BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Alat Penelitian
- Stirer Fisher Scientific Made in USA
- Fourier Tranform InfraredSpectroscopy Perklin Elmer
- Alat Scanning Electron Microscopy Jeol Type JSM-6360 LA
- Seperangkat Alat Cetak Tekan TorseeType SC-2DE
- Viskositas Mooney Wallace
- Two Roll Mill Tech Lab Farrel Bridge LTD
- Labu Leher Tiga Pyrex
- Pendingin Liebig Pyrex
- Oven Memmert
- Hot Plate Stirer Corning PC 400 D
- Termometer Fisher
- Tensometer Gotech Al-7000 M
3.2 Bahan Penelitian
- Asam stearat E. Merck
- Aseton E. Merck
- Benzoil peroksida E. Merck
- Glysidil Metakrilat Sigma Aldirch
- Karet Alam SIR 10
- Methanol E. Merck
- Monmorillonite K10 Sigma Aldirch
- Polietilen glikol Sigma Aldirch
- Sulfur - Toluene
E. Merck - Xilena
E. Merck - Zink Oksida
E. Merck
- 2-Merchaptobenzothiazole E. Merck
3.3 Prosedur Penelitian
3.3.1
Pembuatan OrganoMonmorillonite
Monmorillonite ditimbang sebanyak 10 gram, dimasukkan ke dalam gelas beaker, ditambahkan 250 ml H
2
O, dilakukan pengadukan dan dipanaskan pada suhu 80 C
selama 1 jam, kemudian ditambahkan surfaktan Polietilen Glikol 0,01 mol yang telah dilarutkan dengan 200 ml dan sudah dipanaskan terlebih dahulu serta diaduk
kembali selama 1 jam. Disaring dan residu dicuci dengan air panas hingga filtrat menjadi benar-benar jernih, dikeringkan dalam oven pada suhu 60
C selama 48 jam. Kemudian dikarakterisasi dengan spektrofotometri FT-IR. Dilakukan hal
yang sama untuk PEG 0,03 mol; 0,05 mol.
3.3.2 Mastikasi Karet Alam
Karet alam SIR 10sebanyak 100 phr digiling dengan menggunakan Two Roll Mill ketebalan 1,6-1.8 mm selama 2,4,6,8,10 menit. Karet alam yang telah digiling
diukur viskositasnya dengan alat Viskositas Mooney. Setelah diketahui nilai viskositasnya dapat ditentukan waktu mastikasi optimum.
3.3.3 Pemurnian Karet Alam yang Telah Dimastikasi
100 phr karet alam yang telah dimastikasi dilarutkan ke dalam 1000 ml Toluene sambil dipanaskan pada suhu 60
o
C selama 30 menit, dibiarkan selama 16 jam. Kemudian diendapkan ke dalam 2500 ml metanol, lalu disaring. Setelah itu residu
di oven pada suhu 60
o
C selama 24 jam.
3.3.4 Proses Grafting Karet Alam SIR 10 dengan Glysidil Metakrilat
Sebanyak 100 phr Karet alam SIR 10 dimasukkan ke dalam labu alas, lalu ditambahkan 200 ml xylen, kemudian dipanaskan pada suhu 100
o
C, ditambahkan 10 phr GMA dan 0,5 phr BPO, lalu dipanaskan pada suhu 100
o
C dan direaksikan selama 90menit. Kemudian larutan NR-g-GMA dituangkan ke dalam 1000 ml
aseton, lalu didiamkan hingga agitasi menyeluruh, disaring kemudian residu dikeringkan dalam oven pada suhu 40
o
C selama 24 jam.
3.3.5 Proses Pembuatan Komposit NR SIR 10, NR-g-GMA dengan OrganoMonmorillonite
Dimasukkan 90 phr NR SIR 10 dan 10 phr NR-g-GMA ke dalam two roll mill, lalu diputar pada suhu 80
o
C, kemudian ditambahkan 0,5 phr asam stearat dan diputar selama 1 menit, ditambahkan 6 phr ZnO dan diputar selama 1 menit,
ditambahkan 5 phr Organomonmorillonite dan 0,5 phr MBT setelah itu diputar selama 1 menit, selanjutnya campuran dikompres dengan menggunakan hot press
ASTM D638 tipe 5 dengan ketebalan 1 mm dan suhu 150
o
C selama 10 menit dan didinginkan pada suhu kamar.
9,53 mm 3,18 mm 1 mm
9,53 mm
Gambar 3.1. Spesimen uji berdasarkan ASTM D638 tipe V
3.3.6. Karakterisasi NR SIR 10, NR-g-GMAOrganoMonmorillonite 3.3.6.1 Uji Tarik
Kedua ujung spesimen dijepit pada alat kemuluran kemudian dicatat perubahan
panjang mm berdasrkan besar kecepatan 50 mmmenit Yazdani,2000. Dicatat harga tegangan maksimum F
maks
dan regangan. Data pengukuran diubah menjadi kuat tarik δ
t
dan kemuluran ε. Harga kemuluran dihitung dengan menggunakan rumus :
Kemuluran � =
�−� �
× 100 3.1. Di mana : l-l
= harga stroke l
= panjang awal Nilai kekuatan tarik dihitung dengan rumus :
Kekuatan tarik Kgfmm
2
=
����� ����� ����� ��� ���
2
3.2
Di mana : A= Luas permukaan sampel
3.3.6.2 Analisis Sifat Morfologi Analisa SEM dilakukan untuk mempelajari sifat morfologi dari film yang
dihasilkan. Hasil analisa SEM dapat kita liaht rongga-rongga hasil pencampuran karet alam, Karet Alam-g-GMA dengan OrganoMonmorillonite. Informasi dari
analisa ini akan mendapatkan gambaran dari seberapa baik karet alam, Karet Alam-g-GMA dengan organomonmorillonite bercampur.
