Konstruksi bagian atas dari excavator dapat berputar 360 derajat, sehingga memungkinkan alat ini bekerja ditempat yang relatif sempit sekalipun.
Sedangkan Bulldozer adalah traktor beroda rantai, serba guna dan memiliki kemampuan traksi yang besar. Digunakan untuk bermacam-macam
pekerjaan, seperti menggali, mendorong, menggusur, mengurug dan sebagainya. Efisien untuk kondisi medan kerja yang berat sekalipun, seperti daerah berbukit,
berbatu, hutan dan sebagainya. Mampu beroperasi pada tanah kering hingga lembab. Pada kondisi tanah yang sangat lunak liat berlumpur, dapat
dipergunakan Swamp Bulldozer. Jarak pemindahan tanah dengan menggunakan bulldozer masih efisien sampai sejauh 100 meter. Contoh gambar excavator dan
bulldozer tersaji pada Gambar 2.
Gambar 2 Excavator dan Bulldozer
2.6 Analisis Proyek
Menurut Soeharto 1995 kegiatan proyek dapat diartikan sebagai satu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan
alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah digariskan dengan jelas.
Tujuan analisis proyek menurut Gray et al. 1987 adalah sebagai berikut: 1.
Mengetahui tingkat keuntungan yang dapat dicapai melalui investasi dalam suatu proyek.
2. Mengindari pemborosan sumber-sumber yaitu dengan menghindari
pelaksanaan proyek yang tidak menguntungkan. 3.
Mengadakan penilaian terhadap kesempatan investasi yang ada sehingga kita dapat memilih alternatif proyek yang paling menguntungkan.
4. Menentukan prioritas investasi
Keputusan untuk melakukan investasi yang menyangkut sejumlah besar dana dengan harapan mendapatkan keuntungan bertahun-tahun dalam jangka
panjang, seringkali berdampak besar bagi kelangsungan suatu perusahaan. Oleh karena itu sebelum diambil keputusan jadi tidaknya suatu investasi salah satu
syarat terpenting adalah mengkaji aspek finansial dan ekonomi. Dasar dan tujuan analisis aspek finansial dibedakan dari aspek sosial-ekonomi. Analisis finansial
berkepentingan untuk meningkatkan kekayaan perusahaan yang diukur dengan naiknya nilai saham. Sedangkan aspek ekonomi mengkaji manfaat dan biaya bagi
masyarakat secara menyeluruh. Dalam proses mengkaji kelayakan proyek atau investasi dari aspek
finansial, pendekatan konvensional yang dilakukan adalah dengan menganalisis perkiraan aliran kas keluar dan masuk selama umur proyek atau investasi. Yaitu
menguji dengan memakai kriteria seleksi. Aliran kas terbentuk dari perkiraan biaya pertama, modal kerja, biaya operasi, biaya produksi, dan revenue.
Sistematika analisis aspek finansial menurut Soeharto 1995 adalah sebagai berikut:
1. Menentukan parameter dasar
Parameter dasar memberikan ketentuan, antara lain mengenai kapasitas produksi,
teknologi yang dipakai, pilihan peralatan utama, fasilitas pendukung, jumlah produksi, pangsa pasar, proyeksi harga produk, dan lain-
lain. 2.
Membuat perkiraan biaya investasi Dikenal tiga komponen utama biaya investasi, yaitu biaya pertama atau biaya
pembangunan, modal kerja, dan biaya operasiproduksi. 3.
Proyeksi pendapatan Perkiraan atau proyeksi pendapatan adalah perkiraan dana yang masuk sebagai
hasil penjualan produksi dari unit usaha yang bersangkutan. 4.
Membuat model Sebagai model untuk dianalisis dalam rangka mengkaji kelayakan finasial
adalah aliran kas cash flow selama umur investasi dan bukannya neraca atau statemen rugi laba.