Perumusan strategi a. Matriks Internal Factor Evaluation IFE dan External Factor

mengatasi kelemahan yang dimiliki serta menunjukkan kemampuan dalam meraih peluang dan mengatasi ancaman eksternalnya. 1 Matriks IFE Skor setiap faktor kunci pada matriks IFE dihasilkan dari perkalian antara bobot dan ratingnya. Dari hasil analisa terhadap semua faktor kunci internal, yang menjadi kekuatan utama perusahaan adalah kualitas tenaga kerja yang dimiliki dengan bobot sebesar 0,111 dan rating 4,000 sehingga diperoleh skor 0,444. Selain itu, faktor kekuatan lain yang dapat dimanfaatkan perusahaan adalah sumber daya keuangan memadai 0,422, kualitas produk yang baik 0,422, penggunaan teknologi modern 0,317 dan loyalitas karyawan tinggi 0,300. Kelemahan utama perusahaan ini adalah promosi produk yang lemah dengan bobot sebesar 0,072 dan rating 1,000 sehingga diperoleh skor 0,072, diikuti tidak ada strategi yang jelas 0,083. Selain itu, faktor kelemahan lain yang perlu mendapat perhatian adalah mesin- mesin yang sudah lama 0,111, tidak ada regenerasi manajemen 0,178 dan kurangnya pendelegasian tugas dengan skor 0,233. Secara lebih rinci hasil perhitungan faktor strategi internal dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Matriks IFE PT. MBC Faktor Internal Bobot a Rating b Skor axb Kekuatan : A. Kualitas tenaga kerja yang dimiliki B. Kualitas produk yang baik C. Penggunaan teknologi modern D. Sumber daya keuangan memadai E. Loyalitas karyawan tinggi 0,111 0,106 0,106 0,106 0,100 4,000 4,000 3,000 4,000 3,000 0,444 0,422 0,317 0,422 0,300 Kelemahan : A. Mesin-mesin yang sudah lama B. Tidak ada strategi yang jelas C. Tidak ada regenerasi menajemen D. Kurangnya pendelegasian tugas E. Promosi produk yang lemah 0,111 0,083 0,089 0,117 0,072 1,000 1,000 2,000 2,000 1,000 0,111 0,083 0,178 0,233 0,072 Total 1,000 2,583 Dari hasil analisis perhitungan faktor-faktor internal didapatkan total skor sebesar 2,583, nilai ini berada di atas rata-rata menunjukkan posisi internal perusahaan cukup kuat, dimana perusahaan memiliki kemampuan di atas rata-rata dalam memanfaatkan kekuatan dan mengantisipasi kelemahan internal. 2 Matriks EFE Sama halnya dengan matriks IFE, skor setiap faktor kunci pada matriks EFE dihasilkan dari perkalian antara bobot dan ratingnya. Diversifikasi produk merupakan peluang utama dengan bobot 0,106 dan rating 4,000 sehingga diperoleh skor sebesar 0,422. Faktor peluang lain yang dapat bermanfaat dalam mendukung perkembangan perusahaan adalah pertumbuhan pasar yang sangat cepat 0,400. Sementara itu, faktor yang menjadi ancaman utama perusahaan adalah adanya isu tentang polusi terhadap lingkungan dengan bobot 0,094 dan rating 2,000 sehingga diperoleh skor 0,189. Kebijakan pemerintah skor 0,244 juga merupakan ancaman yang harus diwaspadai yang dapat mempengaruhi perkembangan perusahaan di masa yang akan datang. Secara lebih rinci analisa faktor strategi eksternal dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Matriks EFE PT. MBC Faktor Eksternal Bobot a Rating b Skor axb Peluang : A. Diversifikasi produk B. Pertumbuhan pasar yang sangat cepat C. Terbukanya pemanfaatan limbah daur ulang D. Pertumbuhan perumahan sebagai sumber bahan baku E. Hubungan baik dengan pemasok bahan baku 0,106 0,100 0,100 0,111 0,100 4,000 4,000 3,000 3,000 2,000 0,422 0,400 0,300 0,333 0,200 Ancaman : A. Banyaknya pesaing baru B. Tingginya posisi tawar konsumen C. Perubahan selera konsumen D. Polusi terhadap lingkungan E. Kebijakan pemerintah tentang impor bahan baku plastik 0,083 0,100 0,083 0,094 0,122 4,000 3,000 3,000 2,000 2,000 0,333 0,300 0,250 0,189 0,244 Total 1,000 2,972 Dari hasil analisis faktor strategi eksternal didapatkan total skor matriks EFE sebesar 2,972. Nilai ini berada di atas rata-rata sebesar 2,500, menunjukkan bahwa perusahaan memiliki strategi efektif yang dapat memanfaatkan peluang dan meminimalkan ancamanpengaruh negatif eksternal.

