1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fitoplankton merupakan tumbuhan yang amat banyak ditemukan di semua perairan, tetapi karena ukurannya yang sangat kecil maka sukar dilihat
keberadaanya Nontji 2005. Fitoplankton juga sering disebut sebagai pembuka kehidupan di planet bumi ini. Hal ini sesuai dengan sifatnya yang autotrof
sehingga mampu merubah unsur hara anorganik menjadi bahan organik dan penghasil oksigen yang sangat mutlak diperlukan bagi kehidupan makhluk hidup
yang lebih tinggi tingkatannya Isnansetyo Kurniastuty 1995. Mikroalga merupakan salah satu biota perairan yang memiliki potensi
yang tinggi
untuk dikembangkan.
Salah satu
jenisnya adalah
Chaetoceros gracilis. Chaetoceros gracilis biasanya digunakan dalam dunia budidaya ikan sebagai pakan alami bagi larva. Hal ini karena kandungan kimianya
yang cukup tinggi, baik lemak, karbohidrat, protein, maupun mineralnya. Chaetoceros gracilis merupakan salah satu diatom yang mudah untuk dikultivasi
dan jumlahnya yang melimpah di perairan Indonesia Pratiwi et al. 2009. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan komposisi
kimia dari
mikroalga. Menurut
Richmond 1986
diacu dalam
Raghavan et al. 2008, komposisi kimia pada mikroalga sangat tergantung pada kondisi lingkungan dan fase pertumbuhan. Faktor lingkungan yang
mempengaruhi pertumbuhan mikroalga antara lain suhu dan cahaya matahari. Kultivasi mikroalga biasanya dilakukan di dalam ruangan dengan suhu dan
intensitas cahaya yang sudah diatur. Hal tersebut kurang efektif jika ingin kultivasi dalam skala besar. Selain itu, mikroalga tidak seperti tumbuhan tingkat
tinggi, hal ini karena nutrisi yang diperlukan harus sesuai dengan jenis mikroalga yang dikultur Mc. Clellan et. al 1991 diacu dalam Diharmi 2001.
Media pertumbuhan yang biasa digunakan untuk kultivasi C. gracilis adalah media f2 Guillard 1975 diacu dalam Vega Saavedra 2009. Media f2
merupakan media yang sering digunakan untuk pertumbuhan diatom. Media tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Salah satu kekurangan dari media
f2 adalah harganya yang mahal, sehingga dengan tingginya biaya yang
dikeluarkan untuk kultivasi menyebabkan tingginya biaya produksi. Hal ini sangat tidak menguntungkan jika ingin mengembangkan dalam jumlah yang besar.
Mahalnya harga media untuk pertumbuhan mikroalga dapat diatasi dengan menggantikan media f2 dengan media lain yang harganya lebih terjangkau.
Menurut Lopez-Elias et al. 2005 diatom mungkin dapat dikultivasi di luar ruangan dan menggunakan media yang lebih murah, yaitu menggunakan pupuk
yang telah dimodifikasi. Larastri 2006 dalam penelitiannya menyebutkan bahwa diatom dapat tumbuh dalam media pupuk NPSi. Informasi mengenai kandungan
biokimia dari C. gracilis yang ditumbuhkan di luar ruangan menggunakan media pupuk masih sangat jarang ditemukan. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian
tentang kandungan biokimia dari C. gracilis yang dikultivasi di luar ruangan menggunakan media pupuk NPSi.
1.2 Tujuan