Bahan makanan terdiri dari 96 bahan organik dan air, sedangkan sisanya merupakan unsur-unsur mineral. Unsur tersebut juga dikenal sebagai zat
anorganik atau kadar abu Winarno 2008. Zat anorganik tidak ikut terbakar dalam proses pembakaran sehingga membentuk abu Guthrie 1975. Berdasarkan
hasil pengujian, kadar abu yang terukur dari sampel C. gracilis sebesar 25. Nilai tersebut lebih rendah dibandingkan dengan hasil penelitian yang
telah dilakukan oleh Setyaningsih et al. 2009 yaitu sebesar 36,38. Isnansetyo Kurniastuty 1995 menyebutkan bahwa kadar abu pada
Chaetoceros sp. yaitu sebesar 28. Tinggi rendahnya kadar abu dapat disebabkan oleh perbedaan keadaan lingkungan saat kultivasi. Menurut Richmond 2004
komposisi kimia pada mikroalga sangat tergantung pada kondisi lingkungan dan fase pertumbuhan.
4.4 Mineral
Unsur-unsur mineral adalah unsur kimia selain karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen yang dibutuhkan oleh tubuh. Unsur mineral juga dikenal sebagai zat
anorganik atau kadar abu Guthrie 1975. Mineral dapat digolongkan ke dalam mineral makro dan mineral mikro Almatsier 2006. Manusia dapat memperoleh
mineral dari dua sumber yaitu melalui konsumsi nabati dan hewani Muchtadi 2001. Mineral pada C. gracilis diduga berasal dari media
pertumbuhannya. Media pertumbuhan yang digunakan pada penelitian ini adalah media pupuk NPSi Lampiran 2. Mineral dibutuhkan mikroalga untuk
pertumbuhannya. Unsur N, P, dan S berperan penting dalam proses sitesis protein. Unsur Si dan Ca merupakan bahan untuk pembentukan dinding sel atau cangkang
pada mikroalga sedangkan Fe dan Na berperan dalam pembentukan klorofil Isnansetyo Kurniastuty 1995. Kandungan mineral pada sampel
Chaetoceros gracilis yang dikultivasi di luar ruangan menggunakan media pupuk NPSi dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8 Hasil pengujian total mineral pada C. gracilis yang dikultivasi di luar ruangan menggunakan media pupuk NPSi
Kalsium merupakan unsur yang paling banyak terdapat di dalam tubuh Almatsier 2006. Tubuh manusia mengandung sekitar 22 gram kalsium per kg
berat badan tanpa lemak Suhardjo Kusharto 1989. Lebih dari 99 kalsium terdapat dalam tulang Nasoetion Karyadi 1988. Kalsium memainkan peranan
penting di dalam semua sel sebagai molekul pengaturan atau pesuruh intraselular. Kalsium membantu mengatur aktivitas otot kerangka, jantung dan berbagai
jaringan lain Lehninger 1982. Penyerapan kalsium dari makanan dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor dalam makanan yang meningkatkan absorpsi kalsium
antara lain yaitu beberapa asam amino seperti lisin dan arginin, laktosa dan vitamin D. Bahan makanan yang mengandung banyak oksalat dan fitat, berbagai
bentuk serat makanan dan lemak jenuh dapat menurunkan absorpsi kalsium Nasoetion Karyadi 1988.
Kalsium merupakan mineral terbesar yang terkandung dalam C. gracilis yaitu sebesar 207,01 mg100g. Menurut Widyakarya Pangan dan Gizi LIPI 1998
diacu dalam Almatsier 2006, kebutuhan kalsium perhari bagi bayi sebesar 300-400 mg, anak-anak sebesar 500 mg, remaja sebesar 600-700 mg, dewasa
sebesar 500-800 mg, dan orang hamil serta menyusui sebesar 400 mg. Berdasarkan data tersebut maka C. gracilis dapat dijadikan sebagai alternatif
50 100
150 200
250
K Na
Ca Mg
Fe Zn
Cu Mn
P PO4
Ju m
lah m
g100g
Jenis mineral
sumber kalsium dari bahan nabati meskipun jumlahnya belum mencukupi kebutuhan kalsium bagi rata-rata orang Indonesia.