b. Matriks IE

Penentuan posisi perusahaan yang menjadi dasar dalam menentukan strategi pada matriks IE didasarkan pada hasil total nilai matriks IFE yang diberi bobot pada sumbu x dan total nilai matriks EFE pada sumbu y David, 2006. Hasil analisa terhadap faktor kunci internal pada matriks IFE didapatkan nilai sebesar 2,583 dan matriks EFE sebesar 2,972 Gambar 6. Perpaduan dari kedua nilai tersebut menunjukkan bahwa strategi pemasaran terletak pada kuadran v, yaitu sel jaga dan pertahankan. Alternatif strategi yang dapat diterapkan berupa penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk David, 2006. Hasil matriks IE selanjutnya digunakan untuk merumuskan alternatif strategi dengan menggunakan matriks SWOT. T otal S ko r Fak tor S tr ategi Ek ster n al Total Skor Faktor Strategi Internal Kuat Rata-rata Lemah 4,0 3,0 2,0 Tinggi I II III Menengah IV V VI Rendah VII VIII IX Gambar 6. Matriks IE PT. MBC 3,0 2,0 1,0 1,0 2,583 2,972

c. Matriks SWOT

Pengembangan strategi pada matriks ini dilakukan sesuai hasil matriks IE, dimana posisi perusahaan terletak pada kuadran V. Perpaduan faktor strategi internal dan eksternal dilakukan dalam lingkup strategi penetrasi pasar, pengembangan produk dan pasar. Berdasarkan hasil analisis matriks IFE dan EFE maka dapat disusun matriks SWOT yang akan menghasilkan empat tipe strategi yang dapat dilakukan, yaitu strategi S-O, W-O, S-T dan W-T. Hasil analisis SWOT dapat dilihat pada Tabel 12. Strategi kekuatan – peluang SO 1. Mempertahankan dan meningkatkan kualitas produksi untuk meningkatkan daya saing produk S1,S2,S3,S4; O1,O2 Dari hasil pengamatan di lapangan, daya saing produk PT MBC lebih unggul dibanding perusahaan sejenis karena produk yang dihasilkan sebagian besar berkualitas ekspor. Dengan memaksimalkan sumber daya yang dimiliki dengan dukungan teknologi yang semakin canggih dapat dimanfaatkan perusahaan untuk meningkatkan mutu produk dalam rangka peningkatan daya saing. 2. Menciptakan produk baru untuk memperpanjang daur hidup produk sekaligus mengembangkan usaha S1,S3,S4,S5; O1,O2,O3,O5 Kekuatan dalam hal keterampilan yang dimiliki, kualitas produk, sumber daya keuangan yang memadai dan didukung teknologi modern, memungkinkan perusahaan untuk menciptakan produk baru dalam rangka mengembangkan usaha. Pengembangan produk juga dalam rangka memperpanjang daur hidup produk, yang berguna untuk membantu unit usaha menilai perubahan yang terjadi baik pada lingkungan internal maupun eksternal. Tabel 12. Matriks SWOT PT. MBC Faktor Internal Faktor Eksternal Kekuatan S 1. Kualitas tenaga kerja yang dimiliki 2. Kualitas produk yang baik 3. Penggunaan teknologi modern 4. Sumber daya keuangan memadai 5. Loyalitas karyawan tinggi Kelemahan W 1. Mesin-mesin yang sudah lama 2. Tidak ada strategi yang jelas 3. Tidak ada regenerasi manajemen 4. Kurangnya pendelegasian tugas 5. Promosi produk yang lemah Peluang O 1. Diversifikasi produk 