Bahan Kompon 1. Bahan vulkanisasi

4. Terminasi a. Grafting homopolimerisasi CH C CH CH 2 C CH 2 C O CH 2 CH CH 2 CH 3 CH 3 CH 3 C O O n C O CH 2 CH O O CH 2 NR-p-GMA radikal CH C CH CH 2 C CH 2 C O CH 2 CH CH 2 CH 3 CH 3 CH 3 C O O m C O CH 2 CH O O CH 2 NR-p-GMA radikal CH C CH CH 2 C CH 2 C O CH 2 CH CH 2 CH 3 CH 3 C O O n C O CH 2 CH O O CH 2 + CH C CH CH 2 C CH 2 C O CH 2 CH CH 2 CH 3 CH 3 CH 3 C O O m C O CH 2 CH O O CH 2 NR-g-GMA Gambar 2.2 Mekanisme Reaksi Grafting Glysidil Metakrilat pada Karet Alam Eddiyanto, 2007

2.6 Bahan Kompon 1. Bahan vulkanisasi

Aksi pada proses ikat silang yang merupakan modifikasi kimia pada molekul polimer itu sendiri, dan bahan yang bertindak dalam ikat silang ini bervariasi sesuai dengan proses polimer yang terjadi. Bahan ikat silang juga dikenal sebagai curing agent yang contohnya antara lain adalah belerang, logam oksida dan lain- lain. Sulfur juga dikenal sebagai bahan ikat silang untuk karet alam dan sintetis Willoughby,2003. 2. Bahan pemercepat Dalam teknologi karet, sebuah pemercepatakselerator merupakan bahan yang bertindak pada bahan vulkanisasi. Kebanyakan, akselerator vulkanisasi merupakan kimia organik yang berdasarkan pada nitrogen dan sulfur contoh dithocarbamates, sulfenamida, thiazole,thioureas, thiurams, dan lain-lain Willoughby, 2003.Pada penelitian ini yang digunakan adalah mercaptobenzothiazole sebagai akselerator. 3.Bahan pengaktif Bahan pengaktif aktivator adalah bahan yang dapat meningkatkan kerja dari bahan akselerator. Bahan pengaktif yang bisa digunakan adalah ZnO, asam stearat, PbO, MgO dan sebagainya pada umumnya sekitar 2 sampai 5 phr. Campuran bahan pengaktif, bahan pemercepat dan belerang S disebut sistem vulkanisasi dari kompon. 4.Bahan pengisi Bahan Pengisi filler vulkanisat dengan komposisi karet, sulfur, akselerator, aktivator dan asam organik relatif bersifat lembut. Nilainya dalam industri modern pun relatif rendah. Untuk memperbaiki nilai di industri perlu ditambahkan bahan pengisi. Penambahan ini meningkatkan sifat-sifat mekanik seperti kekuatan tarik, kekakuan, ketahanan sobek, dan ketahanan abrasi. Bahan yang ditambahkan disebut reinforcing fillers dan perbaikan yang ditimbulkan disebut reinforcement. Kemampuan filler untuk memperbaiki sifat vulkanisat dipengaruhi oleh sifat alami filler, tipe elastomer dan jumlah filler yang digunakan. Komposisi kimia dari filler menentukan kemampuan kerja dari filler. Karbon hitam adalah filler yang paling efisien meskipun ukuran partikel, kondisi permukaan dan sifat lain dapat dikombinasikan secara luas. Sifat elastomer juga turut menentukan daya kerja dari filler. Bahan yang baik untuk memperbaiki sifat karet tertentu, belum tentu bekerja sama baiknya untuk jenis karet lain. Peningkatan jumlah filler menyebabkan perbaikan sifat vulkanisat. Karbon hitam selama ini merupakan bahan murah yang dapat memperbaiki ketiga sifat penting vulkanisat yaitu tensile strength, tear resistance dan abrasion resistance. Akan tetapi karbon hitam dapat menyebabkan polusi dan memberikan warna hitam. Dalam beberapa dekade ini beberapa penelitian dipusatkan untuk mencari pengganti karbon hitam. Sepiolit, Kaolin dan Silika dapat digunakan sebagai bahan pengisi meskipun sifat penguatnya lebih rendah dari karbon hitam. Polimer berlapis silikat mulai diteliti sejak dikenalkan nanokomposit polyamida-organoclay. Clay dan mineral clay termasuk montmorilonit, saponit, hektorit, dan sebagainya mulai digunakan sebagai pengisi pada karet dan plastik Arroyo, 2002.Pada penelitian ini digunakan organoclay MMT yang dimodifikasi dengan PEG sebagai bahan pengisi pada kompon.

2.7 Surfaktan Surfaktan yang digunakan dalam penelitian ini adalah polietilen glikol PEG.

Dokumen yang terkait

Pembuatan Dan Karakterisasi Komposit Karet Alam/Monmorillonite Menggunakan Polietilen Glikol Sebagai Pemodifikasi Organik

2 126 72

Pembuatan Dan Karakterisasi Nanokomposit Karet Alam/Organobentonit Menggunakan Cetiltrimetilamonium Bromida, Polietilen Glikol Dan Sodium Dodesil Sulfat Sebagai Pemodifikasi Permukaan

7 76 146

Pembuatan Dan Karakterisasi Komposit Tip Blok Terbuat Dari Sisa Potongan Kayu Sembarang Dan Tripleks Sebagai Pengapit Dengan Menggunakan Resin Epoksi Dan Fox

1 62 72

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karet Alam - Pembuatan Dan Karakterisasi Komposit Karet Alam/Monmorillonite Menggunakan Polietilen Glikol Sebagai Pemodifikasi Organik

0 2 18

Pembuatan Dan Karakterisasi Komposit Karet Alam/Monmorillonite Menggunakan Polietilen Glikol Sebagai Pemodifikasi Organik

0 0 13

Pembuatan Dan Karakterisasi Nanokomposit Karet Alam/Organobentonit Menggunakan Cetiltrimetilamonium Bromida, Polietilen Glikol Dan Sodium Dodesil Sulfat Sebagai Pemodifikasi Permukaan

0 0 36

Pembuatan Dan Karakterisasi Nanokomposit Karet Alam/Organobentonit Menggunakan Cetiltrimetilamonium Bromida, Polietilen Glikol Dan Sodium Dodesil Sulfat Sebagai Pemodifikasi Permukaan

0 0 8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bentonit - Pembuatan Dan Karakterisasi Nanokomposit Karet Alam/Organobentonit Menggunakan Cetiltrimetilamonium Bromida, Polietilen Glikol Dan Sodium Dodesil Sulfat Sebagai Pemodifikasi Permukaan

0 0 36

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pembuatan Dan Karakterisasi Nanokomposit Karet Alam/Organobentonit Menggunakan Cetiltrimetilamonium Bromida, Polietilen Glikol Dan Sodium Dodesil Sulfat Sebagai Pemodifikasi Permukaan

0 0 7

Pembuatan Dan Karakterisasi Nanokomposit Karet Alam/Organobentonit Menggunakan Cetiltrimetilamonium Bromida, Polietilen Glikol Dan Sodium Dodesil Sulfat Sebagai Pemodifikasi Permukaan

0 1 20