Alkaloid Terpenoidsteroid Flavonoid Komponen Aktif

reaksi yang menggunakan oksigen atau radikal bebas Almatsier 2006. Beberapa mineral seperti tembaga, seng, dan mangan diketahui sebagai mineral antioksidan Astawan Kasih 2008.

2.5.9 Mangan

Mangan banyak terdapat di dalam tulang, hati, pankreas, dan jaringan saluran pencernaan. Mangan diperlukan dalam oksidasi fosforilasi Suhardjo Kusharto 1989. Fungsi mangan secara biokimia adalah sebagai kofaktor yang mengaktifkan sejumlah besar enzim yang membentuk senyawa kompleks enzim-logam, atau sebagai bagian yang utuh dari metalloenzim. Selain itu, mangan juga berperan serta dalam metabolisme amin biogenik Nasoetion Karyadi 1988. Tubuh manusia mengandung 10-20 mg mangan. Angka kebutuhan tubuh akan mangan diperkirakan atas dasar studi keseimbangan yaitu sekitar 0,035-0,070 mg per kilogram berat badan perhari. Sumber mangan yang baik terutama pangan nabati, karena pangan hewani umumnya kandungan mineralnya masih rendah Suhardjo Kusharto 1989.

2.6 Komponen Aktif

Komponen bioaktif merupakan kelompok senyawa fungsional yang terkandung dalam bahan pangan dan dapat memberikan pengaruh biologis. Komponen bioaktif tidak terbatas pada hasil metabolisme sekunder saja, tetapi juga termasuk metabolit primer yang memberikan aktivitas biologis fungsional, seperti protein dan peptida Kannan et al. 2009. Penapisan komponen bioaktif ini dapat dilakukan dengan metode uji fitokimia. Fitokimia merupakan senyawa bioaktif yang terdapat dalam tumbuhan dan dapat memberikan kesehatan bagi tubuh manusia Hasler 1998 diacu dalam Kristiono 2009.

2.6.1 Alkaloid

Komponen alkaloid merupakan golongan senyawa organik yang paling banyak ditemukan di alam. Alkaloid umumnya dapat didefinisikan sebagai substansi dasar yang memiliki satu atau lebih atom nitrogen yang bersifat basa dan tergabung dalam suatu sistem siklis, yaitu cincin heterosiklik. Alkaloid biasanya tidak berwarna dan sebagian besar berbentuk kristal dengan titik lebur tertentu Harborne 1987. Alkaloid berperan melindungi tumbuhan, pembuahan dan untuk merangsang pertumbuhan. Untuk menguji ada tidaknya golongan alkaloid dalam suatu tumbuhan dapat digunakan pereaksi Draggendorff’s dan Meyer. Apabila hasil uji menunjukkan hasil yang positif maka akan berwarna merah untuk Draggendorff’s dan berwarna putih untuk Meyer Ayoola et al. 2008 diacu dalam Kristiono 2009.

2.6.2 Terpenoidsteroid

Terpenoid merupakan senyawa alam yang terbentuk dengan proses biosintesis dan terdistribusi secara luas dalam dunia tumbuhan dan hewan. Struktur terpenoid dibangun oleh molekul isoprene dimana kerangka terpenoid terbentuk dari dua atau lebih satuan isoprene C 5 Sirait 2007 diacu dalam Kristiono 2009. Untuk mengetahui kandungan terpenoid pada suatu bahan dapat digunakan pereaksi Liebermann Burchad, yang memberikan warna biru-hijau pada triterpenoid dan steroid Harborne 1987. Terpenoid terbagi atas dua kelas utama, yaitu karotenoid dan non karotenoid. Karotenoid adalah komponen fitokimia yang sangat penting bagi kesehatan, terutama untuk menjaga kesehatan mata Astawan Kasih 2008. Terpenoid memiliki banyak kegunaan antara lain minyak atsiri, rempah-rempah, sebagai cita rasa dalam industri makanan, antioksidan, dan meningkatkan sistem imun tubuh Sirait 2007 diacu dalam Kristiono 2009.

2.6.3 Flavonoid

Flavonoid merupakan golongan terbesar dari senyawa polifenol. Flavonoid sangat efektif untuk digunakan sebagai antioksidan Astawan Kasih 2008. Flavonoid umumnya merupakan komponen larut air polar. Flavonoid dapat dikelompokan menjadi 9 kelas, yaitu anthosianin, proanthosianidin, flavonol, flavon, glikoflavon, biflavonil, chlacone dan aurone, flavanon, serta isoflavon Harborne 1987. Untuk menguji kandungan flavonoid, sampel dilarutkan dalam methanol dan dipanaskan. Setelah itu dilakukan penambahan H 2 SO 4 , apabila larutan berwarna merah menandakan adanya kandungan flavonoid pada sampel Egwaikhide Gimba 2007 diacu dalam Kristiono 2009.

2.6.4 Saponin