2. Pertumbuhan pasar yang sangat cepat 3. Terbukanya pemanfaatan limbah daur ulang 4. Pertumbuhan perumahan sebagai sumber bahan baku 5. Hubungan baik dengan pemasok bahan baku Strategi S-O a. Mempertahankan dan meningkatkan kualitas produksi untuk meningkatkan daya saing produk S1,S2,S3,S4; O1,O2 b. Menciptakan produk baru untuk memper- panjang daur hidup produk sekaligus mengembangkan usaha S1,S3,S4,S5; O1,O2,O3,O5 Strategi W-O a. Meningkatkan kualitas SDM dan teknologi, serta kemampuan manajerial untuk mengantisipasi pertumbuhan pasar W1,W2,W4,W5,W6; O1,O2,O3,O4 b. Menjaga hubungan baik dengan pemasok bahan baku, sumber bahan baku, serta memperluas jangkauan distribusi dan pemasaran W3,W4; O2,O3,O5 Ancaman T 1. Banyaknya pesaing baru 2. Tingginya posisi tawar konsumen 3. Perubahan selera konsumen 4. Polusi terhadap lingkungan 5. Kebijakan pemerintah tentang impor bahan baku plastik Strategi S-T a. Membina dan meningkatkan hubungan baik dengan para pelanggan T1,T2,T3; S2,S5 b. Meningkatkan kemampuan produksi dengan dukungan teknologi modern untuk merespon selera konsumen, serta menekan tingkat polusi lingkungan S1,S2,S3, S4;T2,T3,T4,T5 Strategi W-T a. Menciptakan lingkungan kerja yang lebih kondusif agar dapat meningkatkan produktivitas W2,W3,W4; T1,T2,T3 b. Meningkatkan citra produk dan promosi dalam mengantisipasi masuknya pesaing baru W3,W4,W5; T1,T2,,T3 Strategi kelemahan – peluang WO 1. Meningkatkan kualitas SDM dan teknologi, serta kemampuan manajerial untuk mengantisipasi pertumbuhan pasar W1,W2,W4,W5,W6; O1,O2,O3,O4 Penerapan teknologi mutakhir dalam perusahaan pengolahan plastik merupakan suatu keharusan yang tidak bisa ditolak agar mampu bertahan dan bersaing dengan perusahaan lain. Peningkatan peralatan dan teknologi yang modern harus dibarengi dengan peningkatan mutu SDM. Pembinaan dan peningkatan SDM perlu terus menerus dilakukan untuk mengantisipasi perkembangan jaman yang senantiasa menuntut perubahan yang terus menerus dilakukan manajemen dengan tujuan akhirnya adalah menjawab kebutuhan dari pelanggan yang semakin beragam pula. Jika pembinaan SDM terus menerus dilakukan berarti akan mempengaruhi dalam peningkatan kepuasan konsumen yang jika hal ini sebaliknya dilakukan, maka akan berakibat pada penurunan kepuasan konsumen. Selain itu juga, peningkatan kualitas SDM berbanding lurus terhadap tingkat produktivitas kerja di perusahaan. Peningkatan SDM dapat dilakukan, diantaranya dengan pelatihan, baik dilakukan secara internal di perusahaan maupun eksternal di tempat-tempat pelatihankursus singkat atau tugas belajar di universitas. 