3.3.6.3 Analisis Sifat Termal dengan Uji Thermal Gravimetri Analysis Ditimbang
± 10 mg sampel, lalu dimasukkan ke dalam sel aluminium. Setelah itu dipress. Sel yang telah dipress diletakkan pada posisi berdampingan dengan sel
referensi. Setelah alat dalam keadaan setimbang, perangkat analisis dioperasikan dengan temperatur 50
o
C sd 800 C dengan kecepatan kenaikan pemanasan 10
o
Cmenit dan gas yang digunakan adalah nitrogen. Hasil yang diperoleh berupa grafik massa yang hilang terhadap temperatur.
3.4. Bagan Penelitian 3.4.1
Pembuatan OrganoMonmorillonite
10 gr Monmorillonite Ditambahkan 250 ml H
2
O Diaduk
Dipanaskan pada suhu 80
o
C selama 1 jam
Suspensi Monmorillonite PEG 0.01; 0.03; 0.05 mol
Larutan PEG Ditambahkan 200 ml
H
2
O panas Diaduk hingga larut
Dicampurkan Diaduk selama 1 jam
Campuran Monmorillonite + PEG
Filtrat Residu
Dikeringkan pada suhu 60
o
C selama 48 jam Organomonmorillonite
Dikarakterisasi FT-IR
3.4.2. Mastikasi Karet Alam
Diukur viskositas Karet Alam SIR 10
Dimastikasi dengan two roll mill dengan variasi waktu 0, 2, 4, 8,
dan 10 menit dengan ketebalan 1,6-1,8 mm
3.4.3. Pemurnian Karet Alam yang telah dimastikasi
Dipotong kecil-kecil Dilarutkan kedalam 1000 ml toluene
Dipanaskan pada suhu 60
o
C selama 30 menit 100 phr karet yang telah dimastikasi
Dibiarkan selama 16 jam Larutan NR
Diendapkan ke dalam 2500 ml methanol Disaring
Residu Filtrat
Dikeringkan dalam oven pada suhu 40
o
C selama 24 jam
NR
3.4.4. Proses Grafting Karet Alam SIR 10 dengan Glysidil Metakrilat
100 phr NR yang telah dimastikasi Dilarutkan dalam 200 ml
xylen pada suhu 100
o
C
Ditambahkan 10 phr GMA Ditambahkan 0,5 phr BPO
Dipanaskan pada suhu 100
o
C selama 90 menit
Diendapkan ke dalam 1000 ml aseton
Disaring
Filtrat Larutan NR-g-GMA
Larutan NR
Dikeringkan dalam oven pada suhu 40
o
C selama 24 jam.
Residu
NR-g-GMA
3.4.5. Pembuatan Komposit NR SIR 10, NR-g-GMA dengan
OrganoMonmorilonite
90 phr NR SIR 10 + 10 phr NR-g-GMA Dimasukkan ke dalam two roll mill
Diputar pada suhu 80
o
C Ditambahkan 0,5 phr asam stearat
Diputar selama 1 menit Ditambahkan 6 phr ZnO
Diputar selama 1 menit Ditambahkan 5 phr
organomonmorillonite Ditambahkan 0,5 phr MBT
Diputar selama 1 menit Ditambahkan 3,5 phr sulfur
Diputar selama 1 menit
Komposit NR SIR 10, NR-g-GMAOrganomonmorillonite Dikompres dengan menggunakan
hot press pada suhu 150
o
C Dikarakterisasi
Uji Tarik TGA
SEM
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Penurunan Berat Molekul Karet Alam
Karet alam yang akan dibuat komposit, terlebih dahulu dimastikasi dengan alat two roll mill selama 0, 2, 4, 6, 8, 10 menit. Kemudian diukur nilai mastikasinya
dengan alat viskositas meter. Hasil dari penurunan berat molekul ditampilkan pada gambar 4.1 dan tabel 4.1.
Gambar 4.1 Grafik Penurunan Berat Molekul Karet SIR 10
Tabel 4.1 Data Hasil Berat Molekul Dengan Metode Viskositas Mooney
Dari gambar 4.1 dan tabel 4.1, terlihat penurunan berat molekul yang signifikan dengan variasi waktu tertentu. Pada variasi waktu 4 menit dihasilkan berat
molekul 338.098,30. Hal itu menandakan pada variasi waktu 4 menit paling optimum dalam menurunkan berat molekul karet alam.
4.2 Analisis Ukuran Partikel Monmorillonite dengan PSA
Dari hasil karakterisasi dengan menggunakan particle size analyzer terhadap partikel monmorillonite komersil didapatkan bilangan distribusi dengan rata-rata
sebesar 413,3 nm dengan standar deviasi ± 39,3 nm yang ditunjukkan pada Gambar 4.2
Waktu putaran η Mooney
Berat Molekul 0 menit
60,94444 1.016.697,34
2 menit 33,22222
432.530,15 4 menit
27,88889 338.098,30
6 menit 31,55556
402.402,40 8 menit
28,66667 351.491,70
10 menit 30,11111
376.609,45
Gambar 4.2 Grafik Distribution Number Monmorillonite Komersil Data yang ditunjukkan grafik menggambarkan bahwa monmorillonite
komersil menghasilkan partikel monmorillonite dengan ukuran yang hampir homogen. Dimana sebanyak 10 sampel memiliki ukuran 351,7 nm, 50
sampel memiliki ukuran 393,7 nm dan 90 sampel memiliki ukuran 452,6 nm.
4.3 Analisis Gugus Fungsi