Gambar 10. Hubungan Karbon Biomassa Kering dengan Diameter Batang Tanpa Pelepah dan Berbagai Tinggi Batang Berdasarkan Model Persamaan
III
4.5. Dugaan Karbon Biomassa Kelapa Sawit dengan Persamaan Alometrik
Pendugaan karbon biomassa kelapa sawit dengan persamaan alometrik dilakukan tanpa perusakan tanaman destruktif, akan tetapi menggunakan peubah-
peubah bebas dari persamaan alometrik, yang di ukur di lapangan yaitu, diameter yang diukur tegak lurus batang D dan tinggi bebas percabangan H dari tanaman
kelapa sawit. Hasil perhitungan karbon biomassa kelapa sawit berdasarkan persamaan alometrik secara terperinci terdapat pada Tabel Lampiran 9.
Pengukuran peubah bebas dilakukan dua periode, yaitu tahun 2008 dilakukan pengukuran untuk tahun tanam 1990, 1991, 2006, dan 2007 yang dilakukan oleh
peneliti sebelumnya Yulianti 2009, sedangkan periode kedua dilaksanakan pada tahun 2009 untuk tahun tanam 1988, 1995, 1996, 1997, dan 1999. Hasil rata-rata
karbon biomassa kelapa sawit dengan persamaan alometrik disajikan pada Tabel 9.
1 2
3 4
5 6
7 8
-4 -2
2 4
6 8
10 12
L N
Y K
a rbo
n B
io m
a ss
a k
g po
ho n
LN DH
D3H1 Diameter Batang Tanpa Pelepah dan Tinggi Total D3H2 Diameter Batang Tanpa Pelepah dan Tinggi Bebas Percabangan
D3H3 Diameter Batang Tanpa Pelepah dan Panjang Batang Miring Expon. D3H1 Diameter Batang Tanpa Pelepah dan Tinggi Total
Expon. D3H2 Diameter Batang Tanpa Pelepah dan Tinggi Bebas Percabangan Expon. D3H3 Diameter Batang Tanpa Pelepah dan Panjang Batang Miring
Tabel 9. Rata-rata Pendugaan Karbon Biomassa Kelapa Sawit dengan Persamaan Alometrik pada Berbagai Tahun Tanam Kebun Meranti Paham, PTPN IV
Tahun 2009 Tahun
Tanam Diameter D
cm Tinggi H
m Karbon Biomassa
kgpohon
1988
72,02 7,68
358
1990
78,40 5,18
301
1991
74,40 5,66
290
1995
74,83 4,67
245
1996
74,12 4,22
218
1997
79,42 3,76
230
1999
82,33 2,95
199
2006
44,60 0,53
9
2007
35,30 0,46
5
Keterangan: Tahun tanam 2006 dan 2007 merupakan pengukuran dari kebun Panai Jaya pada tahun 2008 ; persamaan yang digunakan : Karbon Biomassa kgpohon =
0,002383 D
2,3385
H
0,9411
Kelapa sawit tahun tanam 1999 usia 10 tahun memiliki diameter yang cukup besar, yaitu 82,33 cm dan tinggi sebesar 2,95 cm, akan tetapi terjadi
penurunan diameter batang pada tahun tanam 1997 sebesar 79,42 cm serta peningkatan tinggi tanaman sebesar 3,76 cm. Hal ini dikarenakan pangkal pelepah
mulai rontok mengakibatkan lingkar diameter batang semakin kecil. Begitu juga yang terjadi pada tahun tanam tanam 1996, 1995, dan 1988 berturut-turut terjadi
penurunan lingkar diameter sebesar 74,12, 74,83, dan 72,02 cm karena meningkatnya pertumbuhan tinggi tanaman kelapa sawit.
Rata-rata dugaan karbon biomassa kelapa sawit tertinggi dengan menggunakan metode alometrik terdapat pada tahun tanam 1988 20 tahun
sebesar 358 kgpohon, sedangkan yang terendah terdapat pada tahun tanam 2007 1 tahun sebesar 5 kgpohon. Hal ini berhubungan dengan pertumbuhannya,
bahwa pada saat usia muda pertumbuhan terlihat pada penebalan dan pembesaran batang di bagian pangkal. Sementara itu pertumbuhan tinggi tanaman belum begitu
optimal.
