pot atau
ember. Sisi jelek pemakaian kembali, terutama dalam bentuk kemasan adalah sering digunakan untuk pemalsuan produk seperti yang
seringkali terjadi di kota-kota besar. Pemanfaatan limbah plastik yang semakin berkembang pesat saat
ini, ditambah dukungan teknologi yang modern, membuka peluang bagi para pengusaha untuk melakukan pengembangan usaha dalam
memanfaatkan limbah daur ulang. 4 Pertumbuhan perumahan sebagai sumber bahan baku
Potensi limbah plastik sebagai bahan komoditas mulai disadari para pelaku bisnis di Indonesia. Terbukti dengan munculnya industri-
industri daur ulang plastik di berbagai kota besar di Indonesia. Tidak hanya membawa dampak positif bagi lingkungan, daur ulang plastik,
juga dapat membuka lapangan kerja baru, seperti tenaga sortir plastik, tenaga giling, tenaga pengepakan sampai staf administrasi dan
keuangan. Hanya saja industri ini sering terbentur kendala bahan baku
akibat belum adanya kebijakan dari pemerintah untuk mengikut sertakan masyarakat sebagai konsumen untuk ikut berperan dalam daur
ulang sampah.
Dengan semakin
banyaknya proyek-proyek
pengembang untuk perumahan, secara tidak langsung akan memberikan peluang dalam penyediaan bahan baku. Bila dapat
dikoordinir, sampah perumahan berupa plastik dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan bahan baku industri pengolahan limbah plastik.
5 Hubungan baik dengan pemasok bahan baku Pemasok bahan baku untuk PT. MBC adalah supplier dari
berbagai daerah dan selama ini tidak mengalami masalah karena kualitas hubungan dengan pihak-pihak terkait tersebut selama ini
terjalin dengan sangat baik.
d. Ancaman
1 Banyaknya pesaing baru Industri plastik yang ada di hulu, sekitar 100 perusahaan lebih
banyak mendaur ulang sampah plastik. Industri plastik yang di hilir, yang murni memproduksi aneka produk plastik, tercatat sekitar 4.000
perusahaan
www.antaranews.com
. Untuk perusahaan sejenis yang
merupakan pesaing terdekat adalah PT. Sky Harvest yang berlokasi di Pasar Kemis Tangerang. Untuk mengatasi kendala dalam pasokan
bahan baku terkait dengan persaingan, perusahaan memberikan mesin press ke beberapa supplier perusahaan yang berada di Pekanbaru,
Surabaya dan kota besar lainnya, sehingga supplier memiliki keterikatan dengan PT. MBC. Biaya untuk pembelian mesin press
tersebut nantinya dipotong dari bonus yang akan diperoleh supplier dari setiap jumlah bahan baku plastik yang dikirim ke PT. MBC.
2 Tingginya posisi tawar konsumen Dalam industri pengolahan limbah plastik, posisi tawar dari
pembeli cukup tinggi. Dalam hal ini pembeli dapat melakukan pilihan produk serupa dari beberapa perusahaan yang memproduksi barang
sejenis. Untuk itulah setiap perusahaan harus mempunyai strategi yang baik untuk mendapatkan pelanggan. Hal ini bisa melalui mutu produk
yang baik, harga yang bersaing, pilihan produk yang cukup variatif dan hubungan baik dengan pelanggan.
Kekuatan posisi tawar dari pembeli harus segera diantisipasi oleh PT. MBC. Hal ini untuk menjaga loyalitas konsumen pengguna bahan
baku olahan plastik, di samping menjaga persaingan dengan perusahaan sejenis. PET giling hasil olahan PT. MBC memiliki
kualitas yang hampir sama dengan beberapa produk yang ada di pasar, tetapi harga produk dari PT. MBC ditawarkan lebih murah daripada
beberapa produk lainnya yang ada di pasar. 3 Perubahan selera konsumen
Konsumen semakin menyadari akan pentingnya gaya hidup sehat. Munculnya isu tentang kelemahan kemasan plastik yang
berdampak negatif pada kesehatan menyebabkan konsumen mulai melihat alternatif kemasan lain selain plastik. Hal ini menyebabkan
perusahaan harus lebih kreatif untuk dapat menciptakan produk plastik dengan kualitas foodgrade dan degradable.
4 Munculnya isu lingkunganpolusi terhadap lingkungan Limbah plastik merupakan masalah yang sudah dianggap serius
bagi pencemaran lingkungan, khususnya terhadap pencemaran tanah. Salah satu solusi yang dapat diterapkan dalam penanganan limbah atau
sampah plastik ini adalah dengan mendaur ulang. Dalam menyelesaikan semua isu yang berkenaan dengan manajemen sampah,
dibutuhkan sebuah pendekatan secara holistik yang memandang keseluruhan sebagai sebuah sistem Vesilind et al, 2003 dalam Pratiwi,
2009. Untuk itu dibutuhkan sebuah sistem pengelolaan yang terintegrasi, dimana seluruh elemen yang ada pada sistem turut
berpartisipasi aktif. Pengelolaan sampah plastik yang disusun dapat berupa sebuah sistem terintegrasi dengan pendekatan ergonomi total,
yaitu integrasi antara ergonomi mikro dan makro. Integrasi keduanya membawa kerangka kerja dalam mengoptimalkan kesesuaian antara
manusia, teknologi dan organisasional. Hasil yang akan diperoleh antara lain sistem pengelolaan sampah plastik terintegrasi.
Dengan meningkatkan peran serta masyarakat melalui sosialisasi melalui media poster maupun pemberian insentif, teknologi
pengolahan sampah plastik, fasilitas pendukung, pengolahan sampah plastik, rancangan stasiun kerja yang mempertimbangkan faktor
ergonomis, serta sistem manajerial dengan memanfaatkan TPS sebagai tempat pengolahan sampah, sedikit banyak akan menghilangkan isu
negatif dari kegiatan pengolahan sampah plastik. 5 Kebijakan pemerintah tentang impor bahan baku plastik
Potensi limbah plastik sebagai bahan komoditas mulai disadari para perlaku bisnis di Indonesia. Hanya saja industri ini sering
terbentur kendala bahan baku akibat belum adanya kebijakan dari pemerintah untuk mengikut sertakan masyarakat sebagai konsumen
untuk ikut berperan dalam daur ulang sampah. Pembuangan sampah yang tercampur seperti yang berlaku di Indonesia saat ini dapat
merusak dan mengurangi nilai dari material yang mungkin masih bisa dimanfaatkan lagi. Bahan-bahan organik dapat mengkontaminasi
bahan-bahan yang mungkin masih bisa didaur ulang. Selain itu, adanya Permendag No. 58 tahun 2008 dimana plastik
dikategorikan sebagai limbah berbahaya, menghambat perkembangan industri karena pasokan bahan baku domestik sangat terbatas 70
dari kebutuhan. Untuk itu dibutuhkan pasokan tambahan dari luar dan ini akan sulit dilakukan akibat adanya peraturan itu.
C. Analisis Kelayakan Usaha