d Fase stasioner, pada fase ini pertambahan jumlah populasi seimbang dengan laju kematian sehingga seperti tidak ada penambahan populasi. Pertumbuhan
sel yang baru juga dihambat dengan keberadaan sel yang telah mati dan faktor pembatas lainnya Fogg 1975.
e Fase kematian ditandai dengan penurunan produksi biomassa karena kematian dan sel lisis Vonshak 1985 diacu dalam Diharmi 2001.
2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Mikroalga
Pertumbuhan mikroalga dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor fisik maupun faktor kimia. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah nutrisi, suhu,
cahaya, pH, dan CO
2
bebas.
2.3.1 Nutrisi
Mikroalga tidak seperti tumbuhan tingkat tinggi, hal ini karena nutrisi yang diperlukan harus sesuai dengan jenis mikroalga yang dikultur
Mc. Clellan et. al 1991 diacu dalam Diharmi 2001. Kultivasi mikroalga sangat membutuhkan berbagai macam unsur baik unsur hara makro maupun unsur hara
mikro. Setiap unsur hara mempunyai fungsi khusus bagi pertumbuhan mikroalga. Unsur hara makro dibutuhkan dalam jumlah banyak, diantaranya nitrogen N,
fosfor P, silikat Si, karbon C, hidrogen H, kalium K, magnesium Mg, dan sulfur S Nontji 2006.
Unsur N, P, dan S berperan penting dalam proses sintesis protein. Unsur K berfungsi dalam metabolisme karbohidrat. Unsur Si dan Ca merupakan
bahan untuk pembentukan dinding sel atau cangkang pada mikroalga, sedangkan besi Fe dan natrium Na berperan dalam pembentukan klorofil
Isnansetyo Kurniastuty 1995. Unsur hara mikro merupakan unsur hara yang diperlukan oleh mikroalga
dalam jumlah yang sedikit, akan tetapi peranannya sangat penting bagi pertumbuhan. Salah satu unsur hara mikro yang digunakan dalam kultur
mikroalga yaitu trace element. Trace element dalam suatu kultivasi akan mempengaruhi pertumbuhan, berpengaruh positif terhadap total pertumbuhan,
serta tidak dapat digantikan oleh bahan-bahan lain Becker 1994.
2.3.2 Suhu
Suhu merupakan salah satu variabel lingkungan yang mempengaruhi laju fotosintesis dan pertumbuhan mikroalga. Suhu di perairan merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi proses-proses kimia dalam tubuh mikroalga. Tingkat percepatan proses-proses dalam sel akan meningkat seiring dengan meningkatnya
suhu Fogg 1975.
2.3.3 Cahaya
Cahaya akan mempengaruhi pertumbuhan mikroalga karena merupakan sumber energi dalam proses fotosintesis West 2005 diacu dalam
Wijaksono 2008. Cahaya matahari yang dapat ditangkap oleh klorofil fitoplankton di laut hanya radiasi dalam spektrum dengan panjang gelombanng
antara 400-720 nm, yang disebut dengan PAR photosynthetically active radiation. Energi sinar matahari untuk proses fotosintesis tergantung pada
panjang gelombang, intensitas, dan waktu atau lamanya penyinaran Heddy 1990 diacu dalam Wijaksono 2008.
Komposisi spektrum cahaya dapat mempengaruhi perubahan fisiologi dan biokimia suatu tanaman, dan komposisi spektrum cahaya pada kultivasi mikroalga
dapat dimodifikasi dengan menggunakan sumber cahaya yang berbeda Dubinsky et.al 1995 diacu dalam Saavedra Votolina 2005.
2.3.4 pH