fosfat tidak larut di dalam usus yaitu kalsium, aluminium, dan stronsium Nasoetion Karyadi 1988.
Fosfor berfungsi mengatur pengeluaran energi dari hasil pembakaran karbohidrat, lemak, dan protein Almatsier 2006. Angka kecukupan fosfor rata-
rata per hari bagi orang Indonesia ditetapkan oleh Widyakarya Pangan dan Gizi LIPI 1998 diacu dalam Almatsier 2006 adalah sebagai berikut:
Bayi : 200-250 mg
Anak-anak : 250-400 mg
Remaja : 400-500 mg
Dewasa : 400-500 mg
Hamil dan menyusui : +200 - + 300 mg
2.5.3 Magnesium
Magnesium berperan sangat penting sebagai ion esensial di berbagai reaksi enzimatis dasar pada metabolisme senyawa antara. Magnesium memiliki sifat-
sifat yang sama seperti kalsium dalam hal absorpsi yang sangat terbatas dan penyimpanannya dalam tulang Nasoetion Karyadi 1988. Tubuh
manusia seberat 70 kg mengandung kurang lebih 20 hingga 28 gram magnesium Widdowson et al. 1951, Schroeder et al. 1969 diacu dalam
Nasoetion Karyadi 1988. Kira-kira 55 magnesium terdapat dalam tulang dan kira-kira 27 terdapat di otot Nasoetion Karyadi 1988.
Jumlah magnesium yang dianjurkan untuk dikonsumsi per hari adalah 300 hingga 350 mg masing-masing untuk wanita dan pria dewasa, dan tambahan
50 hingga 250 mg untuk bayi dan anak-anak. Kira-kira 60 hingga 70 persen magnesium yang dicerna, dibuang melalui feses oleh sebagian besar individu.
Sisanya selain yang ditahan oleh jaringan dan hilang dalam keringat atau kulit yang terkelupas, dibuang melalui urin Nasoetion Karyadi 1988.
2.5.4 Kalium
Kalium merupakan ion bermuatan positif yang terutama terdapat di dalam sel Almatsier 2006. Seperti halnya natrium, kalium merupakan kation penting di
dalam cairan intraselular yang berperan dalam keseimbangan pH dan osmolasitas. Tubuh manusia mengandung 2,6 mg kalium per kilogram berat badan bebas
lemak. Kekurangan kalium jarang diakibatkan oleh makanan. Kekurangan kalium
umumnya disebabkan karena ekskresi yang berlebihan melalui ginjal, muntah-muntah, dan diare yang berat. Pengaruh kekurangan kalium terutama
pada otot
yaitu lemak
urat dan
dapat menimbulkan
kelumpuhan Suhardjo Kusharto 1989.
2.5.5 Natrium
Tubuh manusia mengandung 1,8 gram natrium per kilogram berat badan bebas lemak, di mana sebagian besar terdapat dalam cairan ekstraselular. Natrium
merupakan kation utama dalam cairan plasma, sehingga pengontrolan osmolaritas dan volume cairan tubuh sangat tergantung pada ion natrium dan rasio natrium
terhadap ion lainnya Suhardjo Kusharto 1989. Sumber utama natrium adalah garam dapur atau NaCl Almatsier 2006.
Metabolisme natrium terutama diatur oleh aldosteron suatu hormon korteks adrenal yang meningkatkan reabsorbsi natrium dari ginjal. Bila hormon
tersebut tidak ada maka ekskresi natrium bertambah dan akan timbul tanda-tanda defisiensi. Kehilangan natrium dapat terjadi karena diare, berkeringat dan
muntah-muntah Suhardjo Kusharto 1989.
2.5.6 Besi