4.6. Uji Statistik Beda Karbon Biomassa Kelapa Sawit Berdasarkan Metode Destruktif dan Persamaan Alometrik Terkoreksi.
Hasil karbon biomassa kelapa sawit per tahun tanam yang didapatkan dengan metode destruktif dan persamaan alometrik terkoreksi memiliki perbedaan
nilai untuk setiap tahun tanam Tabel 10. Perbedaan nilai disebabkan oleh
pengambilan sampel tanaman pada kedua metode menggunakan tanaman kelapa sawit yang berbeda dan blok yang berbeda juga, akan tetapi tahun tanamnya sama.
Perhitungan untuk melihat adanya hubungan antara peubah karbon biomassa kelapa sawit menggunakan metode destruktif dan peubah karbon
biomassa kelapa sawit menggunakan metode alometrik Tabel 10 dapat ditunjukkan dengan sebuah bilangan, yaitu koefisien korelasi yang di lambangkan
dengan r. Jika korelasi antara kedua peubah semakin menurun secara numerik dengan semakin memencarnya atau menjauhnya titik-titik dari suatu garis lurus,
maka r = 0, dan disimpulkan tidak ada hubungan antara kedua peubah. Namun bila titik-titik menggerombol mengikuti sebuah garis lurus dengan kemiringan positif,
maka ada korelasi positif yang tinggi antara kedua peubah, ditandai r = +1 mendekati nilai 1 Walpole, 1992
Tabel 10. Rata-rata Karbon Biomassa Kelapa Sawit Per Tahun Tanam Menggunakan Metode Destruktif dan Persamaan Alometrik Terkoreksi
Pada Kebun Meranti Paham
Tahun Tanam
Karbon Biomassa Alometrik
kgpohon Karbon biomassa
Destruktif kgpohon
Selisih Karbon Biomassa
kgpohon 1988
357,87 355,68
-2,19 1990
301,28 254,92
-46,36 1991
289,74 253,29
-36,45 1995
244,93 207,86
-37,07 1996
217,86 199,94
-17,92 1997
229,70 176,58
-53,12 1999
198,83 145,65
-53,18 2006
9,36 7,71
-1,65 2007
4,81 5,41
0,6
Keterangan : selisih karbon = karbon biomassa destruktif – karbon biomassa alometrik
Pada Gambar 11 ditunjukkan diagram hasil korelasi antara karbon biomassa kelapa sawit per pohon dengan metode alometrik dan destruktif. Dapat
dilihat bahwa, titik-titik menggerombol mengikuti garis lurus dengan kemiringan positif, maka ada korelasi positif yang tinggi antara kedua peubah. Nilai r yang
didapat pada kedua peubah adalah 0,98. Koefisien korelasi sebesar 0,98 menunjukkan adanya hubungan linear yang sangat baik antara metode alometrik
dengan destruktif.
Gambar 11. Korelasi antara Karbon Biomassa Kelapa Sawit Berdasarkan Persaman Alometrik dan Metode Destruktif
Perhitungan t-student menggunakan data selisih karbon biomassa kelapa sawit dengan metode destruktif dan alometrik terkoreksi yang tertera pada Tabel
10. Uji kalibrasi model dengan menggunakan uji statistik t-student menghasilkan nilai t hitung sebesar -3,68 sedangkan t tabel pada taraf signifikansi 5 adalah
1,86. Dengan demikian hipotesis nol H0 dapat diterima yang berarti bahwa tidak terdapat perbedaan antara metode destruktif dan metode alometrik terkoreksi.
Berdasarkan hasil uji t tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa metode alometrik terkoreksi cukup akurat dan dapat digunakan untuk memprediksi cadangan karbon
biomassa pada kelapa sawit di lahan gambut kebun Meranti Paham.
4.7. Pendugaan Total Karbon Biomassa Kelapa Sawit dengan Persamaan Alometrik.