2. Menjaga hubungan baik dengan pemasok bahan baku, sumber bahan baku, serta memperluas jangkauan distribusi dan pemasaran W3,W4; O2,O3,O5 Semakin kompetitif di pasar saat ini, mencari keuntungan kompetitif tidak hanya untuk memperluas pengembangan usaha, adalah kunci bagi kelangsungan hidup perusahaan juga penting. Pembayaran tepat waktu adalah kunci menjaga hubungan baik dengan pemasok dan pasokan yang berlanjut. Selain itu, hal lain yang dapat dilakukan adalah memelihara komunikasi yang baik dengan pemasok atau rekanan sebagai mitra strategis yang berperan menjamin ketersediaan pasokan barang dan jasa yang dibutuhkan untuk kelancaran operasi perusahaan, memberikan perlakuan yang sama terhadap seluruh pemasok atau rekanan, serta bersikap jujur dan adil serta beretika dalam berbisnis dengan pemasok atau rekanan. Dengan terciptanya hubungan yang harmonis dengan para pemasok, maka akan terjamin dalam proses produksi dan memungkinkan dapat memperluas daerah pemasaran. Strategi kekuatan – ancaman ST 1. Membina dan meningkatkan hubungan baik dengan para pelanggan T1,T2,T3; S2,S5 Konsumen merupakan aset berharga yang harus dijaga dan dipertahankan. Dengan semakin banyakya perusahaan sejenis yang bermunculan menyebabkan posisi tawar konsumen semakin kuat. Kekuatan bersaing pembeli bisa bergerak dari posisi lemah sampai kuat. Pembeli berada dalam posisi makin kuat jika biaya pindah ke penjual lain, merek lain, atau barang substitusi tidak sulit dan murah. Untuk itu perlu dilakukan tindakan antisipasi untuk menjaga hubungan baik dengan konsumen agar konsumen tetap loyal, diantaranya dengan mempertahankan dan meningkatkan mutu produk dan bila perlu menghubungi customer secara langsung bila ada informasi atau sesuatu yang baru dari produk yang dihasilkan. Juga dapat dilakukan strategi lain, seperti membuat produk yang berbeda, sehingga pembeli tidak dapat pindah ke penjual lain, memberikan harga yang lebih murah diskon pada pembeli utama dengan jumlah pembelian yang besar, barang yang berkualitas dan bergengsi, pemberian garansi dan hadiah, serta peningkatan kinerja yang lebih sesuai dengan keinginan konsumen. 2. Meningkatkan kemampuan produksi dengan dukungan teknologi modern untuk merespon selera konsumen, serta menekan tingkat polusi lingkungan S1,S2,S3,S4; T2,T3,T4,T5 Dengan memiliki tenaga kerja yang handal dan mampu menghasilkan produk bermutu, serta didukung oleh teknologi modern, memungkinkan PT MBC untuk meningkatkan kapasitas produksinya dengan tetap menjaga mutu produk dan sesuai spesifikasi yang diharapkan konsumen, serta ramah lingkungan, berbeda dengan produk pesaingnya. Strategi kelemahan – ancaman WT 1. Menciptakan lingkungan kerja yang lebih kondusif agar dapat meningkatkan produktivitas W2,W3,W4; T1,T2,T3 Sistem pendelegasian tugas dan regenerasi manajemen harus ditingkatkan agar lingkungan kerja menjadi nyaman, membuat tenaga kerja menjadi kerasan untuk tetap bekerja di tempat itu, bahkan akan semakin giat lagi. 2. Meningkatkan citra produk dan promosi dalam mengantisipasi masuknya pesaing baru W3,W4,W5; T1,T2,T3 Menjaga dan meningkatkan mutu produk sesuai spesifikasi yang diminta, serta variasi produk yang khas, dapat membawa citra positif dan meningkatkan brand image perusahaan.

