Analisis Ukuran Partikel Monmorillonite dengan PSA Analisis Gugus Fungsi Pembuatan Karet Alam tergrafting Glysidil Metakrilat Karet alam-g-

Tabel 4.1 Data Hasil Berat Molekul Dengan Metode Viskositas Mooney Dari gambar 4.1 dan tabel 4.1, terlihat penurunan berat molekul yang signifikan dengan variasi waktu tertentu. Pada variasi waktu 4 menit dihasilkan berat molekul 338.098,30. Hal itu menandakan pada variasi waktu 4 menit paling optimum dalam menurunkan berat molekul karet alam.

4.2 Analisis Ukuran Partikel Monmorillonite dengan PSA

Dari hasil karakterisasi dengan menggunakan particle size analyzer terhadap partikel monmorillonite komersil didapatkan bilangan distribusi dengan rata-rata sebesar 413,3 nm dengan standar deviasi ± 39,3 nm yang ditunjukkan pada Gambar 4.2 Waktu putaran η Mooney Berat Molekul 0 menit 60,94444 1.016.697,34 2 menit 33,22222 432.530,15 4 menit 27,88889 338.098,30 6 menit 31,55556 402.402,40 8 menit 28,66667 351.491,70 10 menit 30,11111 376.609,45 Gambar 4.2 Grafik Distribution Number Monmorillonite Komersil Data yang ditunjukkan grafik menggambarkan bahwa monmorillonite komersil menghasilkan partikel monmorillonite dengan ukuran yang hampir homogen. Dimana sebanyak 10 sampel memiliki ukuran 351,7 nm, 50 sampel memiliki ukuran 393,7 nm dan 90 sampel memiliki ukuran 452,6 nm.

4.3 Analisis Gugus Fungsi

OrganomonmorillonitePEG Menggunakan Spektroskopi FT-IR Hasil analisis gugus fungsi organomonmorillonitePEG sebagai pemodifikasi organik dengan menggunakan spektroskopi FT-IR dapat dilihat pada gambar 4.3 dan tabel 4.2. Gambar 4.3 Spektrum FTIR dari Organomonmorillonite, Polietilen Glikol Tabel4.2 Hasil Analisis FT-IR dari Organomontmorillonite, Polietilen Glikol. Bilangan Gelombang cm -1 Gugus Fungsi 3622,32 OH streching 2931,80 CH 2 1712,79 C=O 1631,78 OH bending 1060,85 dan 798,53 SiO Darehkordi, 2012 dan Nikolic, 2011 Dari spektrum FT-IR menunjukkan campuran monmorillonite dengan polietilen glikol terjadi perubahan serapan gugus fungsi. Terlihat peningkatan serapan gugus fungsi OHstreching pada serapan 3622,32 cm -1 , serapan gugus fungsi CH 2 pada serapan 2931,80 cm -1 , serapan gugus fungsi SiO pada serapan 1060,85 dan 798,53 cm -1 serta serapan gugus fungsi C=O pada serapan 1712,79 cm -1 . Hal tersebut menunjukkan telah terjadi campuran yang homogen antara MMT dengan PEG.

4.4 Pembuatan Karet Alam tergrafting Glysidil Metakrilat Karet alam-g-

GMA Karet alam yang tergrafting glysidil metakrilat GMA diuji derajat grafting dengan titrasi KOH 0,05 N dan dihasilkan derajat grafting 0,178 . Kemudian karet-g-GMA yang didapat diuji dengan Spektroskopi FT-IR. Analisis spektrum dari FT-IR karet-GMA ditunjukkan dan gambar 4.4 pada tabel 4.3 . Gambar 4.4 Spektrum FT-IR Karet Alam-g-GMA Tabel 4.3 Hasil Analisis FT-IR Karet Alam-g-GMA Nikolic,2011 dan Eddiyanto,2007 Dari spektrum FT-IR tersebut menunjukkan perubahan gugus-gugus fungsi pada campuran karet alam SIR 10 dengan GMA. Terlihat peningkatan serapan gugus fungsi CHpada serapan 2923,15 cm -1 . Selain itu juga muncul serapan lemah gugus fungsi C=C pada serapan 1662,40cm -1 , gugus fungsi CO streching pada serapan 1449,28 cm -1 dan gugus fungsi CO pada serapan 728,01 cm -1 . Hal tersebut menunjukkan telah terjadi campuran homogen antara karet alam dengan GMA. Sampel Bilangan Gelombangcm -1 Gugus Fungsi NR-g-GMA 2923,15 C-H 1662,40 C=C 1449,28 CO streching 1376,07 NO 728,01 CO

4.5 Pembuatan Komposit Karet AlamOrganoMonmorillonite

Dokumen yang terkait

Pembuatan Dan Karakterisasi Komposit Karet Alam/Monmorillonite Menggunakan Polietilen Glikol Sebagai Pemodifikasi Organik

2 126 72

Pembuatan Dan Karakterisasi Nanokomposit Karet Alam/Organobentonit Menggunakan Cetiltrimetilamonium Bromida, Polietilen Glikol Dan Sodium Dodesil Sulfat Sebagai Pemodifikasi Permukaan

7 76 146

Pembuatan Dan Karakterisasi Komposit Tip Blok Terbuat Dari Sisa Potongan Kayu Sembarang Dan Tripleks Sebagai Pengapit Dengan Menggunakan Resin Epoksi Dan Fox

1 62 72

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karet Alam - Pembuatan Dan Karakterisasi Komposit Karet Alam/Monmorillonite Menggunakan Polietilen Glikol Sebagai Pemodifikasi Organik

0 2 18

Pembuatan Dan Karakterisasi Komposit Karet Alam/Monmorillonite Menggunakan Polietilen Glikol Sebagai Pemodifikasi Organik

0 0 13

Pembuatan Dan Karakterisasi Nanokomposit Karet Alam/Organobentonit Menggunakan Cetiltrimetilamonium Bromida, Polietilen Glikol Dan Sodium Dodesil Sulfat Sebagai Pemodifikasi Permukaan

0 0 36

Pembuatan Dan Karakterisasi Nanokomposit Karet Alam/Organobentonit Menggunakan Cetiltrimetilamonium Bromida, Polietilen Glikol Dan Sodium Dodesil Sulfat Sebagai Pemodifikasi Permukaan

0 0 8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bentonit - Pembuatan Dan Karakterisasi Nanokomposit Karet Alam/Organobentonit Menggunakan Cetiltrimetilamonium Bromida, Polietilen Glikol Dan Sodium Dodesil Sulfat Sebagai Pemodifikasi Permukaan

0 0 36

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pembuatan Dan Karakterisasi Nanokomposit Karet Alam/Organobentonit Menggunakan Cetiltrimetilamonium Bromida, Polietilen Glikol Dan Sodium Dodesil Sulfat Sebagai Pemodifikasi Permukaan

0 0 7

Pembuatan Dan Karakterisasi Nanokomposit Karet Alam/Organobentonit Menggunakan Cetiltrimetilamonium Bromida, Polietilen Glikol Dan Sodium Dodesil Sulfat Sebagai Pemodifikasi Permukaan

0 1 20