Pengukuran Diameter dan Tinggi Pohon Pertahun Tanam Penerapan Persamaan Alometrik Terkoreksi Pendugaan Cadangan Karbon Biomassa Kelapa Sawit di Perkebunan

tanpa pelepah. Sementara, ukuran tinggi tanaman merupakan tinggi vertikal yang diukur dari permukaan tanah sampai pucuk, tinggi bebas percabangan dan panjang batang miring digunakan untuk menghitung persamaan alometrik. Persamaan regresi terbaik akan dipilih dari model hipotetik di atas dengan menggunakan koefisien determinasi R 2 yang tertinggi. Data yang diperoleh, diolah menggunakan Minitab Versi 14.

3.3.7. Pengukuran Diameter dan Tinggi Pohon Pertahun Tanam

Pengukuran tinggi tanaman kelapa sawit menggunakan alat Vertex Transporder. Aplikasi dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu pengukuran tinggi vertikal 1,3 m dari permukaan tanah setinggi dada, bebas percabangan dibawah pelepah, dan pucuk tanaman. Sementara, dalam pengukuran diameter alat yang digunakan adalah Pita Hultafors. Pada penelitian ini pengukuran DBH dari batang pohon dilakukan sejajar tanah dan tegak lurus batang, baik yang dengan pelepah maupun tanpa pelepah. Pengukuran ini untuk menduga cadangan karbon biomassa kelapa sawit. Pengukuran dilakukan pada lima sampel tanaman kelapa sawit di setiap tahun tanam.

3.3.8. Penerapan Persamaan Alometrik Terkoreksi

Berdasarkan persamaan alometrik terkoreksi yang telah terbangun dan dengan menggunakan data diameter DBH dan tinggi H tanaman kelapa sawit pada setiap tahun tanam maka dapat diketahuidiperoleh karbon biomassa kelapa sawit per pohon, per tahun tanam, per blok, dan akhirnya per kebun

3.3.9. Uji Statistik Koefisien Korelasi

Analisis korelasi mencoba mengukur kekuatan hubungan antara dua peubah melalui sebuah bilangan yang disebut koefisien korelasi. Koefisien korelasi sebagai ukuran hubungan antara dua peubah acak X dan Y, dan di lambangkan dengan r. Jadi r mengukur sejauh mana titik-titik menggerombol sekitar sebuah garis lurus Walpole, 1992. Peubah yang digunakan adalah cadangan karbon biomassa kelapa sawit dengan metode destruktif dan cadangan karbon biomassa kelapa sawit dengan metode alometrik terkoreksi. Dua peubah yang digunakan dapat melihat saling keterhubungannya. Data diolah dengan menggunakan Minitab Versi 14 atau dapat juga menggunakan rumus, yaitu : dengan : r : koefisien korelasi x : karbon biomassa kelapa sawit dengan metode alometrik terkoreksi y : karbon biomassa kelapa sawit dengan metode destruktif n : banyaknya sampel tahun tanam

3.3.9.1. Uji Perbedaan Model

Uji t-student merupakan suatu tes yang digunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa diantara dua nilai rata-rata sampel yang diambil secara random dari populasi yang sama tidak terdapat perbedaan yang signifikan Sudijono, 1986. Uji t-student yang digunakan adalah uji t untuk dua sampel yang saling berhubungan satu sama lain. Hipotesis yang diajukan yaitu : H0 = tidak terdapat perbedaan antara metode alometrik terkoreksi dan metode destruktif, H1 = terdapat perbedaan antara metode alometrik terkoreksi dan metode destruktif. H0 diterima apabila t-student hitung lebih kecil dari t-student tabel pada taraf signifikansi 5. Adapun persamaan yang digunakan untuk menghitung t-student adalah : dan dimana to adalah t-student, M D adalah mean of different rata-rata hitung dari selisih antara cadangan karbon biomassa kelapa sawit dengan metode alometrik terkoreksi dan cadangan karbon biomassa kelapa sawit dengan metode destruktif dan SE M D adalah standart error of mean different, D adalah selisih antara cadangan karbon biomassa kelapa sawit dengan metode alometrik dan metode destruktif, SD D adalah standar deviasi dan N adalah jumlah data.

3.3.10. Pendugaan Cadangan Karbon Biomassa Kelapa Sawit di Perkebunan

Pendugaan cadangan karbon biomassa pada kelapa sawit dapat diketahui dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : Karbon biomassa tonha = Karbon biomassa tonpohon x TPP pohonha dimana, TPP : Tegakan Pohon Produktif Karbon biomassa tontahun tanam = Karbon biomassa tonha x LLTT ha dimana, LLTT : Luas Lahan Tahun Tanam Besarnya karbon biomassa pada suatu kebun dapat diketahui dengan penjumlahan seluruh karbon biomassa tontahun tanam : Karbon Biomassa tonkebun = Karbon Biomassa tontahun tanam . HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian terletak di kebun Meranti Paham, PTPN IV. Sebelum dinamakan Meranti Paham, kebun ini dinamakan Ajamu II. Kawasan ini di golongkan kedalam gambut sedang hingga gambut dalam, dimana masih ditemukan gambut setebal 9 m. Keberagaman kematangan gambut pada Kebun Meranti Paham cenderung secara vertikal, dimana bagian permukaan memiliki kematangan saprik karena lahan ini telah lebih dari 25 tahun dibuka dan telah mengalami berbagai pengolahan lahan, drainase dan pemupukan yang intensif sehingga mempercepat proses dekomposisi Yulianti, 2009. Kebun Meranti Paham terletak di Kelurahan Meranti Paham, Kecamatan Panai Hulu, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara, dan pada koordinat 02 o 11’18”–02 o 21’24” LU dan 100 o 09’13”-100 o 12’02” BT. Kebun ini berada pada hamparan lahan gambut dan mineral dengan luasan total sekitar 4.818 ha yang memiliki 215 blok dan terbagi menjadi enam afdeling. Pembukaan lahan menjadi perkebunan kelapa sawit dimulai sejak tahun 1970-an. Lokasi ini terdiri atas tahun tanam antara tahun 1988 sampai tahun 2007 dan telah direncanakan replanting pada tanaman yang mulai tidak produktif. Varietas yang mendominasi adalah Varietas Marihat. Lokasi ini pada bagian utara, barat, dan selatan berbatasan dengan Perkebunan Kelapa Sawit PT. Cisadane Sawit Raya, sedangkan sebelah timur berbatasan dengan Sungai Barumun.

4.2. Cadangan Biomassa Kelapa Sawit dengan Metode Destruktif

Tanaman memerlukan sinar matahari, gas asam arang CO 2 yang diserap dari udara serta air dan unsur hara yang diserap dari dalam tanah untuk kelangsungan hidupnya. Melalui proses fotosintesis, CO 2 di udara diserap tanaman dan diubah menjadi karbohidrat, kemudian disebarkan ke seluruh tubuh tanaman dan akhirnya ditimbun dalam tubuh tanaman berupa daun, batang, pelepah, bunga dan buah. Bahan organik yang terbentuk dari hasil proses fotosintesis disebut dengan biomassa yang dinyatakan dalam satuan bobot kering. Biomassa kelapa sawit pada penelitian sebelumnya Yulianti, 2009, hanya mempertimbangkan dari batang, pelepah, dan daun sesuai umur kelapa sawit saat penelitian dilangsungkan.