dengan beralihnya Timor Timur menjadi Timor Leste, perjanjian kerja sama ini telah dibatalkan melalui suatu Ketetapan MPR.
Pada tanggal 17 Oktober 2014 pemerintah mengundangkan Undang- undang No. 32 tahun 2014 tentang Kelautan, yang berisi ketentuan-ketentuan
yang merupakan kebijaksanaan pemanfaatan dan pengelolaan laut dari berbagai aspek kehidupan yang mencakup politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan, dan
keamanan yang didasarkan pada pandangan bahwa laut merupakan modal dasar pembangunan nasional. Masih perlu dikaji lebih lanjut apakah Undang-undang ini
sudah merupakan suatu undang-undang yang integratif-komprehensif, dan mampu menghilangkan berbagai hambatan yang ada selama ini karengan pengaturan yang
ada sifatnya sektoral. Berdasarkan latar belakang di atas merasa tertarik memilih judul
Penahanan Nelayan Yang Melanggar Wilayah Perairan Dan Wilayah Yurisdiksi antara Indonesia – Malaysia Ditinjau dari Hukum Internasional
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah pengaturan hukum internasional mengenai batas wilayah
suatu negara? 2.
Bagaimanakah status perbatasan wilayah perairan dan wilayah yurisdiksi antara negara Indonesia dengan negara Malaysia?
3. Bagaimanakah penyelesaian hukum internasional terhadap penahanan
nelayan yang melanggar batas wilayah perairan dan wilayah yuridiksi antara negara Indonesia dengan negara Malaysia?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut: a.
Untuk mengetahui pengaturan hukum internasional mengenai batas wilayah suatu Negara.
b. Untuk mengetahui status perbatasan wilayah perairan dan wilayah
yurisdiksi antara negara Indonesia dengan negara Malaysia. c.
Untuk mengetahui penyelesaian hukum internasional terhadap penahanan nelayan yang melanggar batas wilayah perairan dan
wilayah yuridiksi antara negara Indonesia dengan negara Malaysia.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan penulis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Manfaat teoritis
Memberikan perkembangan pemikiran dalam ilmu hukum pada umumnya, dan pada Hukum Internasional pada khususnya.
b. Manfaat Praktis
Memberikan pengetahuan pemikiran bagi para pihak yang memiliki kepentingan dalam penelitian ini dan untuk melatih penulis dalam
mengungkapkan adanya semacam permasalahan tertentu secara sistematis dan berusaha memecahkan permasalahan yang ada tersebut dengan
metode ilmiah yang baik.
D. Keaslian Penulisan
Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan oleh peneliti di perpustakaan Universitas Sumatera Utara diketahui bahwa penelitian tentang
Penahanan Nelayan Yang Melanggar Wilayah Perairan dan Wilayah Yurisdiksi Antara Indonesia – Malaysia Ditinjau Dari Hukum Internasional.
Adapun judul-judul yang telah ada di perpustakaan universitas cabang Fakultas Hukum yang mirip yang penulis temukan adalah :
Vita Cita Emia Tarigan, NIM 020200119 dengan judul penangkapan nelayan tradisional Indonesia oleh Tentara Australia dan Kaitannya dengan
Perbatasan Indonesia-Australia.
E. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri atas: 1.
Jenis penelitian Jenis penelitian yang dipergunakan dalam menyelesaikan skripsi ini
adalah metode penelitian yuridis normatif bersifat deskriptif analisis, yaitu
penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka data sekunder atau penelitian hukum perpustakaan.
17
sedangkan menurut Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian hukum normatif meliputi penelitian terhadap asas-asas
hukum, taraf sinkronisasi hukum
18
2. Sumber data
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum empiris atau biasa disebut penelitian
yuridis empiris. Dalam penelitian ini, hukum dikonsepkan sebagai suatu gejala empiris yang dapat diamati di dalam kehidupan nyata
Sumber data penelitian ini didapatkan melalui data sekunder. Data sekunder terdiri dari:
a. Bahan hukum primer, dalam penelitian ini dipakai Konvensi Hukum Laut
atau Hukum perjanjian Laut, adalah perjanjian internasional yang dihasilkan dari Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum
Laut yang ketiga UNCLOS III yang berlangsung dari tahun 1973 sampai dengan tahun 1982, Undang-Undang No. 17 tahun 1985 tentang
Pengesahan atas UNCLOS 1982, Undang-Undang No. 6 tahun 1996 tentang Perairan Indonesia, Undang-undang No. 1 tahun 1973 tentang
Landas Kontinen Indonesia, Undang-undang No. 5 tahun 1983 tentang Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia, Memorandum of Understanding
between the government of the republic of Indonesia and the Governement of Malaysia, Undang-undang Nomor 43 tahun 2008 tentang wilayah
17
Ediwarman, Monograf, Metodologi Penelitian Hukum, Medan: Program
Pascasarjana Univ. Muhammadiyah Sumatera Utara, Medan, 2010, hal. 24.
18
Soerjono Soekamto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif suatu Tinjauan Singkat Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001 hal. 13-14.
Negara. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan. b.
Bahan hukum sekunder, berupa bacaan yang relevan dengan materi yang diteliti.
c. Bahan hukum tertier, yaitu dengan menggunakan kamus hukum maupun
kamus umum dan website internet baik itu melalui Google maupun Yahoo. 3.
Alat pengumpulan data Alat yang dipergunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah
melalui studi dokumen dengan yuridis normatif. 4.
Analisis data Untuk mengolah data yang didapatkan dari penelusuran kepustakaan, maka
hasil penelitian ini menggunakan analisa kualitatif. Analisis kualitatif ini pada dasarnya merupakan pemaparan dari hasil penelitian selanjutnya dianalisis
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta menarik kesimpulan.
F. Tinjauan Kepustakaan