d. Analisis Matriks QSP

Matriks QSP digunakan untuk menentukan strategi prioritas dari hasil evaluasi dan analisis secara objektif alternatif strategi yang dihasilkan dari matriks SWOT. Alternatif-alternatif strategi dimaksud adalah sebagai berikut: 1 Mempertahankan dan meningkatkan kualitas produksi untuk meningkat- kan daya saing produk 2 Menciptakan produk baru untuk memperpanjang daur hidup produk sekaligus mengembangkan usaha 3 Meningkatkan kualitas SDM dan teknologi, serta kemampuan manajerial untuk mengantisipasi pertumbuhan pasar 4 Menjaga hubungan baik dengan pemasok bahan baku, sumber bahan baku, serta memperluas jangkauan distribusi dan pemasaran 5 Membina dan meningkatkan hubungan baik dengan para pelanggan 6 Meningkatkan kemampuan produksi dengan dukungan teknologi modern untuk merespon selera konsumen, serta menekan tingkat polusi lingkungan 7 Menciptakan lingkungan kerja yang lebih kondusif agar dapat meningkatkan produktivitas 8 Meningkatkan citra produk dan promosi dalam mengantisipasi masuknya pesaing baru Berdasarkan hasil analisis dengan matriks QSP Lampiran 7, strategi yang paling tepat untuk diimplementasikan adalah meningkatkan kemampuan produksi dengan dukungan teknologi modern untuk memenuhi permintaan konsumen, dan menekan tingkat polusi lingkungan. Strategi ini mencapai nilai daya tarik tertinggi di antara alternatif strategi lainnya 5,800. Alternatif strategi yang dihasilkan dapat dikategorikan atas tiga kelompok besar, yaitu manajemen, pemasaran dan produksi. Pengelompokkan kategori dilakukan untuk memudahkan pihak-pihak terkait dalam melakukan antisipasi dan perubahan yang dianggap perlu dalam meningkatkan kinerja, serta merumuskan strategi yang harus diambil dan dapat diimplementasikan. Urutan prioritas strategi serta pengelompokkan strategi dari hasil matriks QSP selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Urutan prioritas strategi berdasarkan matriks QSP pada PT. MBC Alternatif strategi Total nilai daya tarik Urutan prioritas Formulasi strategi Manajemen Meningkatkan kualitas SDM dan teknologi, serta kemampuan manajerial untuk mengantisipasi pertumbuhan pasar 5,272 3 WO 1 Membina dan meningkatkan hubungan baik dengan para pelanggan 5,244 5 ST 1 Menjaga hubungan baik dengan pemasok bahan baku, sumber bahan baku, serta memperluas jangkauan distribusi dan pemasaran 4,922 7 WO 2 Pemasaran Mempertahankan dan meningkatkan kualitas produksi untuk meningkatkan daya saing produk 5,374 2 SO 1 Meningkatkan citra produk dan promosi dalam mengantisipasi masuknya pesaing baru 5,256 4 WT 2 Menciptakan produk baru untuk memperpanjang daur hidup produk sekaligus mengembangkan usaha 5,172 6 SO 2 Produksi Meningkatkan kemampuan produksi dengan dukungan teknologi modern untuk merespon selera konsumen, serta menekan tingkat polusi lingkungan 5,800 1 ST 2 Menciptakan lingkungan kerja yang lebih kondusif agar dapat meningkatkan produktivitas 4,594 8 WT 1 KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Hasil identifikasi dan evaluasi terhadap kondisi internal, didapatkan faktor yang menjadi kekuatan utama perusahaan adalah keterampilan yang dimiliki, sedangkan promosi merupakan kelemahan utamanya. Untuk faktor eksternal, yang menjadi peluang utamanya adalah diversifikasi produk dan faktor polusi terhadap lingkungan menjadi ancaman utama. 2. Hasil perhitungan analisis keuangan menunjukkan bahwa kinerja perusahaan baik dan layak untuk dikembangkan. 3. Hasil analisis dengan matriks SWOT memberikan alternatif strategi yang dapat diterapkan, selanjutnya dengan matriks QSP didapatkan strategi yang tepat untuk diimplementasikan sesuai dengan kondisi perusahaan, yaitu meningkatkan kemampuan produksi dengan dukungan teknologi modern untuk memenuhi permintaan konsumen, serta menekan tingkat polusi lingkungan. Strategi ini merupakan perpaduan antara aspek manajemen dan teknologi.

B. Saran

1. Kegiatan promosi produk agar lebih ditingkatkan untuk menciptakan brand image dan membentuk citra positif pada produk yang dihasilkan. 2. Diperlukan penataan kembali sistem manajemen perusahaan agar tercipta komunikasi dua arah dengan seluruh karyawan sehingga pendelegasian tugas dapat berjalan efektif. 3. Untuk menjaga keberlangsungan produksi, diperlukan tindakan antisipasi terhadap kemungkinan kelangkaan bahan baku, diantaranya dengan meningkatkan kerjasama dengan pemasok bahan baku dan membuka jalur distribusi baru dalam pengadaan bahan baku. PENGEMBANGAN USAHA PENGOLAHAN PLASTIK BEKAS DI PT. MITRA BANGUN CEMERLANG, TANGERANG MUHAMMAD EVAN ZULKARNAIN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011