Fosfor merupakan unsur terbanyak kedua di dalam tubuh. Kira-kira 85 fosfor terdapat dalam tulang sebagai mineral tulang, kalsium fosfat, dan
hidroksiapatit Nasoetion Karyadi 1988. Fosfor juga terdapat di dalam asam nukleat, pada koenzim nukleotida, dan dalam sistem pemindahan energi
Lehninger 1982. Kandungan fosfor di dalam C. gracilis sebesar 22,74 mg100g. Jenis mineral makro lain yang terdapat dalam C. gracilis yang dikultivasi
di luar ruangan menggunakan media pupuk NPSi adalah natrium sebesar 7,28 mg100g, kalium sebesar 19,61 mg100g, dan magnesium sebesar
11,80 mg100g. Natrium merupakan kation utama dalam cairan plasma, sehingga pengontrolan osmolaritas dan volume cairan tubuh sangat tergantung pada ion
natrium dan rasio natrium terhadap ion lainnya. Seperti halnya kalsium, kalium merupakan kation penting di dalam cairan intraselular yang berperan dalam
keseimbangan pH dan osmolasitas Suhardjo Kusharto 1989. Kebutuhan natrium per hari sangat kecil yaitu 1 ghari, akan tetapi ada sebagian orang yang
menunjukkan kebutuhan natrium yang lebih tinggi yaitu sebesar 10 ghari. Kelebihan konsumsi natrium salah satu sumbernya adalah NaCl dapat
mempercepat timbulnya tekanan darah tinggi atau hipertensi Lehninger 1982. Mineral mikro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh kurang dari
100 mg hari Almatsier 2006. Mineral mikro yang terdapat dalam C. gracilis yang dikultivasi di luar ruangan menggunakan media pupuk NPSi adalah besi
sebesar 55,20 mg100g, seng sebesar 3,51 mg100g, tembaga sebesar 1,95 mg100g, dan mangan sebesar 8,38 mg100g, Beberapa mineral mikro yang
terkandung dalam C. gracilis memiliki fungsi yang penting, diantaranya tembaga, seng dan mangan. Hal ini karena mineral tersebut diduga memiliki aktivitas untuk
menangkal radikal bebas atau mempunyai aktivitas antioksidan. Pernyataan ini didukung oleh Astawan Kasih 2008 yang menyatakan bahwa beberapa
mineral seperti tembaga, seng, dan mangan diketahui sebagai mineral antioksidan. Almatsier 2006 menyatakan bahwa tembaga utama di dalam tubuh adalah
sebagai bagian dari enzim. Enzim-enzim yang mengandung tembaga mempunyai
berbagai peranan berkaitan dengan reaksi yang menggunakan oksigen atau radikal bebas.
Besi terdapat dalam semua sel tubuh dan memegang peranan penting dalam beragam reaksi biokimia. Unsur besi dibutuhkan untuk sintesis protein
porfirin besi hemoglobin, mioglobin, sitokrom, dan sitokrom oksidase. Unsur besi hanya diserap dalam bentuk feronya Fe
2+
, sehingga hanya sebagian kecil dari unsur besi yang benar-benar diserap oleh tubuh. Kekurangan unsur besi dapat
menyebabkan anemia, dimana jumlah sel-sel darah merah berada dalam keadaan normal tetapi jumlah sel-sel hemoglobin relatif rendah Lehninger 1982.
Kebutuhan besi bagi bayi dengan berat tubuh 6 kg sebesar 10 mg, anak-anak dengan berat tubuh 13 kg sebesar 15 mg, laki-laki dewasa dengan berat tubuh
70 kg sebesar 10 mg, dan wanita dewasa dengan berat tubuh 55 kg sebesar 18 mg Food and Nutrition Board 1980 diacu dalam Lehninger 1982. Kandungan besi
dalam C. gracilis yaitu sebesar 55,20 mg100g. Berdasarkan kandungan zat besinya, C. gracilis dapat digunakan sebagai sumber zat besi untuk memenuhi
kebutuhan mineral Fe bagi bayi, anak-anak maupun orang dewasa.
4.5 Komponen Aktif