dikeluarkan untuk kultivasi menyebabkan tingginya biaya produksi. Hal ini sangat tidak menguntungkan jika ingin mengembangkan dalam jumlah yang besar.
Mahalnya harga media untuk pertumbuhan mikroalga dapat diatasi dengan menggantikan media f2 dengan media lain yang harganya lebih terjangkau.
Menurut Lopez-Elias et al. 2005 diatom mungkin dapat dikultivasi di luar ruangan dan menggunakan media yang lebih murah, yaitu menggunakan pupuk
yang telah dimodifikasi. Larastri 2006 dalam penelitiannya menyebutkan bahwa diatom dapat tumbuh dalam media pupuk NPSi. Informasi mengenai kandungan
biokimia dari C. gracilis yang ditumbuhkan di luar ruangan menggunakan media pupuk masih sangat jarang ditemukan. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian
tentang kandungan biokimia dari C. gracilis yang dikultivasi di luar ruangan menggunakan media pupuk NPSi.
1.2 Tujuan
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk: 1
Menentukan kurva pertumbuhan C. gracilis yang dikultivasi di luar ruangan dengan menggunakan medium pupuk NPSi.
2 Menentukan komponen kimia dari C. gracilis yang meliputi: lemak, air,
abu, protein, karbohidrat, asam lemak, mineral, dan kandungan komponen
bioaktif
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi dan Klasifikasi Chaetoceros gracilis
Chaetoceros gracilis merupakan mikroalga yang memiliki dinding sel yang dibentuk dari silika. Karotenoid dan diatomin merupakan pigmen yang
dominan pada Chaetoceros gracilis. Toleransi terhadap salinitas sangat lebar, yaitu 6-
50‰. Kisaran salinitas 17-25‰ merupakan salinitas optimal untuk pertumbuhannya. Salinitas minimum untuk pertumbuhan mikroalga ini adalah
6‰ Isnansetyo dan Kurniastuty 1995. Chaetoceros gracilis disebut dengan golden
–brown algae karena kandungan pigmen dalam tubuhnya lebih banyak pigmen kuning daripada pigmen
hijau. Apabila pada perairan tertentu populasi mikroalga ini padat, maka perairan tersebut akan terlihat berwarna coklat muda Arinardi 1997.
Klasifikasi Chaetoceros gracilis Bold Wayne 1985 adalah sebagai berikut:
Filum : Chrysophyta
Kelas : Bacillariophyceae
Ordo : Centricae
Subordo : Biddulphioidae
Famili : Chaetoceraceae
Genus : Chaetoceros
Spesies : Chaetoceros gracilis
Chaetoceros gracilis berbentuk sel tunggal tidak berantai dan bercangkang cembung. Ukuran Chaetoceros berkisar 2-20 µm, serta memiliki setae
alat gerak. Setae mula-mula muncul pada sudut-sudutnya, membentuk kurva dan kemudian menjadi paralel bentuknya. Aukospora terdapat di tengah-tengah sel
induk yang bercangkang kasar, serta memiliki panjang apikal axisnya sebesar 6-10 µm. Bentuk sel dari Chaetoceros gracilis dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Chaetoceros gracilis Sumber : http:nria.fra.affrc.go.jpbiologybiology5.jpg
2.2 Pertumbuhan Mikroalga
Kultivasi mikroalga pada media yang terbatas terdiri dari beberapa fase pertumbuhan. Fase pertumbuhan tersebut meliputi fase lag, fase eksponensial,
fase penurunan laju pertumbuhan, fase stasioner, dan fase kematian Fogg 1975. Fase pertumbuhan tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Fase pertumbuhan sel alga Fogg 1975 1 fase lag ; 2 Fase eksponensial; 3 Fase deklinasi; 4 Fase stasioner;
5 Fase kematian a Fase lag ditandai dengan peningkatan populasi yang tidak terlalu nyata. Fase ini
juga disebut dengan fase adaptasi karena sel mikroalga sedang beradaptasi terhadap media pertumbuhannnya Fogg 1975.
b Fase eksponensial ditandai dengan tingginya laju pertumbuhan. Hal ini terjadi karena mikroalga sedang aktif berkembangbiak Fogg 1975.
c Fase penurunan laju pertumbuhan deklinasi ditandai dengan penurunan laju pertumbuhan. Hal ini terjadi karena kekurangan nutrisi nitrogen
dan pospat, menurunnya konsentrasi CO
2
dan O
2
dan kenaikan pH medium Diharmi 2001.
d Fase stasioner, pada fase ini pertambahan jumlah populasi seimbang dengan laju kematian sehingga seperti tidak ada penambahan populasi. Pertumbuhan
sel yang baru juga dihambat dengan keberadaan sel yang telah mati dan faktor pembatas lainnya Fogg 1975.
e Fase kematian ditandai dengan penurunan produksi biomassa karena kematian dan sel lisis Vonshak 1985 diacu dalam Diharmi 2001.
2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Mikroalga